Selasa,11 Desember 2007 Dalam Perut Bayi, Ada Bayi PADANG - Luar biasa...! Allah Maha Besar! Dalam perut seorang bayi ditemukan dua bayi lagi. Ini terjadi pada Wulandari. Bayi yang baru berumur 1,5 tahun itu kemarin berhasil dioperasi tim medis Rumah Sakit Dr. M.Djamil, Padang . Yang membuat tim medis terkejut, kedua bayi tersebut masih hidup, meski anggota badannya tidak lengkap. Setahun lalu Wulandari lahir dari pasangan suami istri Iata Sari (ibu), Syahri (bapak) yang tinggal di Bangko, Jambi. Kedua orang-tua ini awalnya melihat ada kelainan pada anaknya. Perut anaknya kian hari kian membesar.
Karena ada kelainan, bayinya itu dibawa ke rumah sakit daerah Jambi. Oleh pihak rumah sakit setempat, bayi itu kemudian dirujuk ke rumah sakit di Jakarta . Namun karena keterbatasan biaya, rujukan ke Jakarta terpaksa diurungkan. Perut Wulandari bertambah besar juga, sementara badannya bertambah kurus. Baru dua minggu lalu, setelah mendapat rekomendasi dari perusa-haan tempat sang bapak bekerja di PT Asiatik Persada yang memban-tu biaya pengobatan, Wulandari dibawa ke rumah sakit M. Djamil, Padang . Setelah menjalani perawatan dan diagnosa, Senin kemarin Wulandari pun dioperasi. Dokter Spesialis Bedah dan Konsultan Anak Rumah Sakit M. Djamil Padang, Yusirwan Yusuf, S.Pb, SPBA, yang menanga-ni bayi ini kepada Singgalang mengatakan, yang terjadi pada Wulandari itu bukanlah penyakit, tetapi memang benar-benar ada dua bayi di dalam perutnya. Kondisi bayi itu masih hidup dan bernafas, tapi ada beberapa organ tubuh yang tidak ada. “Hidup dalam arti kata sekadar ada pertumbuhan, namun tidak memadai,” katanya. Menurut Yusirwan, hal ini disebabkan pada saat sang ibu hamil, ia mengandung bayi kembar siam tiga. Namun, sesuai dengan ilmu kedokteran tentang pertumbuhan kandungan, kandungan pada umur delapan minggu masih berbentuk gumpalan menuju proses pembentukan organ. Pada minggu ke-10 baru terjadi pembentukan organ-organ. Yang terjadi pada kandungan ibu Wulan adalah, dari umur kandungan 8 minggu hingga ke-10, organ atau gumpalan bayinya lebih cepat melingkupi tubuhnya, sehingga gumpalan yang dua lagi terselubun-gi. Karena terselubungi, gumpalan kedua yang seharusnya juga menjadi bayi, tetap berkembang dalam tubuh bayi pertama. “Dalam bahasa medisnya dinamakan veto in veto ,” kata Yusirwan. Dikatakannya, karena sudah dilingkupi oleh tubuh Wulan waktu di dalam kandungan, kedua jabang bayi itu tetap berkembang namun tidak normal. Seperti layaknya kembar siam , pembuluh utama dalam bayi terbagi dua. Dalam operasi yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB kemarin, kedua bayi yang terdapat di perut Wulan-dari itu, sebagian organnya ada, satu bayi terdapat kepala, jan-tung, dan usus. Sedangkan bayi yang satu lagi hanya ada kepala dan usus saja. “Setelah Wulandari dioperasi, ia akan normal kembali,” kata Yusirman sembari menyebutkan kejadian seperti itu sering ia temukan. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir ia sudah menemukan empat kasus serupa. o Andika