Diskon ga? Btw buku educomis disc ga Non? -----Original Message----- From: Noni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 22, 2007 4:27 PM To: [EMAIL PROTECTED]; balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Re: [ba_oot] " Dilahirkan 500 gram dan Buta"
*********************** No virus was detected in the attachment no filename Your mail has been scanned by InterScan. ***********-*********** buku ini diterbitkan oleh elexmedia komputindo selama berbulan-bulan masuk jajaran bestseller loh jadi wajib dibeli dan ada satu buku lagi yang merupakan tulisan dari ibunya miyuki, tapi sori daku lupa judulnya :-) hehehe... happy reading! ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, November 22, 2007 2:06 PM Subject: [ba_oot] " Dilahirkan 500 gram dan Buta" > *********************** > No virus was detected in the attachment no filename > No virus was detected in the attachment no filename > > Your mail has been scanned by InterScan. > ***********-*********** > > > Sefty > ~ Si Pesimis melihat kesulitan didalam setiap peluang, Si Optimis melihat > peluang didalam setiap kesulitan.. > > =================================== > Dear All, > > Ini adalah kisah nyata di jepang seorang anak yg bernama Miyuki Inoue > terlahir 500 gram dan buta yang hanya hidup berdua saja dengan Ibunya > tanpa > ada saudara lagi. kisah hidup Miyuki berjudul "Saya dilahirkan 500 gram > dan Buta" karangan selanjutnya tentang kisah hidup Ibunya Miyuki berjudul > " Hiduplah Anakku Ibu mendampingimu ". Selamat membaca. > http://web-japan.org/kidsweb/archives/news/01-01/miyuki.html > > TRUE STORY > > Miyuki inoue membuat karangan tentang hidupnya sendiri : > > Cerita yang memenangkan lomba mengarang SLB tingkat nasional jepang > > Air Mata Ibu > > Beratku hanya 500 gram waktu dilahirkan. Dokter yang bekerja di rumah > sakit > tempatku dilahirkan bercerita kalau ibu tidak bisa mendengarkan penjelasan > karena matanya sudah dibanjiri air mata melihat diriku yang begitu > kecil. > Kelima jariku sebesar korek api. Kepalaku sebesar telur. > Pinggulku sebesar jari kelingking orang dewasa. > Selama tujuh bulan aku dibesarkan dalam inkubator rumah sakit. > Ibu setiap hari datang mengunjungi, tidak peduli apakah saat itu sedang > turun hujan atau salju. Dia bahkan datang tanpa membawa payung. Dia > mengajakku berbicara dan membelai kepalaku. Jika Ibu memberikan jarinya ke > dalam inkubator, aku segera meraih dan menggenggamnya. > Sebelum Ibu datang ke rumah sakit, para suster langsung membersihkan > mukaku dan megganti popokku dengan terburu-buru. > Mereka benar-benar repot. Kalau ditanya mengapa, alasannya karena Ibu > akan memarahi mereka kalau melihat sedikit kotoran saja dimukaku. > "Kenapa mukanya kotor? Masa bersihin muka bayi saja kalian tidak bias? > Saya tahu kalian sibuk. Saya tahu kalian sibuk, tapi lakukan pekerjaan > dengan baik!" > Lima bulan setelah dilahirkan, untuk pertama kalinya aku dikeluarkan > dari inkubator dan dipeluk oleh Ibuku sendiri. > "kamu hebat sekali, bisa bertahan hidup sampai sekarang, Miyuki," > Katanya sambil menangis. > Waktu itu pula, Ibu tahu dari para dokter tentang mataku. " > Mata Miyuki, untuk seterusnya, tidak akan bisa membedakan bentuk lagi". > Air > mata Ibu terus mengalir tidak bisa dihentikan. Dia tidak tahu bagaimana > caranya bisa sampai ke rumah. > Akan tetapi, kemudian Ibu berubah pikiran dan bersumpah pada dirinya > sendiri, "Aku akan berjuang untuk hidup bersama dengan > Miyuki-chan.!" > Waktu aku TK, aku dan Ibu pernah berjalan-jalan ke taman dekat rumah. > Sebelum mulai bermain, Ibu menjelaskan, "Di sini ada bangku. Kalau kamu > berjalan ke depan sedikit lagi, ada papan iklan. Hati-hati. " > Dia menjelaskan dengan teliti. > Akan tetapi, waktu sedang bermain di sana, aku menabrak papan iklan dan > terluka parah, namun ibu sama sekali tidak membantu. Dia pura-pura > tidak tahu walaupun aku terluka. > "itu gara-gara kamu tidak berhati-hati waktu berjalan,kan? > Kalau sakit, lain kali hati-hati waktu bermain!" Hanya itu ucapan Ibu. > Waktu aku jatuh dari tangga di rumah, aku sangat kesakitan dan tidak bisa > bergerak. > Ibu dari atas bertanya, " Sedang apa kamu di sana?" > "Aku jatuh dan tidak bisa bergerak." > Ibu hanya mengatakan satu hal, " Salah sendiri." Hanya itu. > Pernah ada kejadian seperti ini, aku sedang bermain ayunan sewaktu > tiga orang anak laki-laki datng ke arahku dan berkata, "Eh, lihat, dia > buta, > lho!" > Ibu memburu ke arahku, " Terus, kenapa kalau anak ini buta? > Kalian tidak pernah pikir kalau anak ini bekerja jauh lebih keras daripada > kalian?" > Anak-anak itu terkejut mendengarnya dan langsung meminta maaf, " Maafkan > kami , Tante." Anak-anak itu kemudian bermain bersamaku. > Ketika kelas tiga SD, aku mulai belajar menaiki sepeda yang menggunakan > roda penolong. Aku semula berpikir Ibu akan menuntunku lebih dulu sebelum > mulai latihan, namun Ibu hanya duduk di bangku dan mulai berteriak > supaya aku mulai bersepeda. Beberapa kali aku jatuh dari sepeda, darah > membanjiri lutut dan sikuku. Ibu tetap diam. > Saat jatuh untuk pertama kali, aku kesulitan mencari sepeda. > Akhirnya aku menemukan setangnya dan dengan sekuat tenaga mendirikan > sepeda > itu lagi. Ibu tetap berteriak-teriak dan aku marah sekali. > Ibu jahat sekali, pikirku pada waktu itu. > Aku jatuh bangun beberapa kali sampai akhirnya merasakan angin menerpaku. > Aku bisa naik sepeda! > Ibu berlari ke arahku " Miyuki Kamu hebat! Kamu bisakan kalau berusaha > lebih dulu!" Dia lalu memelukku. Aku lupa kalau sedang marah kepadanya > ketika berada dalam pelukannya. > Sekarang, aku sudah kelas tiga SMP. Sampai sekarang Ibu masih mengajariku > berbagai hal, untuk bersimpati terhadap orang lain, untuk terus berusaha > jika ingin melakukan sesuatu, dan untuk bertingkah laku sopan. > Aku sangat mencintai Ibu. > Aku mungkin tidak bisa melakukan banyak hal karena buta. Akan tetapi, aku > percaya bisa melakukan banyak hal kalau aku berusaha. > Sekarang aku ingin Ibu bisa mengalirkan air mata bahagia. Air mata bahagia > yang terus mengalir sampai tidak bisa berhenti. > Akan tiba saatnya waktu impianku itu bisa tercapai. > > Dan ini riwayat hidup Miyuki Inoue : > 1984 Pada tanggal 21 Agustus aku lahir di Kota Kurume, propinsi Fukuoka. > 1988 Aku masuk TK Megumi. > 1991 Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Dasar. > 1997 Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Pertama. Menjadi > anggota OSIS waktu kelas satu dan dua SMP. > Memenangkan lomba mengarang antar sekolah dengan judul pidato Air Mata > Ibu. > > Memenangkan lomba mengarang tingkat propinsi dengan cerpen berjudul Air > Mata Ibu. > > 1998 Memenangkan lomba mengarang tingkat Kyushu dengan cerpen berjudul > Air Mata Ibu. > > 1999 Memenangkan lomba mengarang Nasional Kanpo dengan cerpen berjudul > Diriku dalam Genggaman. > > Cerpennya yang berjudul Ikatan dimuat dalam antologi cerpen bertema HAM, > hak Asasiku. > Memenangkan lomba debat nasional. > 2000 Menerima penghargaan pendidikan kebudayaan Fukuoka pada bulan > Februari. Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Atas pada bulan > April. > Autobiografi berjudul Aku Terlahir 500 gr dan Buta, diterbitkan pada > bulan Juli. > 2001 Autobiografi berjudul Aku Bisa Naik Sepeda diterbitkan. > 2002 Autobiografi berjudul Usiaku 17 Tahun dan Sehat diterbitkan. > 2003 Lulus dari SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Atas pada > bulan maret > Masuk SLB Fukuoka program Akademi Keperawatan. > Sekarang sedang mendalami bidang keperawatan dan pemijatan. > sering kali kita suka melupakan bahwa banyak orang yang lahir tak > sempurna membutuhkan pertolongan kita yang normal dan kecukupan atau > bahkan berkelimpahan. Memang kadang kita teringat ttg hal orang2 yang > tak sempurna tetapi kita lebih sering terlupa karena kesibukan kita > sendiri atau hanya lebih mementingkan diri sendiri, kelompok atau > golongan. Atau bahkan kita hanya sedih melihat dan menangis melihat > keadaannya tetapi kita tidak pernah bertindak untuk melakukan sesuatu > yang membuat ringan bebannya. Hal seperti ini banyak terjadi di dunia. > Satu hal saya hanya mengingatkan bahwa banyak orang yang seperti Miyuki > Inoue membutuhkan pertolongan kita. > > "Memberi itu lebih baik daripada meminta tetapi mengajari itu lebih baik > daripada memberi." > > > -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]