Mb Dewi, thanks artikel nya ya .. anakku 20 bulan sudah seminggu lebih
suka tau2 nangis jerit2 waktu malem..tp setelah aku kasi lampu kecil,
ternyata sekarang tidak tiba2 nangis lagi..ternyata kamarnya buat dia
terlalu gelap..makasih ya Mbak

Cecil S. Sasmita


-----Original Message-----
From: Dewi Sinta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 27, 2007 11:11 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] bayi mimpi????

Dear Mom's Arion,
Ini aku kasih artikel nya dari milis sebelah..
Semoga membantu ya..

TERBANGUN TIBA-TIBA dan MENANGIS 
Si batita sudah bisa mengalami mimpi buruk.

  
Tiba-tiba Icha (2,5) terbangun dari tidurnya sambil menjerit keras.
Kuruan saja, Yeni, sang ibu, yang terlelap di kamar sebelah kaget bukan
kepalang. Dengan terburu-buru ia menuju kamar si kecil. Seketika si
kecil didekapnya sambil dielus-elus kepala dan punggungnya agar tenang
dan merasa nyaman. Ternyata, barusan Icha mengalami mimpi buruk. 
Mimpi buruk sudah bisa dialami anak 1-3 tahun. Secara psikologis, ini
berkaitan dengan pola pikir anak batita yang mulai berkembang, di mana
interaksinya dengan lingkungan pun makin luas. Alhasil saat tidur,
pengalamannya bereksplorasi selama seharian dapat larut dalam mimpi.
Cuma sayang, kadang bukan mimpi indah yang didapat, tapi malah mimpi
buruk yang datang. 
BERI KETENANGAN
Berdasarkan kajian psikologi perkembangan, mimpi buruk yang sering
dialami anak usia batita disebut night terror. Kejadiannya di awal-awal
jam tidur, setidaknya 1 jam begitu ia terlelap. Ketika mengalami mimpi
buruk, si kecil bisa sampai terbangun, sambil berteriak dan menjerit.
Dia tampak panik, ketakutan, berkeringat, serta detak jantungnya cepat.
Mungkin, dia juga memanggil-manggil ibu atau ayahnya. 
Rasa takut dan kepanikannya bisa reda bila kita segera menenangkannya.
Selanjutnya, si kecil biasanya dapat kembali tidur, asalkan kita
menemaninya terlebih dahulu. Umumnya, setelah bangun tidur dia pun akan
lupa dengan mimpi buruknya itu. 
Selain berusaha membuat si kecil kembali tenang dan nyaman, ada beberapa
hal lain yang perlu dicermati orangtua: 
Ajak bicara. Anak usia batita akhir biasanya mau menceritakan kejadian
dalam mimpinya meskipun sepotong-sepotong. Tidak mengapa, yang penting
ajak bicara dan bercerita tentang apa yang dialaminya agar ia tak tegang
lagi. 
Beri penjelasan. Setelah si kecil menceritakan mimpi buruknya, jelaskan
dengan bahasa yang bisa dimengertinya, bahwa mimpi itu bukan kenyataan.
"Sayang, yang kamu lihat barusan enggak ada kok. Yuk, bobok lagi."
Dengan diberi penjelasan, anak pun bisa kembali tenang.
Jangan panik. Bila kita ikut panik, justru si kecil makin merasa takut.
Mimpi buruk masih terbilang wajar dan tak perlu terlalu dicemaskan.
Dekap terus anak sampai ia tertidur lagi. Beri tahu, tak ada yang perlu
ditakuti karena ibu/ayah akan menemani sampai ia tertidur. 
Jangan diungkit-ungkit. Biasanya anak cepat lupa pada mimpi buruk yang
pernah dialaminya. Mimpi ini tak perlu diungkit-ungkit lagi karena
justru bisa membangkitkan pengalaman buruknya dan memunculkan rasa
takut. 
Jangan membuat anak makin takut. Misalnya, si batita mimpi bertemu ular.
Jangan menambah penjelasan bahwa ular itu akan menggigit si kecil. Jelas
itu malah membuatnya makin takut dan panik. 
Keseringan mimpi buruk tentu tak baik. Si kecil jadi tak cukup tidur dan
aktivitas kesehariannya pun bisa terganggu. Ketidakbugaran dapat
merembet pada persoalan sulit makan, sering cemas, takut tidur
sendirian, dan lainnya. Untuk itu kondisikan agar ia merasa aman dan
nyaman menjelang tidur. Bila si kecil tetap mengalami mimpi buruk, tak
ada salahnya konsultasikan pada ahli seperti psikolog. 
4 PENYEBAB
Secara garis besar, sudah ditemukan kemungkinan penyebab mimpi buruk
pada anak. Di antaranya: 
* Aktivitas berlebihan 
Terlalu banyak bermain yang membuat anak lelah bisa memicu munculnya
mimpi buruk saat tidur malam. 
Solusi: 
Jika anak tampak heboh bermain, sedikit-sedikit alihkan pada aktivitas
yang lebih tenang. Apalagi kalau dilakukan menjelang tidur. Jika ia
punya kebiasaan mimpi buruk, hindari berlari-larian, gulat-gulatan, dan
loncat-loncatan sebelum tidur. Aktivitas yang lebih tenang, seperti
mendengarkan dongeng atau musik rasanya tak kalah menarik bagi si kecil
dan bisa membuatnya nyaman, lantas tertidur nyenyak. 
* Pengalaman traumatis 
Contoh, si kecil melihat teman bermainnya terjatuh dan bibirnya
terbentur hingga berdarah. Atau dia sendiri yang mengalaminya. Kejadian
traumatis itu bisa tersimpan hingga akhirnya terbawa dalam mimpi. 
Solusi: 
Dalam hal ini, kita perlu melakukan pendampingan saat anak tidur. Bisa
dengan menceritakan hal-hal indah dari peng- alamannya terdahulu, atau
hal-hal lucu dari kejadian jatuh itu. Tujuannya agar rasa takutnya
teralihkan. 
* Fantasi atau Imajinasi 
Di usia ini akan sudah bisa berfantasi menggunakan imajinasinya.
Bayangan menakutkan bisa muncul bila sebelumnya ia menyaksikan adegan
yang terkesan mengerikan. Film horor, umpamanya. Fantasi ini akan
terbawa ke alam mimpi si kecil. 
Solusi: 
Bila memang ia mimpi buruk gara-gara nonton film seram, sadis, atau
menegangkan seperti film Tom and Jerry, misalnya, jelaskan bahwa itu
hanya adegan film, bukan sebenannya. Ka-renanya, hindari anak batita
dari tontonan yang menyebabkannya berimajinasi berlebihan. Lakukan
seleksi tayangan yang akan ditonton. Kemampuan berpikir anak usia batita
masih terbatas pada hal-hal yang konkret atau belum dapat memahami
hal-hal yang abstrak. 
* Terlalu kenyang 
Kekenyangan dapat membuat perut terasa tidak nyaman karena lambung terus
bekerja untuk mencerna makanan. Jika hal ini terjadi di waktu tidur,
ketidaknyamanan dapat memicu munculnya mimpi buruk. 
Solusi: 
Sebaiknya, anak tidak makan dengan porsi yang terlalu banyak menjelang
tidur. Perut yang tidak lapar juga tidak kekenyangan tentu lebih nyaman
dan enak dibawa tidur. 
TIP Agar TIDUR NYAMAN
* Sebelum si kecil naik ke peraduan, bersihkan tempat tidurnya dan
rapikan seprainya, agar ia merasa nyaman di tempat tidur. 
* Aturlah ruang tidur anak dengan aksesori seperlunya. Jangan terlalu
banyak mainan yang bisa membuat anak justru menjadi sulit tidur karena
tertarik untuk bermain terus. 
* Atur pencahayaan di kamarnya, jangan terlalu gelap atau terlalu
terang. 
* Pilih cat dinding dengan warna lembut. Warna cat yang gelap bisa
membuat anak takut. Bila ingin memasang gambar, pilih yang indah atau
menyenangkan seperti pemandangan atau sosok kartun kesukaan si kecil.
Tak perlu memasang gambar yang bisa membuat anak berfantasi yang
menakutkan. 
* Sebelum tidur, lakukan "ritual" seperti menggosok gigi, cuci
tangan/kaki, pakai baju piyama dan berdoa. 
* Buatlah rutinitas waktu tidur sehingga anak terbiasa dengan
keteraturan waktu tidur. Begitu pula dengan waktu bangunnya. Ini
mendidik disiplin anak. 
Hilman Hilmansyah. Foto: Iman/NAKITA

Thanks
Best Regards
Dewi Sinta
PT.PANASONIC SHIKOKU ELECTONICS BATAM ( PSECB )
FDB2 STORE
Telp     : +62 778 - 393378/9 ext 133
Fax      :  +62 778 - 396386
Mail to : [EMAIL PROTECTED]
 
Panasonic ideas for life 


-----Original Message-----
From: rusmina [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 27, 2007 11:03 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] bayi mimpi????


dear all,

arionku (5bulan 1minggu) bbrp kali kalo tidur itu suka tiba2 nangis 
sesunggukan en terisak isak seperti bermimpi
sedih banget dengerinnya
apa bayi seumuran gitu dah bisa mimpi??
menurut moms n dads, apa itu wajar??

ada gak hubugannya waktu saya dulu hamil kadang2 agak suka sensi n 
cengeng kr berjauhan dng suami??  (jadi malu kl ingat)

thanks,
*arion'smomyangtigaminggulagidahbisamaem*

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]






--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke