Mbak,

Banyak sih artikelnya, ini salah satunya ya....Tapi keputusan tergantung
pada orangtua ya, mbak. Kalau saya sendiri, Nayma dapet BCG, polio, Hep B,
DPT, HiB, Campak.....nanti rencanya MMR, thypoid, Hep A, varicella.

Artikel saya ambil dari milist sehat, posted by dr. Purnamawati. SpA.

IPD = Invasive pneumococcal Disease
Penyakit gawat akibat infeksi kuman pneumokokus

Nah yang justru menarik adalah
1. Kuman pneumokokus adalah kuman normal yang ada di saluran napas kita dan
ada
23 jenis kuman pneumokokus
Tetapi kuman ini memang bisa menyebabkan infeksi saluran napas dan pada
sebagian
bayi/anak kecil bisa menyebabkan infeksi yang berat apakah itu pneumonia
atau
meningitis ... ya yang disebut sebagai IPD tadi
Tapi ...

2. Jangan dibalik
Bahwa ... semua atau sebagian besar anak meningitis dan pneumonia disebabkan
oleh infeksi kuman pneumokokus ini
Belum ada buktinya kok di Indonesia
Justru sebagian besar pneumonia karena virus
sebagian besar meningitis karena infeksi virus dan yang karena infeksi
kuman,
penyebabnya bukan kuman pneumokokus.

3. Siapa yang paling berisiko terinfeksi kuman pneumokokus ini? Anak2 dari
golongan ekonomi rendah yang gizinya buruk dan hidu[p di lingkungan padat
tak
higienis.

4. Di Indonesia, selain kita tak tahu berapa banyak anak yang kena IPD
(kayaknya
sampai saat ini sih gak banyak) ... kita juga tak tahu strain mana yang ada
di
Indonesia dari ke 23 jenis/strain pneumokokus
Apakah benar yang ada di indonesia dan bikin IPD adalah ke 7 strain yang ada
di
vaksin Prevnar?

Belum tahu juga
Di Alaska, strain nya bukan strain yang ada di vaksin ini.
Di Filipina, strain di sana hanya tercover 4 di vaksin ini
Di USA, penelitian terakhir menunjukkan bahwa strain saat ini justru bukan
strain yang ada di vaksin ini
Laporan WHO sendiri menyebutkan bahwa ternyata strain di negara berkembang
berbeda dengan strain yang ada di vaksin ini

Jadi .. Maaf saya sebut nama vaksinnya karena saya menganggap ada
kelirumologi
dengan menyebut vaksin ini sebagai vaksin IPD
Seolah kalau diimunisasi ini pasti terhindar dari IPD
Padahal strain disini kan kita tidak tahu

Kelirumologi kedua yang memperihatinkan, seolah kalau imunisasi ini pasti
akan
mencegah anak kena pneumonia dan meningitis
Wong kebanyakan meningitisnya karena HiB
Di lain sisi, tak sedikit parents yang jadi panik karena ya itu /....
"iklan"nya
cenderung menakut-nakuti ketimbang mendidik.



On 7/13/07, rusmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Moms, sorry br bahas lg.
kira2 apa yah pertimbangan utk tidak memberikan ipd?
kasih inputnya donk pls, soalnya saya masih new mom en new comer jg
dimilis ini

thanks yaa
rusmina

Lif Rahayu wrote:
> di bawah 1 tahun, 3x, bareng ama DPT dan HiB, polio. Masih 800-900 ribu.
> Saya kebetulan gak ngasih IPD ke Nayma, dgn pertimbangan2 tertentu tentu
> saja setalah baca artikel2x dan konsult dokter kantor juga. Banyak nih
> artikel ttg IPD, di milist ini jg banyak dibahas dulu, di milist
tetangga
> juga.
>
> On 7/11/07, rusmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> imunisasi IPD mahal ya pak?
>> dengar2 sih 1jt-an n  bbrp kali
>> apa benar??
>>
>> salam,
>> mama arion/3.5bln
>>
>> Jusuf wrote:
>> >
>> > Menangkal Bakteri Pneumokokus, "Pembunuh" Anak Bawah Lima Tahun
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > Hampir 75 persen anak kecil dan bayi punya kandungan bakteri
>> > pneumokokus dalam saluran pernapasan mereka. Bakteri tersebut secara
>> > lebih khusus ditemukan pada bayi yang tidak mendapat air susu ibu
>> > (ASI), menderita infeksi virus dalam saluran pernapasan, perokok
pasif
>> > akibat buruknya lingkungan sekitar.
>> >
>> > Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan adanya ancaman
>> > tersembunyi yang bisa sangat mencemaskan tersebut. Dipastikan, satu
>> > juta bayi di bawah usia 2 tahun di negara berkembang meninggal akibat
>> > infeksi yang diakibatkan oleh bakteri tersebut.
>> >
>> > Sering tanpa bisa terdeteksi secara cermat, infeksi pneumokokus
>> > kemudian menyerang beragam bagian tubuh. Jika masuk ke aliran darah
>> > disebut pneumokokus bakteremia. Kalau ke otak jadi meningitis
(infeksi
>> > selaput otak). Jika menerobos ke paru disebut pneumonia, dan bila ke
>> > telinga menyebabkan otitis media akut.
>> >
>> > "Lebih mencemaskan lagi, pada kasus meningitis kematian akan
menyerang
>> > 17 persen penderita hanya dalam waktu 48 jam," kata Sri Rezeki
>> > Hadinegoro, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
>> (IDAI).
>> >
>> > Survei kesehatan yang dilakukan di Indonesia tahun 2001 juga
>> > menempatkan pneumonia sebagai pembunuh anak balita nomor satu di
>> > negara kita. Dengan catatan angka 23 persen, maka pneumonia jauh
>> > mengungguli diare (13 persen), neurologi (12 persen), dan tipus yang
>> > hanya tujuh persen sebagai penyebab kematian anak balita.
>> >
>> > Mudah menular
>> >
>> > Bahkan, kalau tidak meninggal dan kemudian bayi tersebut sudah bisa
>> > dinyatakan sembuh, umumnya bakteri tadi tetap meninggalkan cacat
>> > permanen. Selain itu, juga bisa menyisakan ancaman pada gangguan
>> > pendengaran dan gangguan saraf yang akan memunculkan gangguan
motorik,
>> > kejang tanpa demam, keterbelakangan mental berikut ancaman
kelumpuhan.
>> >
>> > Memang, pada dasarnya anak-anak lebih mudah tertular penyakit yang
>> > populer disebut dengan istilah invasive pneumoccoccal disease (IPD)
>> > ini, sebab mereka masih belum punya kekebalan alamiah untuk bisa ikut
>> > membentengi diri. Selain itu, anak kecil senang bermain berkelompok,
>> > sehingga malah semakin menularkan kontak langsung dengan pembawa
>> > bakteri, bahkan hanya melalui batuk ringan atau bersin.
>> >
>> > Bakteri pembunuh bayi tersebut sebenarnya sudah ditemukan Pasteur
>> > sejak tahun 1881, terdiri atas 90 stereotype, dan hanya sekitar 10
>> > jenis dinyatakan berbahaya. Akan tetapi, meski sedikit, jenis yang
>> > berbahaya tersebut justru mampu menginfeksi secara cepat ke sirkulasi
>> > darah dan bersifat merusak. Sayangnya, penyakit ini sering
terlewatkan
>> > dalam pengamatan lantaran gejalanya mirip demam biasa atau sifat
rewel
>> > seorang bayi.
>> >
>> > Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, setiap tahun ditemukan
>> > 175.000 kasus IPD. Di Filipina, 35 persen bayi terkena IPD meninggal
>> > dunia. Sedangkan di Hongkong, lebih dari 19 persen anak membawa
>> > bakteri pneumokokus berbahaya pada saluran pernapasan mereka.
>> >
>> > Menyadari gawatnya IPD dan kenyataan bahwa pengobatannya bisa
>> > dipersulit dengan terjadinya peningkatan ketahanan bakteri terhadap
>> > sejumlah antibiotik, tidak ada jalan lain untuk mencegahnya kecuali
>> > dengan melakukan vaksinasi. Langkah tersebut sejalan dengan telah
>> > ditemukannya vaksin pneumokokus, yang telah dipasarkan di AS sejak
>> > tahun 2000-an, dan sejak awal 2006 juga telah beredar di Indonesia.
>> >
>> > Mengungkapkan persoalan ini ketika berbicara di muka Muktamar IDI di
>> > Semarang, pekan lalu, Sri Rezeki menegaskan, "Kami telah
>> > merekomendasikan upaya preventif sedini mungkin dengan vaksinasi
>> > pneumokokus kepada semua bayi dan anak di bawah usia dua tahun."
>> >
>> > Vaksin termaksud memang belum dimasukkan dalam pengembangan program
>> > imunisasi nasional yang dilakukan secara rutin, yaitu BCG, polio,
>> > Hepatitis B, DPT, dan campak.
>> >
>> > Sementara di AS, Australia, Eropa, dan Meksiko, penggunaan vaksin
>> > termaksud telah diwajibkan. Sri Rezeki mengakui, "Semuanya serba
>> > dilematis. Idealnya, oleh karena besarnya ancaman kematian terhadap
>> > bayi, vaksin ini harus bisa dimasukkan dalam program imunisasi
>> > nasional. Tetapi, jika pemerintah harus menanggung semuanya,
>> > anggarannya masih belum tersedia."
>> >
>> > "Mengingat kenyataan bahwa mengobati akan memakan biaya lebih mahal
>> > dan belum semuanya dipastikan berhasil, maka sebaiknya jangan
>> > mengambil risiko. Begitu bayi lahir, langsung saja dilakukan
vaksinasi
>> > pneumokokus, yang memang bisa dilakukan berbarengan dengan pemberian
>> > vaksin lain," ungkap Sri Rezeki.
>> >
>> > Julius Pour, Wartawan, Tinggal di Tangerang
>> >
>> >
>> >
>> > Sumber: Kompas
>> >
>> >
>> >
>> > The information transmitted is intended only for the person or the
>> > entity to which it is addressed and may contain confidential and/or
>> > privileged material. If you have received it by mistake please notify
>> > the sender by return e-mail and delete this message including any of
>> > its attachments from your system. Any use, review, reliance or
>> > dissemination of this message in whole or in part is strictly
>> > prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The
>> > views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra
>> > International Tbk and should not be construed as the views, offers or
>> > acceptances of PT Astra International Tbk.
>> >
>> > --------------------------------------------------------------
>> > Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
>> > Info balita: http://www.balita-anda.com
>> > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>> > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> >
>>
>>
>> --------------------------------------------------------------
>> Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
>> Info balita: http://www.balita-anda.com
>> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>>
>>
>


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke