Makasih mba irma artikelnya :)

Mamadeeja+bubba30weeksold 

-----Original Message-----
From: Irma Sri Aryani [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, November 27, 2007 9:08 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Air ketuban kurang

Mungkin artikel ini bisa membantu :)


Oligohydramnios/air ketuban berkurang     
Evi Eryani
     Sat, 15 Jan 2005 00:27:29 -0800
    
                          
Semoga bermanfaat, dulu saya pernah mengalami air ketuban berkurang beberapa
minggu sebelum melahirkan, dan disarankan minum air putih yang
banyak-kebayangkan diusia kehamilan yang tua minum banyak air putih?
tiap setengah jam harus bak jadinya. Alhamdulillah anakku lahir selamat tak
kurang satu apapun.

OLIGOHYDRAMNIOS

CAIRAN KETUBAN
Cairan ketuban yang mengelilingi janin yang sedang berkembang di dalam rahim
memegang peranan penting dalam pertumbuhan normal janin.  Cairan bening ini
menyelimuti dan melindungi bayi sekaligus sebagai persediaan cairan bagi
bayi.  Pada masa kehamilan trimester kedua, bayi telah dapat mengisap cairan
tsb. dan menelannya ke dalam paru-parunya untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan normal paru-paru dan sistem pencernaannya.
Cairan ketuban juga membuat bayi dapat bergerak bebas dalam rahim yang
secara tidak langsung membantu perkembangan normal otot-otot dan tulangnya.
Kantung ketuban yang berisi embrio terbentuk sekitar 12 hari setelah
pembuahan.  Cairan ketuban segera terbentuk dan mengisi kantung tsb.
Pada minggu-minggu awal kehamilan, kandungan utama cairan ketuban adalah air
yang disuplai oleh sang ibu.  Setelah lewat masa kehamilan 12 minggu,
sebagian besar kandungan cairan ketuban adalah urin janin.
Jumlah cairan ketuban meningkat hingga sekitar usia kehamilan 28-32 minggu,
yaitu sekitar kurang sedikit dari 1 Liter.  Setelah itu, jumlah cairan
ketuban umumnya tetap sama hingga usia bayi cukup untuk dilahirkan (sekitar
37-40 minggu), saat di mana jumlah cairan ketuban mulai berkurang.
Akan tetapi pada beberapa kasus kehamilan, jumlah cairan ketuban ini dapat
terlalu sedikit (disebut OLIGOHYDRAMNIOS) atau terlalu banyak
(POLYHYDRAMNIOS).  Kedua kasus tsb. kadang-kadang menimbulkan masalah untuk
ibu dan bayi atau merupakan tanda adanya masalah lain. Tetapi, pada sebagian
besar kasus, bayi dapat dilahirkan dengan sehat.

BAGAIMANA CARA OLIGOHYDRAMNIOS DAN POLYHYDRAMNIOS DIDIAGNOSA?
Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu
sedikit atau terlalu banyak.  Umumnya para dokter akan mengukur ketinggian
cairan dalam 4 kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini
dikenal dengan nama Amniotic Fluid Index (AFI).  Jika ketinggian amniotic
fluid (cairan ketuban) yang diukur kurang dari 5 cm, calon ibu tsb.
didiagnosa mengalami Oligohydramnios.  Jika jumlah cairan tsb.
lebih dari 25 cm, ia didiagnosa mengalami Polydyramnios.

SEBERAPA UMUMKAN OLIGOHYDRAMNIOS?
Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit.
Oligohydramnios dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada
umumnya sering terjadi di masa kehamilan trimester terakhir.
Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampui batas waktu perkiraan
lahir (usia kehamilan 42 minggu) juga mengalami Oligohydramnios, karena
jumlah cairan ketuban yang berkurang hampir setengah dari jumlah normal pada
masa kehamilan 42 minggu.

PROBLEM TERHADAP JANIN DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN APAKAH YANG DAPAT
DIHUBUNGKAN DENGAN OLIGOHYDRAMNIOS?
Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban
berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan.  Oligohydramnios yang terjadi
di masa kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan
cenderung berakibat serius dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan
trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan ketuban di masa awal kehamilan
dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan kecacatan, seperti kerusakan
paru-paru, tungkai dan lengan.
Oligohydramnios yang terjadi di pertengahan masa kehamilan juga meningkatkan
resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika
Oligohydramnios terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini
mungkin berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Di saat-saat
akhir kehamilan, Oligohydramnios dapat meningkatkan resiko komplikasi
persalinan dan kelahiran, termasuk kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran
oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin. Wanita yang mengalami
Oligohydramnios lebih cenderung harus mengalami operasi caesar di saat
persalinannya.

APA YANG MENYEBABKAN TERLALU SEDIKITNYA CAIRAN KETUBAN? Penyebab
Oligohydramnios tidak dapat dipahami sepenuhnya.  Mayoritas wanita hamil
yang mengalaminya tidak tahu pasti apa penyebabnya. Penyebab Oligohydramnios
yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung/membran
cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim.  Sekitar 7% bayi dari
wanita yang mengalami Oligohydramnios mengalami cacat bawaan, seperti
gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi janin
berkurang.Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan
Oligohydramnios adalah tekanan darah tinggi, diabetes, systemic lupus
erythematosus (SLE) dan masalah pada plasenta. Serangkaian pengobatan yang
dilakukan untuk menangani tekanan darah tinggi, yang dikenal dengan nama
angiotensin-converting enxyme inhibitors (mis: captopril), dapat merusak
ginjal janin dan menyebabkan Oligohydramnios parah dan kematian janin.
Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan  sebelum merencanakan
kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka tetap terawasi baik
dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman selama kehamilan mereka.

BAGAIMANA CARA MENANGANI OLIGOHYDRAMNIOS?
Studi baru-baru ini menyarankan bahwa para wanita dengan kehamilan normal
tetapi mengalami Oligohydramnios di masa-masa terakhir kehamilannya
kemungkinan tidak perlu menjalani treatment khusus, and bayi mereka
cenderung lahir dengan sehat.  Akan tetapi wanita tsb. harus mengalami
pemantauan terus-menerus.  Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk
menjalani pemeriksaan USG setiap minggu bahkan lebih sering untuk mengamati
apakah jumlah cairan ketuban terus berkurang.  Jika indikasi berkurangnya
cairan ketuban tsb. terus berlangsung, dokter mungkin akan merekomendasikan
persalinan lebih awal dengan bantuan induksi untuk mencegah komplikasi
selama persalinan dan kelahiran.  Sekitar 40-50% kasus Oligohydramnios
berlangsung hingga persalinan tanpa treatment sama sekali. Selain
pemeriksaan USG, dokter mungkin akan merekomendasikan tes terhadap kondisi
janin, seperti  tes rekam kontraksi untuk mengamati kondisi stress tidaknya
janin, dengan cara merekam denyut jantung janin.  Tes ini dapat memberi
informasi penting untuk dokter jika janin dalam rahim mengalami kesulitan.
Dalam kasus demikian, dokter cenderung untuk merekomendasikan persalinan
lebih awal untuk mencegah timbulnya masalah lebih serius. Janin  yang tidak
berkembang sempurna dalam rahim ibu yang mengalami Oligohydramnios beresiko
tinggi untuk mengalami kompikasi selama persalinan, seperti asphyxia
(kekurangan oksigen), baik sebelum atau sesudah kelahiran.  Ibu dengan
kondisi janin seperti ini akan dimonitor ketat bahkan kadang-kadang harus
tinggal di rumah sakit.

Jika wanita mengalami Oligohydramnios di saat-saat hampir bersalin, dokter
mungkin akan melakukan tindakan untuk memasukan larutan salin melalui leher
rahim ke dalam rahim.  Cara ini mungkin mengurangi komplikasi selama
persalinan dan kelahiran juga menghindari persalinan lewat operasi caesar.
Studi menunjukkan bahwa pendekatan ini sangat berarti pada saat dilakukan
monitor terhadap denyut jantung janin yang menunjukkan adanya kesulitan.
Beberapa studi juga menganjurkan para wanita dengan Oligohydramnios dapat
membantu meningkatkan jumlah cairan ketubannya dengan minum banyak air.
Juga, banyak dokter menganjurakan untuk mengurangi aktivitas fisik bahkan
melakukan bedrest.

APAKAH CAIRAN KETUBAN YANG BERWARNA BERESIKO PADA BAYI?
Warna cairan ketuban normal adalah bening atau kekuningan. Warna ab-normal
pada tes amniosintesis atau pada kelahiran kadangkala menunjukkan adanya
masalah.  Cairan berwarna kecoklatan atau hijau umumnya mengindikasikan
bahwa bayi telah mengeluarkan tinja, yang menunjukkan bahwa bayi dalam
kondisi stress.  Cairan berwarn merah muda mengindikasikan perdarahan,
sementara warna merah anggur mengindikasikan perdarahan sebelumnya (lampau).
Kondisi ini mungkin tidak atau memiliki sedikit konsekuensi, tetapi tes-tes
yang berkaitan sebaiknya dilakukan untuk menemukan penyebabnya.

Disadur dari artikel: March Of Dimes (support research of Amniotic Fluid

Disorder)
PO Box 1657, Wilkes-Barre, Philadelphia 18703-1657
Phone: 1-8003676630


-----Original Message-----
From: selly [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, November 26, 2007 1:50 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Air ketuban kurang


Dear smart parent's,

Solusi untuk air ketuban kurang apa ya selain minum air putih yang
banyak ?

Terimakasih sebelumnya.

Salam,
MamaDeeja+bubba30weeksold



--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi
admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke