Pernah ada ustad yang berkata: "jangan pernah merasa yakin kita mampu
memberi hidayah (merubah) akhlak pasangan kita" ....Hidayah adalah mutlak
hak prerogatif dari Sang Pencipta.

Seseorang memilih pasangan hidup biasanya karena 4 hal:
1. Kecantikannya.
2. Kekayaannya.
3. Keturunannya.
4. Agamanya (akhlaknya).

Namun kalau kita ingin bahagia dunia - akherat maka jadikan faktor agama
yang menjadi penentuan (pertimbangan), bukan faktor 1-3..karena faktor 1-3
sifatnya sementara dan belum tentu membawa kebahagiaan.

Karena agama yang jadi penentu maka kalau datang seorang lelaki yang
agamanya kurang bagus padahal dia sangat bagus faktor 1-3nya, bagi seorang
wanita disarankan utk tidak menerima. Sementara kalau sebaliknya, agamanya
sangat bagus tp faktor 1-3nya kurang bagus seorang wanita disarankan utk
menerima lamarannya.

Wanita yang memilih utk tidak/terlambat menikah boleh jadi disebabkan karena
terlalu memilih (mensyaratkan standar yang tinggi) calon pasangan hidupnya.
Jadi ini bukan takdir, manusia takdirnya adlah hidup berpasangan... jadi
kalau ada wanita yang sampai akhir hidupnya tidak menikah sesungguhnya telah
melawan takdirnya sebagai manusia...

Pernikahan itu sesuatu yang indah... jauh lebih indah dari sekedar pacaran
(padahal banyak orang bilang, pacaran itu berjuta rasanya).... apalagi kalau
rumah tangganya diliputi dengan keberkahan dan ridho dari Sang
Pencipta....wah bukan main....

Wanita yang nggak nikah itu rugi? sebnarnya sih tidak....hanya, dia tidak
merasakan manisnya hidup berumah tangga...nggak merasakan suka duka anak
yang sakit...atau nikmatnya merawat keluarga...dsb...

Makanya dalam agama Islam...seseorang itu disunahkan utk sholat Istiqarah
sebelum menentukan pasangan hidupnya...karena seperti apa sikap dan perilkau
pasangan hidup kita setelah menikah itu merupakan hal yang ghaib...dan yang
mengetahui hal yang ghaib itu hanyalah Sang Pencipta.

Semoga rumah tangga kita semua senantiasa berada dalam kebahagiaan. Amin..

Mudah2 an tidak puas.. :)





On 7/27/07, Irman Ard <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalo yang seperti itu sih memang susah utk diterima. Tapi bisa jadi
> setelah
> nikah ama dia, dia bisa berubah. Hidayah bisa datang darimana saja.
> Termasuk juga seperti ustadz2 yg sekarang lagi naik daun yg sebelumnya
> punya
> masa lalu kelam. Karena istrinya yg sabar & selalu berdoa, akhirnya bisa
> berubah seperti sekarang ini.
> Bukankah Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya ??
>
>
> Pada tanggal 27/07/07, Noni @ BIP <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> > ***********************
> > No virus was detected in the attachment no filename
> > No virus was detected in the attachment no filename
> >
> > Your mail has been scanned by InterScan.
> > ***********-***********
> >
> >
> > cuma mo nanya aja nih...
> > gimana caranya kita tau bahwa kita gak menikah karna gak berjodoh, bukan
> > karna terlalu pemilih
> >
> > misalnya, waktu ibu2 msh pada single, trus ada pria yg datang melamar
> > si pria ini pengangguran, pemabok, sudah punya istri dan suka pukulin
> > istrinya
> > apa masih diterima tuh lamarannya??
> >
> > trus, kalo misalnya seumur hidup memang hanya satu pria ini yg melamar,
> > apakah wanita tersebut masuk dalam kategori "tidak menikah karena
> takdirnya
> > begitu" atau "tidak menikah krn terlalu pilih2"
> >
> > karena kesannya, wanita yg gak nikah itu sangat sangat sangat rugi
> > padahal, kayaknya mendingan hidup melajang drpd punya suami pemabok dan
> > tukang pukul deh
> >
> > *jadi mikir*
> >
> >
> >
> >

Kirim email ke