Pak Dhidi, saya ada artikel ttg diare dr milist sehat, semoga membantu

Irma
===================
Diare dan tatalaksananya. 

Kalau suhu tubuhanya kurang dari 38.3 Celcious jangan diberikan obat
panas. Kalau perlu obat panas yang relatif aman adl golongan Parasetamol
/ Acetaminophen. Seperti yang sering dikemukakan oleh bunda Wati / dr.
Ian sebagian besar diare pada bayi/anak penyebabnya adl VIRUS /
ROTAVIRUS ( CMIIW).
APA ITU DIARE Diare atau gastroenteritis (GE) adalah suatu infeksi usus
yang menyebabkan keadaan feses bayi encer dan/atau berair, dengan
frekuensi lebih dari 3 kali perhari, dan kadang disertai muntah. Muntah
dapat berlangsung singkat, namun diare bisa berlanjut sampai sepuluh
hari.Pada banyak kasus, pengobatan tidak diperlukan. Bayi usia sampai
enam bulan dengan diare dapat terlihat sangat sakit, akibat terlalu
banyak cairan yang dikeluarkannya. 
JENIS DIARE 

Penatalaksanaan diare bergantung pada jenis klinis penyakitnya, yang
dengan mudah ditentukan saat anak pertama kali sakit. Pemeriksaan
laboratorium tidak diperlukan. Empat jenis klinis diare antara lain: 

Diare akut bercampur air (termasuk kolera) yang berlangsung selama
beberapa jam/hari: bahaya utamanya adalah dehidrasi, juga penurunan
berat badan jika tidak diberikan makan/minum 
Diare akut bercampur darah (disentri): bahaya utama adalah kerusakan
usus halus (intestinum), sepsis (infeksi bakteri dalam darah) dan
malnutrisi (kurang gizi), dan komplikasi lain termasuk dehidrasi. 
Diare persisten (berlangsung selama 14 hari atau lebih lama): bahaya
utama adalah malnutrisi (kurang gizi) dan infeksi serius di luar usus
halus, dehidrasi juga bisa terjadi. 
Diare dengan malnutrisi berat (marasmus atau kwashiorkor): bahaya utama
adalah infeksi sistemik (menyeluruh) berat, dehidrasi, gagal jantung,
serta defisiensi (kekurangan) vitamin dan mineral. 

MENGAPA DIARE BERBAHAYA? 
Diare menyebabkan kehilangan garam (natrium) dan air secara cepat, yang
sangat penting untuk hidup. Jika air dan garam tidak digantikan cepat,
tubuh akan mengalami dehidrasi. Kematian terjadi jika kehilangan sampai
10% cairan tubuh. Diare berat dapat menyebabkan kematian. 

PENATALAKSANAAN 
Anak dengan diare ringan dapat dirawat di rumah. Penatalaksanaan yang
utama adalah menjaga agar asupan cairannya tercukupi, yaitu dengan
memastikan anak tetap minum. Cairan ini dibutuhkan untuk menggantikan
cairan yang hilang lewat muntah ataupun diare. Cairan sangat penting
untuk diberikan, bahkan bila diare bertambah buruk. 
Jangan berikan obat yang dapat mengurangi muntah atau diare. Obat-obatan
itu tidak berguna dan berbahaya. 
Berikan sedikit cairan namun sering. Berikan cairan semulut penuh setiap
15 menit sekali, hal ini baik diberikan untuk anak anda yang sering
muntah. 

HAL PENTING YANG HARUS DIINGAT 
Bayi dan anak kecil mudah mengalami dehidrasi, oleh karena itu mereka
butuh cairan yang diberikan sedikit namun sering. 
Bayi berusia di bawah enam bulan dengan diare perlu diperiksa oleh
dokter setelah 6-12 jam penanganan diare. 
Beri minum setiap kali bayi muntah. Tetap berikan ASI untuk bayi yang
masih menyusui. Bagi bayi yang minum susu formula, susu tetap diberikan
sampai lebih dari 12-24 jam. 
Berikan anak yang lebih besar satu cangkir (150-200 ml) cairan untuk
setiap muntah banyak atau diare. 
Teruskan pemberian makanan jika anak anda masih mau makan. Jangan sampai
anak tidak mendapat asupan makanan sama sekali dalam 24 jam. 
Bayi atau anak anda sangat infeksius, jadi cuci tangan sampai bersih
dengan sabun dan air hangat, khususnya sebelum memberi makan dan sesudah
mengganti popok atau celana. 
Pisahkan anak atau bayi yang terkena diare dari anak atau bayi lain
sebisa mungkin, sampai diare berhenti. 

TANDA-TANDA DEHIDRASI 
Derajat dehidrasi dinilai dari tanda dan gejala yang menggambarkan
kehilangan cairan tubuh. 
Pada tahap awal, yang ada hanya mulut kering dan rasa haus. Seiring
meningkatnya dehidrasi, muncul tanda-tanda seperti: meningkatnya rasa
haus, gelisah, elastisitas (turgor) kulit berkurang, membran mukosa
kering, mata tampak cekung, ubun-ubun mencekung (pada bayi), dan tidak
adanya air mata sekalipun menangis keras. 
Dehidrasi minimal atau tanpa dehidrasi (kehilangan < 3% cairan tubuh)

Status mental: baik, waspada 
Rasa haus: minum baik, mungkin menolak cairan 
Denyut nadi: normal 
Kualitas kecukupan isi nadi: normal 
Pernapasan: normal 
Mata: normal 
Air mata: ada 
Mulut dan lidah: lembap (basah) 
Elastisitas kulit: cepat kembali setelah dicubit 
Pengisian kapiler darah: normal 
Suhu lengan dan tungkai: hangat 
Produksi urin: normal sampai berkurang 
Dehidrasi ringan sampai sedang (kehilangan 3 - 9% cairan tubuh)

Status mental: normal, lesu, atau rewel 
Rasa haus: haus dan ingin minum terus 
Denyut nadi: normal sampai meningkat 
Kualitas kecukupan isi nadi: normal sampai berkurang 
Pernapasan: normal; cepat 
Mata: agak cekung 
Air mata: berkurang 
Mulut dan lidah: kering 
Elastisitas kulit: kembali sebelum 2 detik 
Pengisian kapiler darah: memanjang (lama) 
Suhu lengan dan tungkai: dingin 
Produksi urin: berkurang 
Dehidrasi berat (kehilangan > 9% cairan tubuh) 

Status mental: lesu, sampai tidak sadar 
Rasa haus: minum sangat sedikit, sampai tidak bisa minum 
Denyut nadi: meningkat, sampai melemah pada keadaan berat 
Kualitas kecukupan isi nadi: lemah, sampai tidak teraba 
Pernapasan: dalam 
Mata: sangat cekung 
Air mata: tidak ada 
Mulut dan lidah: pecah-pecah 
Elastisitas kulit: kembali setelah 2 detik 
Pengisian kapiler darah: memanjang (lama), minimal 
Suhu lengan dan tungkai: dingin, biru 
Produksi urin: minimal (sangat sedikit) 

PENANGANAN DI RUMAH 
a. Pemberian makanan bayi 
Jika ibu menyusui, ASI terus diberikan dan diberikan lebih sering. Bayi
dengan susu formula boleh diberikan cairan rehidrasi oral selama 12 jam
pertama, setelah itu dilanjutkan dengan pemberian susu formula lebih
sedikit dari jumlah yang biasa diberikan, namun diberikan lebih sering. 
b. Cairan Rehidrasi Oral (CRO)/Clear fluid 
Anak dengan diare harus terus minum CRO atau clear fluid. CRO yang kita
kenal bisanya oralit (dalam bentuk kantung sachet dengan atau tanpa rasa
tambahan) atau CRO khusus anak (yang tersedia dalam kemasan botol
plastik dengan aneka rasa). Cairan tersebut dapat dibeli di apotek atau
toko obat, tapi bila tidak tersedia dapat diberikan CRO lain seperti
yang disebutkan di bawah ini. Untuk bayi hingga usia sembilan bulan,
pembuatan CRO harus menggunakan air mendidih yang telah didinginkan. 

CRO CARA MEMBUAT 
Oralit Satu sachet dilarutkan dengan dua gelas (400 ml) air
CRO khusus anak (kemasan botol) siap digunakan
Larutan gula Satu sendok makan gula dilarutkan dengan dua gelas (200 ml)
air
Limun (bukan yang rendah kalori) Satu gelas limun dilarutkan dgn 4 gelas
(800mL) air
Jus Buah Satu gelas jus dilarutkan dengan empat gelas (800 ml) air 
PERHATIAN: Minuman mengandung gula harus diencerkan, karena terlalu
banyak gula pada bayi kecil dapat memperberat diare. 

PEMBERIAN CRO BERDASARKAN BERAT DAN DERAJAT DEHIDRASI 
Dapat dilihat pada tabel 1.

MAKANAN 
Anak awalnya akan menolak bila diberi makan. Hal ini bukan masalah
selama CRO tetap diberikan. Anak dapat diberikan makanan apa saja yang
mereka suka, dan berikan setiap kali mereka ingin makan, dan jenis
makanan tidak dibatasi. Anak tidak boleh berhenti makan lebih dari 24
jam. 

KE RUMAH SAKIT BILA 
Anak tidak mau minum dan tetap muntah dan diare. 
Anak dengan diare yang sangat banyak (8-10 kali atau 2-3 kali diare
dalam jumlah yang banyak), atau diare berlangsung lebih dari sepuluh
hari. 
Anak muntah terus-menerus dan tidak bisa menerima asupan cairan. 
Anak dengan gejala dehidrasi yaitu TIDAK/JARANG KENCING, PUCAT, BERAT
BADAN TURUN, KAKI DAN TANGAN DINGIN, MATA CEKUNG, ATAU SUSAH BANGUN. 
Anak dengan sakit perut hebat. 
atau Orangtua khawatir dengan alasan apapun. 

DIARE DAN MENYUSUI
Meningkatkan upaya menyusui dengan ASI pada bayi sampai usia 6 bulan
dapat menyelamatkan kurang-lebih 1,5 juta bayi setiap tahunnya. Sampai
dengan 55% kematian pada bayi akibat penyakit diare dan infeksi saluran
napas akut terjadi akibat upaya menyusui yang tidak tepat. Upaya
menyusui optimal bagi kesehatan anak dan pertumbuhannya adalah
memberikan ASI dalam beberapa jam setelah melahirkan, ASI eksklusif
selama enam bulan, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada
waktunya dengan makanan yang tepat, serta meneruskan memberikan ASI
sampai umur dua tahun atau lebih. 
Selama enam bulan pertama, bayi harus diberikan ASI eksklusif. Hal ini
berarti bahwa bayi yang sehat hanya menerima ASI, dan tidak ada cairan
lain termasuk air putih, teh, jus, dan susu formula. Bayi yang diberikan
ASI secara eksklusif lebih jarang mengalami diare atau mengalami
kematian akibatnya, dibandingkan bayi yang tdak mendapatkan ASI, atau
mendapatkan ASI tidak eksklusif. Memberikan ASI juga melindungi bayi
dari risiko alergi, dan infeksi lain seperti penumonia. 
Jika tidak memungkinkan memberikan ASI, susu sapi atau susu formula
sebaiknya diberikan menggunakan cangkir. Hal ini mungkin sekalipun
terhadap bayi kecil. Botol susu jangan digunakan karena sukar
dibersihkan dan dengan mudah membawa organisme yang menyebabkan diare. 
Risiko lain juga terjadi pada bayi yang mulai mendapatkan MPASI. Hal ini
dikarenakan potensi kuman yang terdapat dalam makanan, dan kehilangan
perlindungan dari ASI yang memiliki potensi anti infeksi. Untuk itu
perlu mempersiapkan makanan bergizi, dan higienis dalam penyajiannya.


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke