Inilah Cara Tepat Menghukum Anak
Rafiqa Qurrata A - detikcom

Jakarta - Si kecil ogah mandi sore. Dinasehati berkali-kali tidak mempan. Jika 
Anda memukulnya, satu bibit kekerasan muncul. Jika dibiarkan, bisa jadi 
keterlaluan. Apa yang harus Anda lakukan?

"Kita cari favorit dia. Kalau dia buat kesalahan, kita bisa melarang dia 
mendapatkan keinginan dia," kata psikolog Frieda Mangunsong dalam jumpa pers 
'10 Cara Menjadi Orangtua Efektif' di Hotel Gran Melia, Jl HR Rasuna Said, 
Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2007).

Misalnya, jika dia suka melihat televisi, orangtua tinggal melarang dia melihat 
acara kegemarannya. "Oke, kalau kamu nggak mau mandi, kamu nggak akan lihat 
tivi sampai kamu mau mandi," kata Frieda memberi contoh.

Jika anak tetap ngotot dengan kesalahannya, orangtua tidak perlu bersikap 
emosional dan meledak-ledak memarahinya. Palingkan saja wajah Anda, sebab anak 
kecil lebih sengsara kalau tidak mendapat perhatian dari sang ibu.

"Kalau kita ngomel kadang anak malah senang. Anak justru lebih menderita kalau 
mamanya nggak mau ngomong. Yang nomer dua, dia takut nggak dapat jajan dan 
dilarang nonton tivi. Kita tinggal dia keluar ruangan juga bisa, tapi jangan 
sampai dibiasakan anak dikunci di gudang," kata Frieda.

Menurut Frieda, anak harus dibiasakan anak melihat reaksi orangtua. Frieda 
menyarankan, saat anak bertindak positif, orangtua memberi perhatian. "Tapi 
jika tindakan negatif, kita melengos saja," imbuhnya.

Dia juga menyarankan agar orangtua memberi alternatif saat melarang suatu 
hal."Jangan hanya melarang, tapi tidak ada pilihan lain," kata Frieda. (fiq/aba)

Regards,
M Tri Agus 
**untuk menjaga kesehatan Anda, gunakan produk multi fungsi dari K-Link**

Kirim email ke