Hidup Drama Korea, Taiwan & Jepang..
Banyak jg kok film Holywood yg copy dr film Jepang gitu.. ya kan..

Best Regards
Mardiana
http://ceritanana.blogspot.com/
http://bunda2k.multiply.com/

-----Original Message-----
From: deska rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 11, 2007 4:57 PM
 
waduh..... KTP saya bekasi tuh. jadi gak bisa milih (APALAGI) dipilih
hehhehe......
sinetron korea emang bagus2. real, shot2nya bagus, ceritanya bagussssss
banget.
makanya ya bener, banyak ditiru disini. tapi yang niru ancur2 banget.
(tapi tetep ditonton dan ratingnya bagus tuh! hehehhe......)

Ning <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
SETUJUUUUUUUUUUUUUUUUUUU saya dukung mbak deska
(hi..hi..hi..btw cucok tuh buat calon gubernur DKI :)) dah pantes buat
kampanye
-> apalagi latihan kampanye ya ??? *mikir.com

ayo siapa lagi dukung mbak deska, biar kita jadi angin topan bukan angin

sepoi2 lagi !!!

tapi apa kata pak Dwi tadi, merubah paradigma itu susyeeeehhhhh
yang sudah tradisiiiiii (biskuit roma kali........)

At 01:47 AM 7/11/2007 -0700, you wrote:
>   ada 2 hal yang bikin saya kesel sama negara ini.
>1. Politik
>2. acara TV
>karena politik gak mungkin bisa protes dan cape deeeeeeeeeh... kayaknya

>lebih baik 'do something ' di point no 2.
>yang penting ada lah yang bisa kita lakuin walau dikit dan sepoi2 tapi 
>kalau rame2 kan berasa juga anginnya? heheheh..
>
>  Menengok ke belakang, MVP waktu itu sukses sekali memproduksi Jin dan

> Jun. walau protes berdatangan, tetapi sinetron itu tetap mendapat 
> sambutan yang baik di masyarakat. kemudian disusul tuyul dan mbak yul
dan 
> sejenisnya.
>  ini merupakan bisnis yang sangat menggiurkan karena biaya produksi
tidak 
> terlalu mahal, income dari iklannya besar.
>
>  dengan semakin ketatnya persaingan bisnis di industri ini, makin
banyak 
> sinetron2 "tidak bermutu" yang nyatanya digemari masyarakat Indonesia
sendiri.
>  jadi kalau ditanya siapa yang bertanggung jawab, kita semua yang
harus 
> bertanggung jawab.
>  stasiun TV juga bukan satu2nya pihak yang diminta pertanggung 
> jawabannya. . karena ini bicara industri/bisnis, bukan bicara TV
sebagai 
> media mencerdaskan bangsa.
>  dulu TPI awal on air meng-claim sebagai TV pendidikan. tapi karena 
> share-nya gak bagus (ujung2nya bisa rugi), dirubahlah acaranya dengan 
> sinetron2 juga.
>
>  jadi kita sebagai orang tua, ya harus selektif mungkin memilih acara
di 
> TV. kalau memang TV indonesia dinilai tidak mencerdaskan bangsa, kita 
> nonton TV kabel aja. daripada sakit hati melihat tayangan di TV,
termasuk 
> iklan2nya yang tidak mendidik juga.
>
>  sebaiknya sih, stasiun TV juga lebih bijak lah menyikapi acara2nya 
> sendiri, jangan melulu hanya persaingan bisnis. isu2 yang sensitif 
> seperti KDRT, jangan dibuat joke2 yang gak "lucu" kayak gitu seperti
yang 
> ditayangkan di EXTRAVAGANZA.
>
>  kalau mau,  perombakan total  kebudayaan masyarakat.
>  maksudnya kalau ada sinetron/Tv program yang penuh dengan sihir, 
> kekerasan, percintaan anak2, ya gak usah di tonton.
>  kalau sharenya jelek, yang berimbas gak ada yang pasang iklan,
Stasiun 
> TV juga gak mau nayangin lagi. tapi ya apa mungkin meminta orang 
> indonesia lebih selektif nonton TV? terutama yang di daerah2.
>  kan sama aja berharap merubah kebudayaan yang udah mengakar dan itu
maha 
> beratnya.
>  maap maap.. jadi semangat banget.
>mohon maaf kalau ada yang gak berkenan ya
>
>Ning  wrote: banyak sih mbak isi tv 
>yang gak mendidik & justru malah "menjerumuskan"
>apalagi untuk anak2 yang mereka belum bisa filter sendiri acara tv dan
>belum ngerti (blm bisa menjabarkan) apa sih isi sebenernya dan apa
serta
>mana saja yang bisa diambil sebagai contoh.
>
>sedang kalo kita mo protes seringnya dianggap sebagai angin lalu yang 
>berhembus
>sepoi-sepoi....
>
>iya kan BA-ers ada yang kerja di trans TV siapa ya ???
>boleh tuh via beliau
>
>


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke