Dear all,
Semoga bisa menjadi inspirasi..

-- 
Meu

ramadhan.. bulan baca Qur'an.. sudah sampai juz berapa hari ini? :-)

www.bisnis-dunia-maya.com
meumiranti.multiply.com


---------- Forwarded message ----------



 *Cash-Out Quadrant *

Masih ingat dengan Cashflow Quadrant nya Robert T. Kiyosaki* (Employee
**–Self Employee
**– Business Owner **– Investor)*?, hmm… semoga Anda belum lupa.

Di kuadran mana Anda menghasilkan income, itu tidaklah penting. Pokoknya
cara yang Anda lakukan itu halal dan diridhoi ALLAAH S.W.T.

Saya hanya mengajak Anda untuk melihat kembali bagaimanakah pembelanjaan
uang Anda, atau istilah kerennya Cash-Out. Sama seperti Kiyosaki, saya
menggunakan pendekatan 4 kuadran. Hanya saja saya menamakanya kuadran
pengeluaran, atau Cash-Out Quadrant.


*KUADRAN SEMU*
Pada kuadran ini, orang membelanjakan uangnya demi kepuasan semata. Kepuasan
yang saya maksud mengacu pada pemenuhan nafsu duniawi, dan hampir bisa
dipastikan keputusan pengeluaran uang hanya dilandasi oleh hasrat atau
keinginan belaka.

Saya sebut kuadran semu karena manfaat dari barang / jasa yang dibeli cuma
sementara saja, dan kenikmatannya hanya terasa dalam waktu singkat. Bahkan
produknya pun tidak bertahan lama.

Tidak percaya?, coba perhatikan orang yang kerap gonta – ganti HP. Ganti
model, ganti merek, tukar tambah, terus dilakukan setiap ada model – model
terbaru. Cape ?, jelas dong. Apa manfaatnya?, tidak ada!, hanya sekadar
memuaskan kepenasaran saja. Berapa lama ia menggunakan HP tersebut?, hanya
sebentar!, setelah itu sudah ganti lagi dengan yang baru dan terus demikian.

Atau perhatikan orang yang hobi koleksi sepatu sampai menghabiskan 2 – 3
lemari. Dapatkah ia menikmati semuanya?, tidak!. Kalaupun ya, pasti hanya
sebentar sekali. Muncul koleksi baru, yang dulu buru – buru masuk "museum".

Percayalah!, mengeluarkan uang di kuadran ini bukan pilihan yang bijak. Anda
hanya akan tertipu karena manfaat dari barang / jasa yang Anda beli sifatnya
semu. Seolah – olah penting, padahal tidak.

Barang apapun di kuadran ini, dalam waktu singkat pasti segera menghilang.
Entah itu cepat habis (barang konsumsi), dijual, ditukar, dicuri, atau
sekadar menjadi rongsokan yang tidak bernilai. Barang – barang itu akan
menghilang dari hadapan Anda setelah berhasil memuaskan hasrat dan nafsu
Anda.


*KUADRAN PERLU*
Membelanjakan uang di kuadran perlu adalah tepat. Mengapa?, karena Anda
benar – benar selektif, hanya mengeluarkan uang untuk barang / jasa yang
perlu dan ada manfaatnya bagi diri Anda. Contohnya belanja keperluan sehari
– hari (makan, minum, pakaian, hiburan, transport, dsb).

Pada kuadran ini, barang / jasa akan tetap dimiliki sampai manfaatnya habis,
atau sampai Anda memerlukan manfaat baru.

Ilustrasinya begini. Saya punya teman seorang dosen. Setiap tahun, dia pasti
mudik (pulang kampung) ke Yogyakarta menggunakan sebuah mobil bermerek
Suzuki Katana. Suatu waktu mobil kesayanganya ini dicuri orang. Anehnya,
kehilangan mobil tersebut tidak membuatnya geram sama sekali, cukup ia
berkata "Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Rooji'uun". Namun, ia tetap
melaporkan pencurian itu pada yang berwajib. Yaa... hanya mengikuti prosedur
sebagai warganegara yang baik he..he..

Kira – kira 1 minggu setelah mobilnya hilang, ia kembali ke kampus
menggunakan mobil baru... Kijang Innova. Penasaran, saya bertanya pada
beliau, "Mas, mobilnya baru ya, padahal kemarin baru kehilangan?". Dengan
entengnya ia menjawab, "saya memang berencana beli mobil ini koq, maklum
anak – anak udah pada gede, kalau mudik naik Katana wuiihhhh... desek
–desekan. Saya memang butuh mobil yang lebih besar, makanya kemarin
pas
kehilangan nggak terlalu ambil pusing".

Kisah nyata yang menarik bukan?... pada saat teman saya kehilangan mobil,
sebetulnya ia juga sudah siap membeli mobil baru. Mobil yang bisa memuat
penumpang lebih banyak dan lebih nyaman. Mobil Suzuki Katanya nya, memang
tidak dibutuhkan lagi. Manfaatnya sudah semakin mengecil, atau nyaris tidak
ada.

Sekarang coba perhatikan isi lemari Anda. Perhatikan kemeja, kaos, celana,
dasi, sarung, apapun. Barang – barang itu masih ada di lemari karena Anda
masih membutuhkannya bukan?. Manfaatnya masih ada untuk Anda. Kalau
manfaatnya sudah tidak ada, apa yang Anda lakukan?, tepat sekali!, Anda
pasti mengeluarkannya dari lemari tersebut. Entah diberikan ke saudara,
diberikan ke tetangga, ke pembantu, ke panti asuhan, atau berubah fungsi
jadi kain lap.

Di kuadran ini, bagaimanapun caranya, barang – barang belanja Anda akan
menghilang setelah manfaatnya semakin berkurang atau habis. Dan bagaimanapun
caranya, percayalah!, barang – barang dengan manfaat yang lebih baik akan
hadir dihadapan Anda.

Dua kuadran berikutnya adalah kuadran yang akan memberi manfaat besar dalam
jangka waktu yang lama. Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadari.
Padahal, rahasia kunci pembelanjaan atau pengeluaran uang terletak pada dua
kuadran ini.


*KUADRAN ILMU*
Membelanjakan uang untuk belajar jelas tidak ada ruginya sama sekali.
Asalkan yang dipelajari itu adalah ilmu yang baik. Barang apa yang Anda
dapat disini?, wujudnya tidak ada, hanya bukti fisik semata (physical
evidence). Contohnya belanja buku, sekolah, seminar, pelatihan, serta semua
hal yang akan menambah pengetahuan dan keterampilan Anda.

Belanja di kuadran ini akan meningkatkan kualitas diri Anda. Dan manfaatnya
jelas tidak sementara. Ilmu dan keterampilan yang Anda pelajari akan terus
dapat digunakan sampai kapanpun.

Katakanlah Anda seorang sales executive di sebuah perusahaan. Anda dituntut
untuk menguasai teknik bernegosiasi yang efektif. Lalu perusahaan
mengirimkan Anda untuk mengikuti pelatihan ini selama 3 hari. Hasil
pelatihannya lalu Anda praktekan, dan ternyata memang ada dampaknya.

Nah, pertanyaan saya, apakah teknik negosiasi efektif yang Anda pelajari itu
akan hilang apabila Anda berhenti bekerja di perusahaan tersebut?. Sama
sekali TIDAK!. Ilmu yang Anda pelajari tetap dapat digunakan, meskipun Anda
sudah pensiun dari bekerja. Ilmu itu bisa Anda praktekan untuk berbisnis,
berorganisasi, berjualan, bermasyarakat, dan sebagainya.

Memutuskan untuk membelanjakan uang di kuadran ini memang butuh keberanian.
Dalam sebuah pelatihan bisnis yang pernah saya ikuti, saya menemukan seorang
peserta yang rela menjual sepeda motor miliknya supaya bisa ikut pelatihan
tersebut. Maklum, pelatihannya cukup mahal, kalau saya sebut nominalnya
hampir 20 juta rupiah untuk 1 paket program. Berbeda dengan pelatihan di
tanah air pada umumnya, program ini lebih berbentuk laboratorium dan full
praktek nyata.

Tapi benar!, seumur hidup saya belum pernah menemukan orang yang miskin
karena belajar, meskipun perjuangan untuk belajar itu sangatlah berat. Saat
ini si peserta pelatihan tadi sudah memiliki sebuah Holding Company yang
membawahi beberapa aktivitas bisnis. Motor??!!, yang saya tahu sekarang
kemana – mana dia menggunakan sedan BMW.


*KUADRAN BIRU*
Terus terang, saya akui agak kesulitan menjelaskan kuadran yang satu ini.
Saya menyebutnya kuadran biru, karena mengeluarkan uang di kuadran ini
memberikan ketenangan dan kebahagiaan.

Kalau Anda membelanjakan uang di kuadran biru, barang atau jasanya tidak
akan Anda dapatkan. Tapi manfaat belanjanya amat sangat panjang,
long-lasting!. Belanja apakah itu?... sedekah, zakat, derma, bantuan sosial,
dan bentuk – bentuk amal lainnya.

Jangan salah, mengeluarkan uang di kuadran ini, saya pastikan Anda bisa
memenuhi kebutuhan belanja di kuadran – kuadran lainnya. Anda akan merasakan
kepuasan, manfaat, dan pelajaran. Belum lagi ditambah pahala yang akan Anda
peroleh dari-NYA. Wah!!, inilah kuadran yang luar biasa.

Kalau tidak percaya lakukan saja. Syaratnya, waktu mengeluarkan uang harus
dibarengi niat yang tulus dan keikhlasan.

Tidak jauh – jauh, saya adalah bukti hidup nya. Tidak akan saya ceritakan
panjang lebar bagaimana prosesnya, yang jelas belanja di kuadran ini sangat
menyenangkan dan membahagiakan bagi saya. Lho, koq bisa??!...

He..he.., sekali lagi saya agak kesulitan menjelaskannya pada Anda. Tapi ya
begitulah yang saya alami. Perumpamaan saya tentang kuadran ini, seperti
sedang melakukan dribble dalam olahraga basket. Pertama – tama saya memegang
bola, lalu bola itu saya pantulkan ke lantai, dan hap! saya tangkap lagi,
lalu saya pantulkan lagi, dan saya tangkap lagi, begitulah seterusnya.

Uang yang saya belanjakan di kuadran ini selalu kembali pada saya. Jumlahnya
bisa sama atau lebih besar, yang jelas tidak berkurang. Begitu saya dapat,
saya keluarkan, dan saya dapat lagi. Aneh ya...

Alhamdulillaah, selama saya mengeluarkan uang di kuadran biru, saya tidak
pernah merasa kekurangan. Setiap kebutuhan hidup saya bisa terpenuhi. Tapi,
sekali lagi saya ingatkan, ada syaratnya. Apakah itu??... Niat dan Ikhlas.

Nah, silahkan evaluasi pengeluaran Anda selama 9 bulan ini. Dari sejak bulan
Januari 2007 sampai dengan Sept 2007, di kuadran manakah pengeluaran
terbesar Anda?. Kalau masih besar di kuadran 1 dan 2, saya menyarankan
untuk 3 bulan kedepan, perbanyaklah belanja di kuadran 3 dan 4. Sehingga
pengeluaran Anda menjadi seimbang, bahkan lebih berkah lagi.

Percayalah!, Anda tidak akan jatuh miskin. Saya sudah lama mempraktekanya,
dan saya sudah sering melihat keajaibannya.

*"Ya ALLAAH..., sungguh sangat indah dan sangat menakjubkan keajaiban yang
ENGKAU perlihatkan kepadaku. Izinkanlah aku untuk terus menyaksikan dan
merasakannya... aamiin".*

Ditulis oleh Muhammad Isman (Trainer of  Motivation)

.

__,_._,___

Kirim email ke