Banyak aspek yg mendukung, tapi seiring dengan kemajuan teknologi dan banyaknya 
informasi tanpa filter, pendidikan pada anak pr  makin memperkikis sifat 
feminin pada wanita jaman sekarang.

Pendidikan anak pr sudah sama saja dengan pendidikan anak laki-laki, shg akan 
mempengaruhi pembentukan mental anak pr. 
Sifat wanita akan mirip dengan sifat maskulin anak laki-laki, agresif, tidak 
sabar, kompetitif.
 
Dengan begitu sifat feminin seperti kelembutan, sabar, ikhlas dan kooperatif yg 
ada pada diri wanita mulai terkikis. Padahal sifat-sifat ini yang dibutuhkan 
untuk menjadi seorang ibu.

Apalagi bila istri tidak memiliki ketrampilan rumah tangga ditambah mental yg 
sudah maskulin akan berpeluang menjadi ibu berpikiran pendek dalam 
memperlakukan anak-anaknya.

  

>Justru karena sekarang ibu - ibu sudah pada pinter, makanya sadar betul apa 
>yang harus dimiliki oleh anak-anaknya, mereka kepingin anak-anak lebih pinter 
>dan mendapatkan semuanya. padahal kemampuan keluarga gak dukung, suami tidak 
>mampu memenuhi kebutuhan, sementara untuk bantu cari duit juga gak 
>memungkinkan karena anak masih kecil -kecil dan tidak bisa ditinggal kerja 
>kantoran karena susah cari pembantu dan gak sanggup memanage dunia kerja dan 
>cuci piring sekaligus, disamping lapangan pekerjaan juga menuntut kerja full 
>time. Keterampilan ibu jaman sekarang semakin menurun karena orang tua lebih 
>senang anaknya sekolah tinggi daripada belajar keterampilan praktis. kalau ibu 
>jaman dulu gak punya duit, mereka bisa terima jahitan, masak atau rias, 
>soalnya dulu sekolahnya sekolah keputrian, diajari cara memanage rumah tangga 
>dan keterampilan menahkodai rumah tangga dan mengatur uang juga menyelesaikan 
>masalah. sekarang anak anak hanya tau menghapal pelajaran biar dapet A.
> Begitu nikah, punya anak, kaget karena dunia tidak seindah di sinetron. 
> Semuanya serba wah dan indah, kenyataanya gak demikian, akhirnya stress. 
> Solusi gak ketemu, kasihan anak jadi hidup menderita gara-gara orang tua gak 
> becus membangun mahligai seindah sinetron. sayangkah ibu sama anaknya ?, 
> sayang sekali segitu sayangnya sampai rela mati bersama mereka menyongsong 
> surga yang indah. Dulu kalau rumah tangga ada masalah, orang jawa bilang 
> istri harus mikul dhuwur mendem jero, diam saja, jangan sampai orang luar tau 
> urusan domestik. Digebukin juga, diem aja, urusan intern. Sekarang, 
> sepertinya kalau memang sudah merasa kurang nyaman, istri harus mau konseling 
> sama orang yang bisa dipercaya. gak dapet solusi sama pasangan, romo, ustadz, 
> teman, siapa aja bisa diajak sharing. Saya rasa cuma ini yang bisa kita 
> bantu, kalau ada teman saudara, tetangga sedang sedih, sediakan shoulder to 
> cry on. paling gak kalau dia niat bunuh diri atau membunuh anaknya, paling 
> gak ada orang lain
> yang tau, syukur-syukur bisa mencegah. Kadang kalau orang sudah mumet, semua 
> jalan jadi tertutup. Dengan sharing orang lain bisa membuka jalan pikirannya. 
> Sayangngya masih punyakah kita waktu untuk memperhatikan bahwa orang dekat 
> kita ada yang sedang berduka ?
>   
>  sorry kalau kepanjangan, masih gak bisa menemukan jawaban kenapa sekarang 
> banyak ibu begitu putus asa sampai tega mengajak 4 anak mati bersama.
>
>Lif Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  Kayaknya sih karena tekanan hidup sekarang lebih berat, kompetisi makin
>ketat, ekonomi juga berat. Dulu juga berat sih, tapi jaman iboe dulu kan
>informasi gak secanggih sekarang, nah justru karen informasi makin canggih,
>keinginan manusia juga makin tinggi, makin konsumtif. Lha, kalau jaman dulu,
>tiap hari satu keluarga 7 anak, makan tiwul tiap hari, atau makan tahu tempe
>plus daun singkong tiap hari, kagak pada komplen, soalnya belum lihat ada
>pembanding lainnya.
>
>Coba sekarang, makin konsumtif. Dah gitu, makin banyak yg pindah ke kota
>besar, dan sekarang makin individual, "gimane mau mikirin orang lain,
>mikirin keluarga sendiri aja kerepotan..." nah model2 gitu deh. Kalau hidup
>di desa kan dasarnya agraris, pertanian, satu kampung bagai satu keluarga
>besar. Sekarang di kampung aja heboh pada punya hp, dvd dsb, coba berapa
>kali kita denger, anak dari kampung mana bunuh diri karena gak dibeliin
>motor, bunuh diri karn gak kebeli hp.
>
>Belum lagi acara tivi yang jual mimpi semua, puyeng kalo barometer
>perbandingannya apa yg tampak di sinetron, bisa mimpi mulu dong ah....
>
>Sorry kalo menuh2in inbox ya....
>
>
>
>On 9/5/07, Yuniarti wrote:
>>
>> Mom's,
>>
>>
>>
>> Tanya nich...knapa ya sekarang ini kok banyak ibu2 yang tega melukai
>> buah hatinya sendiri??? Bahkan sampe membunuh...
>>
>> Knapa ya...jiwa ibu2 sekarang kok labil banget??
>>
>> Padahal ibu2 dulu anaknya banyak...ada yang 7...5...4...bahkan 11 dan
>> sekarang rata2 cuma 3...2..bahkan masih 1
>>
>>
>>
>> "sedihbanget..."
>>
>> Shofi_Azza
>>
>>
>
>
>       
>---------------------------------
>Building a website is a piece of cake. 
>Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.



--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke