sebenarnya..semua itu merupakan pilihan..yang semua orang memiliki hak untuk 
memilih(dengan memiliki konsekwensi dan resikonya masing2 tentunya)...termasuk 
jalan hidupnya...namun sebagai bahan renungan dan masukan...silahkan baca 
artikel di bawah ini...: semoga bermanfaat
   
  maaf kalo kurang berkenan..
  thx
  -ibu rafi-
   
  Saya Adalah Ibu Rumah Tangga

Oleh: Lizsa Anggraeny
21 Apr 2006 06:48 WIB



Untuk rencana hari ini, dalam buku agenda tertulis:

Membuat purchase order, meeting supplier, incoming inspection... Dan
beberapa jadwal lainnya.

Bukan,saya bukan karyawati kantoran. Saya hanya seorang isteri dengan
profesi ibu rumah tangga.

Rencana yang saya buat di atas pun sesungguhnya adalah agenda biasa
berupa
jadwal harian rumah tangga.

Saya ibaratkan membuat daftar belanja kebutuhan sehari-hari dengan
membuat
purchase order;

acara pergi ke pasar, supermarket, ataupun toserba saya istilahkan
dengan
meeting supplier;

sedangkan incoming inspection adalah istilah untuk rapi-rapi rumah.

Semua saya lakukan dengan tujuan agar lebih semangat dalam menjalani
pekerjaan rumah.



Ibu rumah tangga adalah profesi yang saya geluti semenjak berhenti
kerja
dari sebuah perusahaan.

Saya menyebutnya profesi karena memang pekerjaan rumah tangga
membutuhkan
profesionalisme

berupa keahlian, pengetahuan dan keterampilan sama dengan pekerjaan
kantor
lainnya.

Jika di perusahaan saya hanya kebagian tugas mengurusi satu bagian
yaitu
general affair saja,

ternyata di rumah tugas saya tidak hanya mentok di satu bagian. Di
sini saya
wajib

berperan multiguna sebagai direktur, manajer, sekretaris sekaligus
pekerja,
yang tidak

hanya bisa memahami, tapi juga harus bisa menguasai semua bagian.
Yang
semuannya nanti

harus dilaporkan pada presiden direktur yaitu suami juga pada bagian
komisaris tertinggi yaitu Allah swt.



Pertama kali berhenti bekerja dan menjalani perkerjaan sebagai ibu
rumah
tangga,

sepertinya ada perasaan tidak betah dan malu untuk mengakui.

Mengingat selama ini dalam benak saya telah terpatri pikiran bahwa
menjadi

wanita karir lebih baik dibandingkan ibu rumah tangga. Ternyata,
setelah
benar-benar

terjun fulltime menjalani pekerjaan rumah tangga, pikiran saya
berubah
total.

Pekerjaan yang semula saya anggap remeh ini ternyata tidak
sesederhana
seperti

dalam bayangan saat menjalaninya.



Ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan
perangkat
kasar berupa tangan,

kaki dan anggota tubuh lainnya yang diperlukan untuk mencuci,
menyetrika,
bebenah rumah.

Tetapi dibutuhkan pula perangkat lunak berupa kelihaian sang otak
dalam
mengatur keuangan,

mengolah makanan, meredam emosi yang ada serta beberapa perangkat
lunak
lainnya yang

berhubungan dengan naluri keibuan berupa kelembutan, kesabaran untuk
mengayomi rumah tangga.



Terkadang ibu rumah tangga pun harus siap menjadi bodyguard yang
dapat
mendeteksi

keadaan rumah tangga agar selalu adem, ayem, tentrem.

Ditambah dengan waktu kerja yang harus siap sedia selama 24 jam,

seorang ibu rumah tangga memerlukan ketahanan jiwa dan fisik yang
kuat.



Jika dalam perusahaan saya bisa mengambil cuti untuk beristirahat,

tetapi tidak begitu dalam profesi ibu rumah tangga. Profesi ini
merupakan
komitmen saya.

Tidak bisa begitu saja ditinggalkan dengan alasan cuti, mengundurkan
diri
atau meminta

pensiun dini karena cape ataupun tidak cocok dengan perkerjaan. Di
sinilah
karir saya ditempa.

Saya adalah fasilator bagi berjalannya managemen rumah tangga. Semua
harus
terus dijalani

dengan ikhlas dan ridha untuk mendapat `gaji` berupa palaha tak
terhingga
dari Allah swt.

Juga `bonus` berupa surga jika patuh pada suami. Insya Allah.



Menjadi ibu rumah tangga pun ternyata tidak menghambat potensi saya.

Justru dengan memilih profesi ini, saya memiliki waktu yang lebih
fleksible
dalam

mengembangakan potensi untuk meraih prestasi. Di antaranya saya
dapat lulus

Nihongo Nouryoku Shiken (Tes Kemampuan Bahasa Jepang) level satu
setelah
berusaha

keras belajar di antara waktu luang yang ada, juga dapat
mengembangkan hobi
menulis.

Siapa yang menyangka jika setelah menjadi ibu rumah tangga, saya
justru
diamanahi

menjadi ketua di salah satu forum kepenulisan.



Saya bercermin dari ummahatul mukminin di antaranya Siti Khadijah
ra.,

seorang ibu rumah tangga yang dapat berperan besar terhadap
kesuksesan

sang suami Rasulullah saw. Meski tak menonjolkan diri, tetapi daya

dukungannya begitu kuat. Begitupula dengan puteri tercinta
Rasulullah saw

yaitu Fatimah ra., yang tangannya selalu membekas karena sering
menumbuk,

pundaknya pun membekas karena sering menjinjing air dengan kendi,

bajunya selalu berdebu karena sering menyapu.



Hingga pernah Rasulullah saw berkata pada Fatimah ra. untuk
menghiburnya,

"Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling
gandum

untuk suaminya maka Allah swt. menjadikan antara dirinya dan neraka

tujuh buah parit. Perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya
dan

menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah swt.

akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan

kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu
orang yang
bertelanjang.

Perempuan

mana yang menghamparkan tempat untuk berbaring atau menata rumah
untuk

suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari
langit
(malaikat),

Teruskanlah amalmu maka Allah swt telah mengampunimu akan sesuatu
yang telah
lalu

dari dosamu dan sesuatu yang akan datang."



Betapa saya menemukan keagungan dalam pekerjaan ini. Sebuah profesi
yang
tidak bisa

digantikan oleh siapapun selain saya sendiri - ibu rumah tangga.

Tidak salah jika kini, saya begitu bangga dengan profesi ini.

Jika ada yang bertanya apa pekerjaan anda? Tanpa ragu lagi akan
keluar
jawaban,

"Saya adalah ibu rumah tangga."

--- End forwarded message ---



Astri Wiranti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Subject: RE: [balita-anda] (OOT) Kita diskusi yuk.....topik: Jenuh dengan 
Suami
Date: Fri, 24 Aug 2007 10:33:47 +0700
From: "Astri Wiranti" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>


Gimana kalo udah ga cinta lagi...
cinta sama sayang kan beda loh...
bertahan karena anak sampai kapan coba..

heheheheh cuma come up in my mind aja...
istri juga manusia kan..heheheheh

________________________________

From: melisa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Fri 8/24/2007 10:23 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (OOT) Kita diskusi yuk.....topik: Jenuh dengan Suami



Ini masalah biasa dalam perkawinan.

Jujur, saya ngerasa 2 tahun pertama perkawinan itu paling sulit dan penuh
dengan air mata ;-) Untungnya saat itu, belum dikaruniai anak jadi merasa
lebih bebas, mau pergi ya...pergi aja. Saat berpisah, merenung sendiri mikir
dg kepala dingin, jadi bisa menentukan sikap sebaiknya bagaimana menjadi
seorang istri yang bijak.

Paling nasehat saya, fokus aja sama tujuan awal pernikahan. Kalo saya dulu
punya cita2 kalo udah jadi nenek dan kakek mau berdua keliling dunia
backpacking he..he..he..masalah yang lain jadi tidak terlalu penting.
Perbedaan yang jauh antara kita dan suami (saya dan suami beda segala2nya),
ada jembatan yang kuat,...cinta! (Taela!)

Biarin aja suami berbisnis, toh kalo untung kita juga yang senang. Biarin
aja suami sibuk di hari minggunya, toh kita masih bisa berduaan sama anak
dan suami juga gak ngelarang kalo kita mau jalan2 sama temen2 yg bernasib
sama kan (banyak lho suami yg gak berakhir pekan sama keluarga, bukan cuman
kita sendiri yg ngalamin).

Bukannya suami cari istri yg penurut, tapi istri yg mengerti. Tentu, gak
bisa instan jadi istri yang sempurna buat suami, tapi bedanya laki2 dan
perempuan, perempuan tuh lebih luwes dan fleksibel dalam berbagai situasi
dan lingkungan, harusnya lebih cerdas menyesuaikan diri dg kebiasaan dan
sifat suami. Kita jadi cewe harus berprinsip, mengalah untuk menang. Biarin
keliatan kayak cewek yg lemah di mata orang2 lain, tapi dirumah suasananya
adem, di hati ngerasa banget disayang suami ;-)

Masalah jenuh,...itu emang kayak gelombang, kadang datang kadang pergi.
Perlu pengalihan suasana aja. Kadang2 jalan2 ke Anyer 2 hari bertiga sama
anak. Makan buffet gila2an bertiga, bisa mencairkan suasana.

Sekedar pengalaman pribadi ;-)


----- Original Message -----
From: "Dwi Wahyono at Gmail " 
To: 
Sent: Friday, August 24, 2007 9:32 AM
Subject: [balita-anda] (OOT) Kita diskusi yuk.....topik: Jenuh dengan Suami


> Dear MOms & Dads......
>
> Ada temen forward email ke saya...kayaknya bisa kita diskusikan di hari
> ini..... plz sharingnya ya.....
>
> Thanks All & Kang Mods..dan selamat berlibur di bali......
>
> Wassalam,
> dwi
>
> ------------------------------------------------------------
>
> Dear All
>
> Need your advice, sy sdh merit 3tahun setelah 6 tahun pacaran, dan sdh
> memiliki putri cantik umur 2 tahun...hubungan saya dan suami akhir2 ini
> mulai merenggang, suami sedang bertugas di luar kota sampe September
> mendatang dan tiap jum'at sore sampe senin pagi ada dirumah...aneh nya klo
> sms an or telpon2an kita bs mesra tapi begitu ketemu tiada hari tanpa
> bertengkar, jujur, saya yg selalu memancing untuk berantem, ntah kenapa
> adaaa aja yang bikin sy mangkel sm dia, menurut sy, suami tipe orang yg
> (maaf) pemalas...jarang sekali bangun pagi padahal sesekali sy mau jalan2
> pagi bareng keliling kompleks, hal ini sangat jarang malah hampir nggak
> pernah km lakukan, beliau juga cenderung tertutup sm saya, sy emang sering
> mengkritik apapun yg dilakukannya dan itu mungkin penyebab dia mulai
> tertutup sm saya, dan msh banyak lg sifat2 jelek suami yg ntah kenapa
mulai
> nampak dimata saya...suami tidak lg seromantis dulu, pandangan dia ke saya
> pun tdk semesra dulu, pendangannya sy rasakan seperti sinis kek mandang
> musuh aja...klo sy komplain: "jangan ngelihat ku sesinis itu..." suami
> mengelak: "emang mataku sinis dr sononya kok..." :-D
>
> puncak kejengkelan sy pas suami ada kerjasama bisnis dengan sodara sepupu
> ceweknya, tiba2 banyak barang2 dateng kerumah dan akhirnya dr sepupunya sy
> tahu klo mereka telah membeli franchise makanan, week end yg harusnya dia
> luangkan buat keluarganya dia habiskan untuk men set up bisnis nya tsbt,
dan
> yg paling bikin sy jengkel sy sama sekali tidak dilibatkan, dia melibatkan
> sy cmn dalam hal2 kecil seperti promosi, saya merasa tak dihargai ataupun
> tak diperlukan.. .ada dalam pikiran sy untuk buka usaha sendiri cmn ingin
> menunjukan ke dia klo sy juga mampu berbisnis...
>
> rumah tangga saya seperti memanas terus, sdh pernah dibicarakan dr hati ke
> hati untuk menemukan solusinya tp lagi2 ujung2nya berantem, suami bilang
dia
> cr istri yang penurut bukan cari partner buat diajak diskusi or berdebat,
sy
> bilang: "berarti dirimu salah pilih istri, sy bukan tipe penurut, segala
> sesuatu harus didiskusikan untuk keputusan bersama, toh dgn berdiskusi tdk
> mengurangi wibawa mas sbg kepala keluarga..." suami sy bilang: "berarti
kamu
> juga slh pilih suami, sy ingin istri yg patuh sm suami..." dst....suami
akan
> langsung terdiam klo sy sdh ksh opsi "pisah", suami menolak dengan alasan
> anak, sy pikir akan lbh baik klo sikecil tdk pernah lg melihat ortunya
> berantem krn biarpun nggak lihat langsung tp sikecil mampu merasakan
suasana
> hati kedua ortu nya dan akan berpengaruh buruk sm jperkembangan
> jiwanya...lagi2 suami meyakinkan klo pisah bukanlah solusi terbaik....
>
> suami pernah membanting piring didepan sy dan kami pernah tdk tidur
> seranjang dlm beberapa hari, kehidupan seks kami normal seperti biasa,
tidak
> ada yg berkurang meskipun sering berantem.... ...jujur sih, sy sangat
cinta
> suami juga sy yakin sebaliknya, mungkin km berada dititik kejenuhan
> aja...suami sy sebenernya baik, penyayang dan super sabar tapi kita sudah
> nggak sejalan lagi, bahkan klo diskusi ujung2nya berantem krn kita nggak
> sepaham...tolong advise nya dong...saya sudah lelah berantem
terus...suasana
> rumah jd nggak nyaman... apa yang harus kita lakukan...?? ? Thanks buat
> response nya...
>
> Regards
>
> someone
>


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia:
The contents of this e-mail and its attachments, if any, are for the intended 
recipient(s) only and may contain proprietary, confidential or otherwise 
private information. If you are not the intended recipient or if you have 
inadvertently received this email, please note that any use, disclosure, 
copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on 
this e-mail or any attachments hereto is prohibited and may be unlawful, and 
that you should delete this e-mail and its attachments, if any, and duly notify 
us of the miss delivery by e-mailing the sender.
--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

       
---------------------------------
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

Reply via email to