Ya Allah....Ibu macam apa orang itu...BInatang aja yang ga punya otak masih ada 
rasa sayang sama anaknya...
  
  Mudah2an kita semua dijauhkan dari perbuatan yang demikian, amien,,,,
  
  Regards,
  Lidya

Jusuf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
 

----- 

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya
lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama
Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak
terkebelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk
dijadikan budak atau pelayan.

Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya
juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali
seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya
sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya
pergi ke taman hiburan Dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel
pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya
dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun
kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin
menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal
seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta
Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja.
Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk
membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. Telah berlalu sejak
kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria yang mampu. Usia
Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk
saya yang semula pemarah, egois, Dan tinggi hati, berubah sedikit demi
sedikit menjadi lebih sabar Dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun
Dan kami menyekolahkan nya di asr ama putri sekolah perawatan. Tidak Ada lagi
yang ingat tentang Eric Dan tidak Ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak.
Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya.
Sambil tersenyum Ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya rindu
sekali pada Mommy!"

Setelah berkata demikian Ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,
"T unggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?"
"Nama saya Eric, Tante."
"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"

Saya langsung tersentak Dan bangun. Rasa bersalah, sesal Dan berbagai
perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas
kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar
dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya
dulu.
Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati..., mati...,
mati... K etika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke
pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran
saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric...

Sore itu saya memarkir Mobil biru kami di samping sebuah gubuk, Dan Brad
dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary, apa yang sebenarnya
terjadi?"

"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang
telah saya lakukan dulu." akhirnya aku menceritakannya juga dengan
terisak-isak...

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang
begitu baik Dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari
Mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk
yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa
gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya Dan Eric. . Eric...

Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. 

Dengan perasaan sedihsaya berlari menghampiri gubuk tersebut Dan membuka pintu 
yang terbuat dari
bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan Mata
saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya Ada sepotong
kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya
dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain
tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun
keluar dari ruangan itu...
Air Mata saya mengalir dengan derasnya. Saat itu saya hanya diam saja.
Sesaat kemudian saya Dan Brad mulai menaiki Mobil untuk meninggalkan tempat
tersebut. Namun, saya melihat seseorang dibelakang Mobil kami. Saya sempat
kaget sebab suasana saat itu gelap gulita sekali.
Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata Ia
seorang wanita yang sudah tua. Kembali saya tersentak kaget manakala Ia
tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau. Siapakah anda Nyonya ?

Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya, "Ibu, apakah ibu kenal dengan
seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, " Apakah Nyonya Ibunya ?" Tahukah anda, 10 tahun yang lalu
sejak nyonya meninggalkannya disini, Eric terus menunggu ibunya Dan
memanggil, ' Mommy..... Mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya
makan Dan mengajaknya tinggal bersama saya. Walaupun saya orang miskin Dan
hanya beker ja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan pernah
meninggalkan anak saya seperti itu!
Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar
menulis setiap Hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini
untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...

"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama Eric
karena Eric tidak seperti Angelica ? Biarlah Eric yang pergi saja, tapi
berjanjilah Mommy kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye....."

Saya tak kuasa menahan air Mata ketika membaca surat itu. " Bu, tolong
katakan...... katakan dimana ia sekarang ? Saya berjanji akan meyayanginya
sekarang ! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Saya memohon tolong
katakan..! "

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, maafkan saya semua sudah terlambat ! Sehari sebelum nyonya datang,
Eric telah dipanggil pulang.
Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah.
Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa Ia berani
masuk ke dalamnya. Ia takut apabila engkau datang, engkau akan pergi lagi
bila melihatnya ada di dalam sana...... Ia hanya berharap dapat melihat anda
dari belakang gubuk ini... Meskipun badai Dan hujan deras silih berganti,
dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu engkau disana.
Semoga Tuhan menganpuni dan melembutkan hati anda "
Saya kemudian jatuh pingsan dan tidak ingat apa yang terjadi kemudian.


Ditulis oleh Christine Wili sebagaimana cerita aslinya yang terjadi di
Irlandia Utara.

__._,_.___ 

Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic 

Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 

************************************************************************
Untuk Menjadi anggota         : [EMAIL PROTECTED]
Untuk berhenti keanggotaan    : [EMAIL PROTECTED]
Untuk Mengirim email          : [EMAIL PROTECTED]
Untuk email moderator         : [EMAIL PROTECTED]
************************************************************************ 


Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 



The  information transmitted is intended only for the person or the entity  to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged  material. 
If you have received it by mistake please notify the sender  by return e-mail 
and delete this message including any of its  attachments from your system. Any 
use, review, reliance or  dissemination of this message in whole or in part is 
strictly  prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The  
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra  
International Tbk and should not be construed as the views, offers or  
acceptances of PT Astra International Tbk.

       
---------------------------------
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

Kirim email ke