To All Terimakasih semua atas segala pencerahannya
Papa Fikry Pada tanggal 07/09/07, ADIM KADIMULOH <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > Saya punya file dalam bentuk PDF yang dirangkum dari sehatgroup.web.id, > tak coba dikirm lewat milis BA koq ngga bisa ya. kalau ada yang mau ntar tak > kirimi lewat email saja > > > -----Original Message----- > From: ADIM KADIMULOH [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Fri 9/7/2007 2:29 PM > To: balita-anda@balita-anda.com > Subject: RE: [balita-anda] Yang Boleh dan tidak untuk makanan bayi 7 > bulan, ? > > PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI > (MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI) > > > sehatgroup.web.id > > Perhatikan Bahan Makanan Untuk Bayi Anda! > > Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bayi Anda, maka keingintahuannya > makin besar untuk mengambil makanan dari piring Anda - dan Anda akan lebih > tertantang untuk mengenalkan variasi makanan kepadanya. Namun tidak semua > makanan aman bagi anak Anda. Ada yang dapat menimbulkan bahaya tersedak, ada > juga yang tidak baik bagi sistem pencernaan anak Anda yang masih berkembang, > dan yang lainnya berpotensi sebagai pencetus alergi. (Beberapa keluarga > cenderung lebih sensitif terhadap alergi dibandingkan keluarga lainnya. Jika > keluarga Anda termasuk salah satunya, simak terus anjuran mengenai berapa > lama menunda pemberian jenis makanan tertentu.) Berikut adalah jenis makanan > yang dihindari berdasarkan tahapan usia anak. > > Makanan yang Dihindari Hingga Usia 6 Bulan > > Semua makanan cair maupun padat: American Academy of Pediatrics (AAP), > WHO, UNICEF, dan hampir seluruh badan kesehatan serta dokter spesialis anak > menganjurkan bahwa Anda memberikan ASI (atau susu formula) ke bayi Anda > untuk 6 bulan pertama. > > Makanan yang Dihindari Hingga Usia 8 Bulan > > . Makanan dengan kandungan nitrat yang tinggi > Makanan seperti ini dapat menyebabkan sindrom bayi biru*, sehingga AAP > menganjurkan untuk berhati-hati dan menunggu hingga usia 8 bulan atau lebih > sebelum Anda memasak sayuran yang memiliki kandungan nitrat yang tinggi. > Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sayuran berdaun hijau dan sayuran > berumbi. Kandungan nitrat pada sayuran berdaun hijau lebih tinggi > dibandingkan sayuran berumbi. Contoh sayuran berdaun hijau adalah bayam, > selada, brokoli, kale, kubis, dan sayuran hijau lainnya. Sedangkan sayuran > berumbi contohnya adalah bit, wortel, dan buncis; serta daging-dagingan > seperti hotdog, ham, bacon, bologna, dan salami. > > . Kuning Telur > Studi menunjukkan bahwa kuning telur yang dimasak hingga matang bisa > diperkenalkan pada pola makan berimbang untuk bayi mulai usia 8 bulan tanpa > menimbulkan tanda-tanda alergi dan meningkatnya kolesterol plasma. Namun > karena risiko alergi makanan karena memakan putih telur, kebanyakan para > pakar menganjurkan untuk tidak memberikan telur utuh ke anak-anak sebelum > usia 12 bulan. Jadi Anda dapat memberikan telur rebus matang atau orak-arik > telur/omelet selama Anda hanya menggunakan kuning telur (dan tentu saja susu > formula, keju, dan mentega). Karena adanya risiko keracunan makanan akibat > salmonella, pastikan untuk memasak kuning telur hingga benar-benar matang. > > Makanan yang Dihindari Hingga Usia 9 Bulan > > . Keju dan yogurt > Keju dan yogurt sangat baik dan merupakan makanan dasar untuk pola makan > anak yang sehat. AAP menganjurkan untuk mengenalkan yogury pada anak pada > usia 9-12 bulan. Meskipun susu sapi sebaiknya dikonsumsi setelah usia 1 > tahun sambil tetap mengkonsumsi ASI atau susu formula, yogurt lebih mudah > dicerna dan merupakan makanan tambahan yang tepat. (Bayi yang berasal dari > keluarga yang memiliki sejarah alergi protein susu, bukan intoleransi > laktosa, sebaiknya menunggu hingga berusia 1 tahun.) > > . Gandum atau produk gandum > Kebanyakan bayi dapat mengkonsumsi gandum (seral, roti) ketika mereka > berusia sekitar 6 hingga 8 bulan, namun gandum adalah pencetus alergi > biji-bijian yang paling umum. Jadi jika Anda cemas mengenai kemungkinan > alergi ini, sebaiknya memang ditunda hingga bayi Anda berusia 12 bulan. > > Makanan yang Dihindari Hingga Usia 12 Bulan > > . Susu sapi > Tetap berikan ASI atau susu formula hingga bayi Anda berusia 1 tahun. > Mengapa? Bayi Anda belum dapat mencerna protein dalam susu sapi sebelum > berusia 1 tahun. Selain itu susu sapi tidak mengandung semua zat gizi yang > dibutuhkan bayi dan justru mengandung mineral dalam jumlah yang dapat > merusak ginjalnya. > > . Buah-buahan berasa masam dan berry > Memperkenalkan buah-buahan berasa masam dan berry sebelum usia 12 bulan > dapat mencetuskan reaksi alergi, terutama jika ada bakat alergi di keluarga > Anda. > > . Putih telur > Sekarang Anda dapat memberikan kuning telur ke bayi Anda, namun tunggulah > hingga ia berusia 1 tahun sebelum memberikan putih telur yang kaya akan > protein karena ada kemungkinan bayi Anda alergi terhadapnya. Bahkan jika > memang ia berisiko tinggi terkena alergi, sebaiknya ditunda hingga ia > berusia 2 tahun. > > . Madu dan sirup jagung > Kedua jenis makanan ini dapat menjadi tempat berkembangbiaknya spora > Clostridium botulinum (botulisme) dan sebaiknya dihindari hingga bayi Anda > setidaknya berusia 12 bulan. Saluran usus orang dewasa dapat mencegah > tumbuhnya spora bakteri ini, namun pada bayi spora tersebut dapat tumbuh dan > menghasilkan zat racun yang membahayakan jiwa. > > . Ikan > Ikan, terutama yang bertulang, dikenal sebagai pencetus alergi pada bayi. > Seringkali dianjurkan untuk memberikan ikan hanya jika bayi berusia 1 tahun. > Banyak yang menyarankan untuk menunggu hingga usia 3 tahun. Namun ada juga > yang menyatakan bahwa ikan aman dikonsumsi bayi berusia 9-10 bulan. Alasan > lain menunda pemberian ikan pada bayi adalah kandungan merkuri yang mungkin > terdapat pada ikan. Saat pertama kali mengenalkan ikan, penting untuk > memilih tipe ikan berdaging putih. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter > anak Anda sebelum Anda memberikan ikan, terutama kerang-kerangan. > > . Kerang-kerangan > Yang termasuk kelompok ini adalah lobster, tiram, dll. Jenis ini dapat > mencetuskan alergi dan menyebabkan reaksi alergi yang mematikan. Oleh karena > itu para pakar menganjurkan untuk menunda pemberian kerang-kerangan hingga > bayi Anda berusia 1 tahun. Kerang-kerangan sebaiknya tidak diberikan pada > anak yang cenderung alergi hingga berusia 3 tahun atau lebih. > > . Selai kacang > Kacang merupakan pencetus alergi yang utama. Sebaiknya tunggulah hingga > anak Anda berusia lebih dari 1 tahun sebelum Anda mengenalkan selai kacang. > Jika Anda atau suami Anda alergi pada kacang, tunggulah hingga anak Anda > berusia setidaknya 3 tahun sebelum diperkenalkan pada selai kacang. > > . Kacang dan sejenisnya (seperti pecan dan walnut) > Jika sepertinya bayi Anda berisiko terkena alergi, sebaiknya tunggulah > hingga ia berusia 3 atay 4 tahun sebelum memberinya kacang; jika tidak ia > dapat mulai mengkonsumsinya ketika ia berusia 12 bulan, selama diberikan > dalam bentuk pure atau selai kacang. (Potongan kacang dapat menimbulkan > risiko tersedak.) Pengenalan kacang dan sejenisnya berdasarkan usia > bervariasi. Umumnya usia pengenalannya adalah: > . Setelah 1 tahun untuk anak yang tidak sensitif/alergi terhadap > makanan; > . Setelah 2 tahun untuk anak yang sensitif/alergi terhadap makanan. > > . Jagung > Banyak yang mengatakan bahwa jagung sebaiknya diberikan setelah usia 12 > bulan. Salah satu alasannya adalah jagung berpotensi mencetuskan alergi. > Alasan lainnya adalah jagung dapat menyebabkan bahaya tersedak. > Memperkenalkan jagung setelah usia 12 bulan sebagai makanan cemilan lebih > tepat dilakukan karena pada usia tersebut bayi seharusnya sudah dapat > mengunyah pipilan jagung dengan benar. Pada tahun pertama kehidupannya, > penting bagi bayi untuk memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. > Sebenarnya jagung hanya memiliki kandungan gizi sedikit. Sebagian besar > massanya terdiri dari ampas dan diangap sebagai makanan tanpa kalori. > Sebaiknya memang menunggu pemberian jagung karena sebenarnya jagung sulit > dicerna dan cenderung akan dikeluarkan dalam bentuk yang sama saat dimakan. > > . Kedelai > Kandungan proteinnya yang tinggi membuat kedelai dapat mencetuskan alergi > pada bayi. Banyak bayi yang alergi susu juga akan bereaksi yang sama pada > kedelai. Oleh karena itu penggunaan susu kedelai untuk bayi yang alergi susu > tidak dianjurkan. Satu-satunya cara untuk mencegah gejala yang berkaitan > dengan alergi pada kedelai adalah menghindari makanan yang bahan bakunya > dari kedelai. > > Makanan yang Dihindari Hingga Usia 24 Bulan > > . Coklat > > Alergi coklat yang sebenarnya jarang ditemukan, dalam hal ini orang alergi > pada bijih coklat. Kebanyakan reaksi alergi terhadap coklat disebabkan > intoleransi atau alergi pada satu atau lebih bahan atau zat penambah pada > coklat. Ini termasuk kedelai, lesitin, susu, sirup jagung, gluten, kacang, > zat pemberi rasa dan warna, yang juga merupakan pencetus alergi. Jika bukan > bahan tersebut, kotoran tikus atau serangga lainnya kadangkala ditemukan > dalam coklat. Hindari pemberian coklat hingga anak Anda berusia 24 bulan. > > . Susu rendah lemak > > Anak Anda masih membutuhkan kandungan lemak dan kalori yang tinggi dari > susu untuk pertumbuhan dan perkembangan. Begitu ia berusia 24 bulan (dan tak > memiliki masalah perkembangan), Anda dapat mulai memberikan anak Anda susu > dan hasil produksinya yang berlemak rendah. > > . Makanan yang menjadi pencetus alergi bagi orangtua si anak > > Sebaiknya tundalah pengenalan makanan yang menjadi pencetus alergi bagi > Anda dan suami/istri Anda. Jika Anda menyusui, hindarilah memakan semua > jenis kacang-kacangan dan mungkin telur serta susu agar dapat membantu > menunda atau mencegah alergi pada bayi Anda. > > . Bahaya tersedak > > Daftar makanan berikut ini berbahaya karena bayi Anda belum memiliki gigi > dan belum menguasai sepenuhnya pergerakan mulut/lidah; memberikan makanan > jenis ini terlalu awal dapat berisiko tercekik. Dianjurkan untuk memberikan > makanan di bawah ini hingga anak Anda berusia 2 atau 3 tahun. > o Hot dog: Saat Anda memberikan daging pada bayi Anda, ingatlah > bahwa ia dapat dengan mudah tersedak akibat potongan hotdog kecuali jika > Anda memotongnya seukuran kecil. (Jika Anda memberikan hot dog, cobalah yang > untuk vegetarian sebagai alternatif makanan yang lebih sehat.) > o Potongan besar buah, sayur (matang atau mentah), atau daging: Yang > teraman adalah yang seukuran biji kapri. > o Buah-buahan dan sayuran keras dan mentah seperti wortel: > Kebanyakan buah-buahan dan sayuran sebaiknya dipotong-potong atau dimasak > dalam ukuran kecil hingga bayi Anda berusia 12 bulan. Dengan demikian > makanan tersebut tidak tersangkut di tenggorokan anak Anda. Hal yang sama > juga perlu dilakukan untuk celery dan buncis. Saat bayi Anda berusia 12 > bulan, ia dapat mulai memakan buah dan sayuran yang dipotong/dijus. > o Keju bongkahan: Potonglah keju hingga berbentuk sangat kecil atau > serpihan > o Anggur utuh: Potonglah anggur, tomat ceri, dan melon dalam > potongan kecil sebelum diberikan. Buah yang utuh dapat tersangkut di > tenggorokan anak Anda. > o Makanan yang kecil dan keras: Permen keras seperti gulali, > kacang-kacangan (selain yang ditumbuk halus), brondong jagung, permen loli, > kismis dan buah-buahan kering lainnya, biji-bijian, dan permen karet > berpotensi menimbulkan bahaya tersedak. > o Beberapa jenis makanan empuk dapat tersangkut dalam tenggorokan > anak Anda, seperti marshmallow, permen lunak, selai kacang, permen karet > o Makanan yang sulit dikunyah dan ditelan: keripik kentang atau > jagung, potongan daging (misalnya sate), potongan daging bacon > o Hindari membiarkan anak Anda makan di mobil karena sulit untuk > mengawasi sambil mengendarai mobil > o Janganlah makan sambil berjalan atau berlari > > . Makanan yang berpotensi tinggi menimbulkan alergi > > Kebanyakan anak dapat mengatasi alergi saat usia 1 tahun dan sudah tidak > alergi lagi saat usia 3 tahun. Namun alergi pada makanan yang juga > menimbulkan alergi pada orangtuanya dapat menetap selama bertahun-tahun. > Oleh karena itu para ahli menganjurkan menunda memberikan putih telur hingga > usia 2 tahun, kacang-kacangan, kerang-kerangan, ikan, dan kacang tanah > (termasuk selai kacang) hingga bayi Anda berusia setidaknya 3 tahun. > > > > -----Original Message----- > From: tprahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Fri 9/7/2007 2:07 PM > To: balita-anda@balita-anda.com > Subject: Re: [balita-anda] Yang Boleh dan tidak untuk makanan bayi 7 > bulan, ? > > Benar pak..sebaiknya usia balita itu jangan kebanyakan kandungan gulanya. > Bahkan anak saya ( usia 16 bulan ) kalo mau dibikinin just pa lagi just > alpokat ya...sama dr nya dikasih tau " nggak boleh pake gula ". Selain > menghindari diabetes sejak dini, ternyata makanan yang terlalu manis, > seperti coklat, kelengkeng itu dapat memicu batuk lo. > > Untuk masuk ke makanan padat, dari bubur promina..coba deh dibuatkan bubur > team ( sebaiknya bikin sendiri, jangan yang instan ), kalo udah tumbuh > gigi > dan mulai mau kunyah-kunyah..buburnya di kasarin dikit. Kalo udah usia 12 > bulan baru deh dikasih nasi. > ----- Original Message ----- > From: "Arfan Mentemas" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <balita-anda@balita-anda.com> > Sent: Friday, September 07, 2007 1:53 PM > Subject: [balita-anda] Yang Boleh dan tidak untuk makanan bayi 7 bulan, ? > > > > Dear All > > > > Ada yang bisa bantu apa saja yang perlu di perhatikan dalam pemberian > makan > > pada bayi usia 7 bulan, dan batasan sampai umur berapa dia hingga boleh > > makanan padat ? > > > > Soalnya saya bingung anak saya kalau makanannya kurang manis dia kurang > > suka, tapi kalau ditambah gula dia suka, ada teman yang bilang usia > segitu > > belum bisa makan yang mengandung gula pasir, apakah benar ? > > > > Thanks > > > > Papa Fikry > > > > > -------------------------------------------------------------- > Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > -------------------------------------------------------------- > Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] >