AYO DUKUNG RAME2.................. berani bu.... pak.................? pasti akan keliatan hasilnya kalau acara itu sukses. AC Nielsen sebagai lembaga independen yang menentukan rating tayangan di TV- yang saat ini menjadi acuan para praktisi TV dan Iklan- akan melihat di tgl 22 juli itu, share penonton televisi untuk kota tertentu khususnya jakarta tinggi atau tidak.
misalnya sinetron A, share penontonnya sedikit, maka bisa dipastikan tidak ada pemasang iklan yang mau jualan di sinetron tersebut. nah kalau tidak ada iklannya, stasiun Tv akan mengehentikan tayangan tsb. jadi berani kehilangan acara kessayangan yang gak bermutu? hehehehee.. salam... ika <[EMAIL PROTECTED]> wrote: FYI, ---------- Forwarded message ---------- From: Agnes Tri Harjaningrum Date: Jul 6, 2007 9:29 AM Subject: Titip untuk yang di Indonesia, 'Himbauan Hari Tanpa TV 2007' To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum.. Ibu-ibu minta tolong disebarluaskan ke teman dan kerabat2 yang tinggal di Indonesia yaa... Thanks... agnes Bila anda prihatin dengan isi tayangan televisi, maka ikut gerakan : "HARI TANPA TV 2007" Minggu, 22 Juli 2007 Berapa jam anak menonton televisi ? Rata-rata anak Indonesia, menonton TV jauh lebih lama dibanding dengan jam belajar mereka di sekolah. Mereka menghabiskan sekitar 1.600 jam untuk menonton TV, dan hanya sekitar 740 jam untuk belajar di sekolah. Perhitungan ini didasarkan pada hasil penelitian YPMA tahun 2006 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Jakarta-Bandung yang mendapati angka sekiar 30-35 jam seminggu, atau 4,5 jam dalam sehari sehingga dalam setahun mencapai kurang lebih 1.600 jam. Sementara jumlah hari sekolah yang hanya sekitar 185 hari dalam setahun dengan 5 jam perhari untuk kelas tinggi dan 3 jam untuk kelas rendah, menghasilkan angkat rata-rata anak belajar di sekolah dalam setahun hanya 740 jam. Selain menonton televisi, anak-anak juga mengkonsumsi jenis media yang lain seperti video game, komik, internet, dan lain-lain sehingga total waktu yang digunakan untuk mengkonsumsi media diperkirakan hampir 2.500 jam atau sekitar 7 jam dalam sehari. Dari semua media yang diakses oleh anak-anak, televisi adalah media yang paling dominan dan paling berpengaruh. Contoh nyatanya adalah jatuhnya 2 anak korban meninggal dan puluhan lainnya luka dan cacat akibat menirukan adegan dalam tayangan TV Smackdown. Namun sayangnya dalam interaksi antara anak dengan televisi ini, ada beberapa kondisi yang sangat merugikan anak : Ø Belum terbentuk pola kebiasaan menonton TV yang sehat. Menonton TV yang sehat, setidaknya mencakup 2 hal yakni memperhatikan isi acara yang ditonton yang harus sesuai dengan usia anak, dan kapan waktu menonton serta lamanya menonton yang semestinya tidak lebih dari 2 jam sehari. Di sekolah, anak-anak tidak mendapatkan pendidikan media atau Media Education yang sangat penting bagi mereka dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Kebiasaan menonton televisi orangtua yang takut kehilangan episode sinetron, juga sangat mempengaruhi pola kebiasaan anak. Ø Isi acara TV yang lebih banyak tidak aman untuk anak. Pengelola televisi pada umumnya tidak memperhatikan kepentingan dan perlindungan terhadap anak dan remaja. Dalam kaitan ini, kondisi pertelevisian kita saat ini sungguh-sungguh sangat mengkhawatirkan. Ø Tidak adanya peraturan mengenai 'jam anak' dan acara yang dapat ditayangkan oleh stasiun televisi pada saat anak biasa menonton TV (pagi - siang - sore hari). Harus dilakukan upaya untuk menekan kondisi-kondisi yang merugikan anak tersebut. Salah satunya adalah dengan membangun dan mengembangkan sikap kritis dalam mengkonsumsi siaran televisi, agar dampak negatif menonton televisi dapat ditekan serendah mungkin. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk menekan dan mempengaruhi industri penyiaran agar lebih memperhatikan isi tayangan dan pola penyiaran yang memperlihatkan adanya perlindungan terhadap anak. Sebagai salah satu bentuk keprihatinan kami terhadap situasi tersebut, maka Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) bekerja sama dengan Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) bermaksud menyelenggarakan kegiatan yang kami beri nama Hari Tanpa TV 2007 (HTTV 2007), dengan rangkaian acara sebagai berikut : Hari / Tgl Acara Tempat & Waktu Bentuk Kegiatan Rabu, 18 Juli '07 Konfrensi Pers - Pasca Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia, Gd. IASPH Lt.6, Salemba-Jak Pus - Pkl. 14.00 WIB Sosialisasi Acara HTTV dengan pembicara : - Nina Armando (YPMA) - Elly Risman (YKBH) - Shahnaz Haque Jum'at, 20 Juli '07 Aksi Damai Hari Tanpa Tv - Bunderan HI - Pkl. 09.00 WIB Penyebaran leaflet, flyer, stiker dan media lainnya kepada para pengguna jalan Minggu, 22 Juli '07 Hari Tanpa TV - Rumah masing-masing - Sepanjang hari Acara keluarga tanpa menonton TV Melalui kegiatan "HARI TANPA TV" ini, sejumlah LSM, sekolah, individu dan berbagai unsur lainnya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat yang prihatin dengan isi tayangan televisi yang tidak aman dan tidak sehat untuk anak, agar menyatakan keprihatinan tersebut dengan cara mematikan televisi selama sehari, pada hari Minggu 22 Juli 2007. Pemilihan hari ini terkait dengan peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2007. Ingat bahwa tekanan yang paling efektif bagi industri televisi adalah dengan bersama-sama tidak menonton TV sama sekali, atau secara selektif tidak menonton acara tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Agar acara HTTV 2007 ini dapat tersosialisasikan kepada seluruh masyarakat, kami mengajak Anda atau organisasi Anda untuk turut mendukung dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Dukungan dan partisipasi Anda dapat berupa keikutsertaan pada kegiatan yang akan kami laksanakan, atau melakukan bentuk kegiatan lainnya di lingkungan Anda. Kami mohon kesediaan Anda untuk menyampaikan kegiatan tersebut kepada kami, sehingga kami dapat menginformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang luasnya sambutan acara ini. Informasi lebih lanjut dan pemberian dukungan kepada acara HTTV 2007 ini, dapat dilayangkan ke : Ø Yayasan Kita & Buah Hati (YKBH) : Telp. : (021) 8087 1763, (021) 9824 6539 Fax. : (021) 8087 1763 E-mail : [EMAIL PROTECTED] Ø Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) : Hp. : 0813 1699 4405 ( Short Message Service / SMS ) Telp. : (021) 7088 4101 Fax. : (021) 864 9102 E-mail : [EMAIL PROTECTED] Kesediaan Anda untuk turut mendukung acara ini, sangat bermanfaat untuk melindungi generasi muda kita dari dampak negatif televisi. Jakarta, 6 Juli 2007 Gerakan HARI TANPA TV 2007 B. Guntarto Koordinator --------------------------------- Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.