Panduan Pemberian Makanan Bayi (4)
1/25/2007
12-36 Bulan
MENURUNNYA NAFSU MAKAN
Para orang tua seringkali khawatir mengenai menurunnya napsu makan dan
pertumbuhan fisik anak mereka yang menginjak usia batita (12-36 bulan.
Berbeda dengan masa bayi 0-12 bulan yang pertumbuhan fisiknya sangat cepat,
dengan kenaikan berat badan di tahun pertama yang mencapai 3 kali dari berat
saat lahir.
Biasanya pertumbuhan fisik anak melambat di usia 12 bulan, untungnya,
melambatnya pertumbuhan fisik ini membuat kebutuhan kalori mereka tidak
setinggi sebelumnya. Dengan demikian mereka membutuhkan makanan lebih
sedikit dibandingkan saat bayi, makanya napsu makan mereka menurun. Jadi
tidak usah cemas, yang terpenting adalah biasakan memberi berbagai pilihan
makanan yang sehat. Harap ingat: jika anak Anda sehat dan aktif, dan Anda
memberikannya makanan yang bernutrisi, maka tidak ada masalah pada anak
Anda. Anak Anda tidak akan membiarkan dirinya kelaparan.
Usia: 12-24 bulan Usia: 24-36 bulan
Pertumbuhan anak yang berimplikasi pada pemberian makanan:
· Has prolonged attention span
· Keinginan yang tinggi untuk melakukan berkegiatan sendiri
tanpa bantuan.
· Mengangkat cangkir dan mendongakkan kepala saat minum,
semakin sedikit minuman yang tumpah.
· Dapat memegang sendok dengan baik walau masih sering
menumpahkan makanan.
· Mulai berjalan – tidak mau duduk diam untuk makan.
· Menyomot makanan dari piring orang lain.
· Berpartisipasi dalam acara makan bersama keluarga.
· Mengonsumsi makanan keluarga yang dicincang atau dihaluskan.
· Mulai bisa makan sendiri dengan peralatan makan yang
lengkap.
Pertumbuhan anak yang berimplikasi pada pemberian makanan:
· Mulai muncul gerakan mengunyah yang memutar.
· Dapat menyuapi makanan sendiri tanpa banyak yang tumpah.
· Belajar kata-kata untuk memberi sinyal “tambah lagi” atau
“sudah”
· Ingin makan sambil berlarian – membutuhkan makanan yang
kreatif untuk menjaga perhatian/konsentrasi pada meja makan.
· Mempunyia pola makan yang tidak menentu.
· Mengemut makanan
· Susah makan atau memilih-milih makanan.
· Mulai tidak mau diberikan botol, mulai menggunakan cangkir.
· Menggunakan sendok dan garpu.
Tipe:
a.. 4 jenis makanan atau lebih
b.. Padat, makanan keluarga
c.. Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan
pisang)
Frekuensi:
a.. Makan besar: 3-4 kali per hari
b.. Cemilan: 2 kali per hari
c.. ASI: kapan saja bila diminta
Yang Diberikan
Kelompok Makanan
Jumlah porsi per hari
Ukuran 1 porsi
Contoh Makanan
Serealia (Padi-padian)
6 atau lebih
Bahan mentah: ¼ - ⅓ cangkir
Bahan matang: ¼ - ⅓ cangkir
Roti: ¼ - ½ iris
Cracker: 2 atau 3 keping
Pasta: ¼ - ⅓ cangkir
Beras (putih/merah), mie, bihun, kwetiau, makaroni, pasta lainnya,
kraker, havermut, roti, dll.
Sayur dan buah
5 atau lebih
Bahan matang: ¼ cangkir
Cincangan, mentang: ¼ cangkir
Buah/sayuran potong ¼ - ½ potong
Sari buah asli: 60 – 80 ml
Pepaya, anggur dibelah 4, strawberi, kiwi, mangga, melon.
Tomat, brokoli, bayam, kembang kol, dll.
Susu dan produk susu olahan
3
Susu atau yogurt: 110 ml
Keju: 14 gr
Susu: UHT, susu di pasturisasi, bubuk full cream, bubuk instant.
Yogurt, low-fat yogurt, reduced fat yogurt.
Keju: cheddar, edam, cottage, ricotta, etc.
Sumber protein
2
Daging, ikan, kerang-kerangan: 1 - 3 sdm
Telur: 1 butir
Polong-polongan, kacang-kacangan: 1 - 3 sdm
Ayam, sapi, domba/kambing, ikan (tuna, salmon, cod, marlin), cumi,
teri, telur, tahu, tempe
Lemak
Sesedikit mungkin
Mentega, margarine, minyak: 1 sdt
Mentega, margarine, minyak sayur
TIPS PEMBERIAN MAKANAN UNTUK SI BATITA
a.. Berikan makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini lambuk anak belum
mampu mengakomodasi porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih
sering, sekitar 5-6 kali sehari (3 kali makan “berat” ditambah cemilan
sehat).
b.. Berikan porsi kecil. Batita dikenal sebagai anak yang mempunyai
nafsu makan yang naik-turun. Kadang doyan makan, kadang hanya makan sedikit,
namun tetap bisa tumbuh dengan sehat. Tanggung jawab Anda sebagai orang tua
adalah memberikan makanan bernutrisi sesuai jadwal pemberian makan dan
cemilannya, dalam suasana yang menyenangkan. Selebihnya, terserah batita
Anda untuk memutuskan apa dan berapa banyak yang dimakannya. Berikanlah
makanan dalam porsi kecil – batita Anda akan memberikan sinyal jika ia ingin
nambah.
c.. Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan. Minuman bisa
mempengaruhi napsu makan batita. Agar batita tumbuh dengan baik, ia
membutuhkan 2-3 cangkir susu (atau 2-3 porsi susu dan produk susu olahan)
per hari. Apabila batita Anda minum lebih dari 2-3 cangkir sehari, maka
batita Anda akan terlalu kenyang untuk mengonsumsi makanan yang mengandung
nutrisi penting, seperti zat besi dan vitamin. Untuk menghindarinya, berikan
susu setelah batita makan. Demikian halnya dengan jus, batasi pemberian jus
menjadi maksimal 120 ml per hari, terlalu banyak jus akan membuat anak Anda
kehilangan napsu makan dan atau diare. Biarkan anak mengeksplorasi makanan
dan memutuskan makanan yang mereka inginkan.
d.. Tumbuhkan keterampilan makan. Saat batita mulai mengetahui cara
makan sendiri, mereka biasanya menjadi terlalu bersemangat ingin makan tanpa
bantuan. Walaupun mereka mungkin mengalami kesulitan untuk mengambil makanan
yang licin atau menyendoki makanan tertentu, mereka akan cenderung menolak
untuk dibantu. Anda bisa memastikan bahwa batita Anda mendapatkan makanan
yang cukup dengan menyediakan makanan yang lunak dan mudah dikunyah, yang
dipotong kecil seukuran satu suap anak, serta memasak makanan yang lengket
di sendok, seperti havermut atau kentang yang dihaluskan, untuk melatih
kemampuan batita menggunakan sendok. Sebagian besar batita dapat beralih
dari botol ke cangkir di usia 14 bulan, walaupun masih membutuhkan bantuan.
Biarkan batita berlatih dengan sedikit air dalam sippy cup/training cup nya,
lama-kelamaan batita Anda akan mahir menggunakan cangkir tanpa bantuan. Jadi
jangan biasakan anak untuk selalu disuapi oleh orang tua atau pengasuhnya,
biarkan anak Anda mengeksplorasi keterampilan makan tanpa bantuan.
e.. Kurangi makanan/minuman lemak secara bertahap. Walaupun batita
membutuhkan kalori lebih sedikit dari masa bayinya, jangan batasi kadar
lemak dalam makananya sampai ia berusia 2 tahun. Setelah anak menginjak usia
2 tahun, baru Anda bisa secara bertahap menguragi kadar lemak di makanannya,
dan meningkatkan asupan sereal, sayuran dan buah-buahan. Mulailah dengan
memilih susu atau produk susu olahan yang rendah lemak (low-fat) serta
menghindari/mengurangi cemilan yang kayak lemak (spt kentang goreng, coklat,
dll).
f.. Berikan makanan kaya zat besi. Kekurangan zat besi atau anemia
seringkali ditemukan pada anak batita. Anemia berdampak negative pada
kesehatan anak juga pada kemampuannya untuk belajar. Untuk pencegahan,
berikan batita Anda makanan kaya zat besi seperti daging, unggas, ikan, dan
sereal yang diperkaya zat besi.
g.. Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan. Membuat waktu
makan sebagai saat yang menyenangkan memang susah, terlebih lagi jika orang
tua khawatir anaknya tidak cukup makan. Akibatnya, sebagian orang tua akan
memaksa anak untuk makan, dan anak akan belajar bahwa ia bisa memegang
kendali dengan menolak makanan. Situasi ini dapat dicegah dengan melakukan
beberapa hal:
a.. Jangan paksa batita untuk makan. Satu hal yang jangan Anda lakukan
adalah memaksa batita Anda untuk makan. Memaksa atau mencekoki makanan pada
batita yang tidak lapar seringkali malah berakibat anak semakin menolak
makanan. Batita mempunyai naluri alami untuk menginginkan kendali tentang
apa dan berapa banyak makanan yang masuk dalam mulutnya. Banyak batita yang
melakukan aksi tutup mulut hanya untuk menunjukkan bahwa mereka yang
mempunyai kendali.
b.. Pastikan batita didudukkan dengan nyaman saat makan (gunakan kursi
tinggi) dan makan di ruang makan.
c.. Kurangi kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa
mengganggu perhatiannya (seperti makan sambil bermain, menonton TV, dan
lainnya).
d.. Bantu batita Anda untuk menikmati saat makannya. Senyumlah atau
berbicaralah saat batita Anda makan, makan bersama, dan Anda menunjukkan
ekspresi bahwa Anda sangat menikmati makanan tersebut. Biarkan batita Anda
mencoba sedikit makanan Anda. Satu hal lagi, jangan memaksa dan “menipu”
batita Anda agar anak Anda makan. Misalnya: “nanti mama pergi loh kalo ade
ga makan”, “eh makan satu suap ini aja”, atau “ini suapan yang terakhir kok”
(padahal masih banyak). Orang tua dapat menjelaskan makan yang dimakan
batita atau berbicara hal-hal lain selama waktu makan, hindari
kalimat-kalimat negatif, seperti, “Kamu nakal banget sih nggak mau makan”,
“Mama nggak suka kalau kamu nggak makan sayuran”. Sebisa mungkin, orang tua
menyempatkan diri untuk makan bersama dengan batita supaya mereka bisa
mencontohkan cara makan dan mengenalkan anak dengan makanan baru.
h.. Jadikan waktu makan sebagai kesempatan untuk belajar
a.. Belajar kebiasaan makan yang baik
Orang tua dapat membuat waktu makan sebagai proses pembelajaran bagi batita
dan sebagai waktu yang menyenangkan bagi semua anggota keluarga, dengan
menetapkan sejumlah aturan:
a.. Tetapkan jam makan yang sama setiap harinya, baik makan pagi, makan
siang dan makan malam.
b.. Makan di ruang makan, bukan di ruang duduk keluarga atau di depan TV
atau sambil berjalan-jalan di taman.
c.. Dudukkan batita duduk di kursi makannya atau dipangkuan (bukan
digendongan atau sambil berjalan/bermain/berlarian/di baby walker).
d.. Matikan TV atau pastikan bahwa setiap anggota keluarga menghabiskan
cukup waktu di meja makan hanya untuk makan, bukan sambil menonton TV,
membaca koran/majalah, ber-SMS atau berbicara lewat handphone/telpon, atau
makan terburu-buru.
e.. Ciptakan suasana yang tenang, bersahabat, bukan untuk berargumen,
memarahi anak dan hal-hal lain yang bisa membuat kesan bahwa waktu makan
adalah hal yang menegangkan. Suasana yang tegang di meja makan membuat anak
menganggap waktu makan sebagai beban, bukan saat menyenangkan dengan
keluarga.
a.. Belajar ketrampilan makanan
Makan bersama keluarga memberikan kesempatan bagi batita untuk belajar makan
dengan mengobservasi anggota keluarga lain. Mereka belajar cara menggunakan
peralatan makan dan bagaimana cara memakan makanan tertentu (seperti sate,
jagung, dan lain sebagainya). Mereka melihat ada makanan yang dicocolkan
dengan sambal/saus, ada yang diolesi, ada yang dimakan dengan tangan, dan
lainnya. Melihat orang tua dan saudara-saudaranya minum dengan gelas
membuatnya tertarik untuk mencoba.
Batita juga pandai belajar sejumlah keterampilan sosial yang penting. Mereka
mulai mengerti konsep bahwa makanan dimakan sambil duduk (bukan berlarian
atau digendongan), meminta makanan atau susu tambahan sambil berkata
“tolong” dan “terima kasih”. Secara umum, mereka belajar menggunakan suara
yang lembut dan menyenangkan saat makan, mengamati bagaimana anggota
keluarga mendengarkan dengan sopan dan tidak memotong pembicaraan orang
lain. Mereka juga belajar bahwa melempar-lempar makanan tidak baik, dan
tidak ada anggota keluarga lain yang memuntahkan makanannya ke atas
meja/piring.
a.. Belajar mengenai makanan
Acara makan bersama juga dapat mengajarkan batita mengenai makanan. Mereka
mungkin akan hanya makan jenis makanan tertentu untuk sementara waktu, namun
mereka akan mengamati makanan menarik lain (yang ada di meja) dan mungkin
ingin bereksperiman dengan mencoba-coba makanan yang dikonsumsi orang tua
dan saudara-saudaranya. Membantu persiapan makanan juga bisa membuat batita
lebih semangat untuk mencoba berbagai jenis makanan, jadi, jika
memungkinkan, berikan tugas-tugas yang mudah seperti menaburkan seledri,
menuangkan air, meletakkan hiasan makanan, dan lain sebagainya.
Di usia muda, anak lebih suka memakan makanan yang dimakan orang tuanya.
Saat usia mereka bertambah, mereka ingin makan apa yang dimakan
teman-temannya (dan yang ada di iklan TV). Oleh karena itu, orang tua bisa
memberikan model atau contoh bagi anak dengan memilih makanan yang sehat.
Sumber
a.. Your 24-month-old's physical development: Moving every which way,
Dana Sullivan
b.. Feeding Development: An Overview, Robert Needlman, M.D.m F.A.A.P.
c.. Family Meals: A Time For Toddlers, Maria Silva, M.S, R.D.
d.. Nourishing Your Toddler, Maria Silva, M.S, R.D.
e.. Bayiku Anakku, dr. Purnamawati S. Pujiarto, SpAK, MMPed
----- Original Message -----
From: "Any Puspita" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Monday, September 17, 2007 9:24 AM
Subject: Re: [balita-anda] aRTIKEL mPASI
Maaf boleh dikirimulang PAnduan pemberian makanan BAyi (4).
TErima kasih
Any
adimix_mlg <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Clear Day BODY {
MARGIN-TOP: 25px; FONT-SIZE: 10pt; MARGIN-LEFT: 10px; COLOR: #0033cc;
FONT-FAMILY: Arial, Helvetica } Arikel MPASI ini di ambil dari website
http://www.sehatgroup.web.id
terdiri dari
Panduan Pemberian Makanan Bayi (1) Panduan Pemberian Makanan Bayi (2)
Panduan Pemberian Makanan Bayi (3) Panduan Pemberian Makanan Bayi (4)
Prinsip Pemberian Makanan Pendamping Asi (1) Prinsip Pemberian Makanan
Pendamping Asi (2) Prinsip Pemberian Makanan Pendamping Asi (3) Prinsip
Pemberian Makanan Pendamping Asi (4) Prinsip Pemberian Makanan Pendamping
Asi (5) Prinsip Pemberian Makanan Pendamping Asi (6) Prinsip Pemberian
Makanan Pendamping Asi (7) Menu Makanan Bayi (1) Menu Makanan Bayi (2)
Menu Makanan Bayi (3) Menu Makanan Bayi (4) Jadwal Pemberian Makanan
Bayi
---------------------------------
Got a little couch potato?
Check out fun summer activities for kids.
--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]