Mbak Syl.. selamat ya atas kehadiran Aleta..
semoga Aleta tumbuh menjadi anak yang sehat dan manis
supaya terus membawa kebahagiaan buat keluarganya
Baca cerita Mbak Syl tentang proses melahirkan bener2 amazing
dan enak dibacanya, runut.. jadi kesannya saya ikutan nungguin Mbak Syl day
per day hehe
( tapi tetep belum menggugah saya untuk ngasih Ade lagi buat Della hehe.. )
dan.. thanks saya dapet ilmu tambahan juga untuk menghindari bayi kuning
jika melahirkan di musim hujan.

Salam
=Icho=
hiks*.. kita gak jadi ketemu di German Center Mbak..




On 1/21/08, Sherlyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bener2 amazing ya mbak..
> jadi pengen punya baby lagi trus ELO & ROOM IN kaya dede' Aleta
> terharu lho saya baca sharingnya mbak Sylvia.
> btw, di Surabaya ada RS yang dukung ELO & Room In dimana ya ??
> saya mo cari2 info dulu ah sebelum kasih adek buat Sherlyn.
>
> Rgds,
> Ika
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Sylvia Radjawane" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Friday, January 18, 2008 10:11 PM
> Subject: Re: [balita-anda] Re: [just sharing] Delivery, ELO, Room-In & ASI
> Eksklusif (was:Thanks a lot ...)
>
>
> > Hi all,
> >
> > Sekadar sharing pengalaman melahirkan Aleta Dec'07 kemarin, ya...
> >
> > Bisa dibilang, pengalaman bersalin kali ini sangat banyak 'berkah'nya :)
> > Mulai dari keinginan ngalamin 'mules' dulu sebelum berangkat ke RS yang
> > terpenuhi (karena persalinan2 sebelumnya selalu di-inisiasi dengan
> > induksi)
> > , waktu bersalin yang lebih cepat dan dilalui dengan lebih nyaman
> (thanks
> > to
> > bukunya jeng Evariny - tentang melahirkan tanpa rasa sakit :)), waktu
> > persalinan yang lebih cepat 2 minggu dari mulainya tanggal cuti
> melahirkan
> > sampai ke fasilitas 'ekstra' setelah bersalin - bisa ngalamin ELO (Early
> > Latch-On), Room-In (sekamar dengan baby) di RS juga kondisi yang lebih
> > siap
> > untuk menyusui eksklusif.
> >
> > Baru kali itu saya ngalamin 'mules', muncul flek dan keluar cairan
> sebelum
> > berangkat ke RS.  Bahkan karena baru pertama kalinya, saya sempat kontak
> > ruang bersalin RS untuk konsultasi sebentar :)  Saya masih belum yakin
> itu
> > cairan ketuban, karena waktu saya telepon RS dalam posisi berdiri,
> cairan
> > tidak keluar lagi.
> > Sampai di RS, sudah bukaan 3-4, dan ternyata memang cairan ketuban saya
> > masih utuh.  Setelah itu mulai prosedur standar: CTG (cardiotocography)
> > diselingi pemeriksaan dalam.  Mulai fase ini, saya mulai praktekkan apa
> > yang
> > sudah dishared jeng Evariny dibukunya.... tetap setting pola pikir kita
> > untuk rileks. :)
> >
> > Sebagai mom yang sudah berkali2 di-induksi saat bersalin, saya harus
> > bilang
> > persalinan normal yang alami ini memang jauh lebih nyaman. Benar2 tidak
> > merasakan kontraksi yang 'bertubi-tubi' seperti saat di-induksi. Saat
> > bukaan
> > 5-6 masih bisa menghayati koleksi lagu di iPod saya, bukaan 7 juga masih
> > bisa 'gossip' dengan para bidan tentang para pemeran TV series 'CSI'
> yang
> > sedang diputar di dalam ruang bersalin :) -- beruntung, 2 dari 3 bidan
> > yang
> > bergantian memonitor saya adalah bidan2 yang juga mendampingi saya
> > melahirkan Jovan & Rena dulu.
> >
> > Setelah itu kontraksi memang semakin intens, dan saya mulai 'sibuk' cari
> > hubby untuk dipeluk setiap kali 'kontraksi' datang :) Setelah pakai cara
> > untuk tetap 'rileks' mulai agak 'tidak berhasil' dan mulai 'panik',
> > akhirnya
> > saya set pola pikir saya dengan membayangkan kalau setiap kontraksi itu
> > datang, kepala baby saya sedang berusaha untuk ke luar, artinya bukaan
> > sudah
> > mulai meningkat,  dan sang baby sebentar lagi akan bertemu dengan saya.
> > So, memang rasanya 'sakit', tapi nggak bisa dihindari dan memang hanya
> > bisa
> > 'disambut' sambil harap2 sebentar lagi akan 'diganti' dengan kehadiran
> > bayi
> > mungil.  Itu juga yang buat saya tetap 'semangat' mempraktekkan teknik
> > napas
> > yang baik (yang kata buku2: itu untuk membantu baby kita, karena
> kontraksi
> > membuat baby kekurangan oksigen).
> > Finally, setelah bukaan lengkap dan 2x 'gagal' untuk 'push', di
> kesempatan
> > ke-3, akhirnya berjumpa deh dengan Aleta :)
> >
> > Mungkin ada beberapa moms di sini yang juga sudah ngalamain ELO.  Saya
> > bersyukur mengalaminya karena memang sangat amazing :).  Bayi yang baru
> > beberapa menit lalu 'brojol', hanya dibersihkan sebentar dan kemudian
> > diletakkan di dada ibunya dan dibiarkan dalam waktu cukup lama untuk
> > 'berinteraksi' sekaligus diberi fasilitas untuk 'mempertajam' instingnya
> > menyusui.
> >
> > Bersyukur juga untuk instansi RS tempat saya bersalin, yang kelihatannya
> > sudah menjadikan aktivitas ini sebagai SOP di ruang persalinan.  Mulai
> > dari
> > fase bukaan 5-6, saat saya diminta untuk mengganti pakaian dengan
> pakaian
> > putih RS, saat itu sudah diinfokan bahwa melepaskan bra juga untuk
> > keperluan
> > ELO nanti.  Saat bukaan lengkap (bukaan 10), tepatnya saat jeda antar
> > waktu
> > kontraksi, bidan yang mendampingi juga sudah mempersiapkan aktivitas
> ELO,
> > check nipple dan menginfokan kalau colustrum sudah keluar. (wah, saat
> itu
> > saya happy banget dengarnya, karena memang persiapan massage payudara
> bisa
> > dibilang tidak terlalu rutin karena saya cukup sibuk menjelang
> > persalinan).
> >
> > Saya nggak terlalu ingat kejadian persisnya, tapi setelah DSOG
> menunjukkan
> > placenta yang sudah dikeluarkan dari rahim saya, salah satu bidan
> membawa
> > Aleta, menunjukkannya pada saya dan sempat saya ciumi, lalu diletakkan
> di
> > atas dada saya sambil diselimuti kain penghangat, dan membiarkan
> beberapa
> > lama 'skin to skin' contact dengan kulit ibunya. Setelah semua urusan
> > persalinan selesai,  dapat ucapan selamat dari tim medis yang menangani
> > persalinan saya, kami bertiga (dengan hubby) dibiarkan sebentar di dalam
> > kamar bersalin.Yang terpikir saat itu, saya hanya coba untuk
> menghangatkan
> > dia. Tapi mungkin 'lain' lagi pikiran Aleta.  Dia hanya tengkurap
> sebentar
> > di atas saya, lalu mulai matanya 'curi-curi pandang' ke ibunya :), coba
> > goyang2 kan kepala ... dan kembali mencoba  'mendongak' memandang saya.
> >
> > Lalu ada 1 bidan yang kembali mendampingi dan mulai memandu Aleta untuk
> > mulai kegiatan ELO nya. Masa ini yang saya nggak bisa lupakan :).  Saya
> > sempat oles colustrum ke bibir Aleta, ...
> > 'slow but sure' dia mulai mendekati daerah puting ibunya, kepalanya
> kadang
> > digoyang2 (seperti orang menggeleng2 kan kepala) dan kakinya seperti
> > 'mendaki' perut ibunya untuk mencapai area aerola. Jelas terlihat
> > 'insting'
> > baby yang baru lahir untuk segera memenuhi kebutuhannya terhadap ASI.
> > Sambil tetap dipandu dan diawasi bidan, Aleta mulai belajar menyusui
> ....
> > saya nggak nyangka kalau sebentar kemudian saya sudah dengar bunyi
> > 'sucking'  baby saya saat ia menyusui dalam posisi tengkurap di atas
> dada
> > saya... benar2 amazing! :) sampai nggak kerasa hampir 1.5 jam semua
> > aktivitas ELO itu berlangsung.  Secara nggak lansung, pengalaman itu
> juga
> > yang buat saya dan Aleta lebih siap untuk melakukan kegiatan laktasi
> > selanjutnya setelah keluar dari ruang bersalin.
> >
> > Saat senam hamil dulu, instrukturnya sempat menginfokan: kadang di hari
> > ke-2
> > setelah persalinan adalah fase 'agak berat' untuk para ibu tetap
> > 'semangat'
> > dalam memberikan ASI eksklusif.  Setelah melewati 'hingar-bingar' proses
> > persalinan, di hari ke-2, efek kelelahan dan rasa sakit pasca bersalin
> > mulai
> > lebih eksis.  Belum lagi kunjungan dari keluarga dan relasi, kesibukan
> > menceritakan pengalaman bersalin yang berulang2, dan akhirnya harus
> > ends-up
> > dengan hanya berdua dengan baby di kamar (setelah semua orang pulang),
> > kadang 'menggoda' para ibu untuk 'sebentar' menitipkan baby ke ruang
> baby
> > dan istirahat sejenak.  Kalau nggak termotivasi dengan kuat, kadang
> waktu
> > istirahat ini jadi 'diperpanjang'.
> >
> > Ditambah kondisi payudara yang mulai membengkak karena belum dikeluarkan
> > ASInya, rahim yang lagi berkontraksi untuk mengecil yang menambah
> > ketidaknyamanan, membuat para ibu mulai berpikir untuk terus menunda
> > memberikan ASI hingga kadang harus 'menyerah' dan minta staff RS untuk
> > memberikan substitusi ASI alias susu formula.
> > Kondisi seperti ini yang saya coba antisipasi. So saya terus motivasi
> diri
> > untuk selalu memberikan ASI kepada Aleta.  Hanya saat saya ke rest-room
> > (dan
> > kebetulan tidak ada orang yang gantian menjaga Aleta), waktu mandi baby
> di
> > hari 1-2 nya, juga saat ada penjenguk yang sedang flu, baru saya
> titipkan
> > sebentar ke ruang baby.  Selebihnya, dia selalu ada di kamar saya.
> > Untuk saya pribadi, room-in dengan Aleta jauh lebih nyaman bukan pada
> saat
> > kami ada di bed masing2 dalam 1 ruangan, tapi justru saat dia 1 bed
> dengan
> > saya. Memang akhirnya, dia lebih sering 'dikelonin' dengan saya.  Dan
> ini
> > justru yang membuat dia lebih enak menyusui dan saya lebih punya waktu
> > istirahat malam yang tidak begitu  terganggu :).
> >
> > Untuk ASI eksklusif, saya pikir ini hanya 'impact' dari pengalaman dan
> > persiapan sebelumnya. Setelah melewati pengalaman ELO juga rooming-in,
> > terus
> > ditambah motivasi yang terus dijaga untuk memberikan ASI eksklusif,
> > aktivitas laktasi dengan Aleta sudah berlanjut dengan sendirinya hingga
> > kami
> > berdua tiba di rumah.  Di tambah  tidak lupa dengan ilmu tentang 'posisi
> > menyusui yang benar' supaya terhindar dari puting lecet/luka, 'selalu
> > menyusui on baby's demand' supaya supply ASI tetap tersedia, 'kondisi
> > psikis
> > yang diupayakan tidak stress dan tetap happy', ASI eksklusif tetap bisa
> > dilakukan dengan sukses :)
> >
> > O ya, berhubunga Aleta lahir saat 'musim hujan', bisa dibilang sampai
> > usianya 2 minggu baru sempat dijemur pagi 2x. So, satu2 nya cara yang
> > terpikir oleh saya untuk menghindarkan dia dari jaundice (kuning) adalah
> > dengan rajin2 menyusui.  Issue ini perlu dicermati untuk moms BA lain
> yang
> > mau bersalin dalam waktu dekat ini (yang masih kategori 'musim hujan').
> > Rajin2 kasih ASI untuk baby-nya, supaya nggak perlu lewatin test2 darah
> > dan
> > 'nginap' di RS karena jaundice.
> >
> > OK deh, ini sekadar sharing pengalaman saya.
> > ... maaf sekali kalau jadi panjang e-mailnya... (it's typical me I
> think..
> > ;))
> >
> > cheers,
> > Sylvia - mum to Jovan, Rena & Aleta
> >
> >
> >
> >
> > 2008/1/14 Irma Sri Aryani <[EMAIL PROTECTED]>:
> >
> >> Welkam to BA :)
> >> Jd pengin cepet2 nyusul nih. Setuju ma KR, sharing room in, IMD, & ASIX
> >> nya donk.
> >>
> >> Irma
> >>
> >> -----Original Message-----
> >> From: Sylvia Radjawane [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >> Sent: Saturday, January 12, 2008 2:35 PM
> >> To: balita-anda@balita-anda.com
> >> Subject: [balita-anda] Re: Thanks a lot ... (was:[balita-anda] Berita
> >> Kelahiran Putri - Mba Sylvia Radjawane)
> >>
> >>
> >> Hi all,
> >>
> >> Terima kasih banyak untuk atensi dan ucapannya, ya :)
> >> Sorry baru sempat balas e-mails karena baru juga bisa on-line 'yang
> baik
> >> dan benar'  sekarang2 ini ;) Si kecil sudah 3 minggu usianya, sudah
> >> mulai comfortable with her surroundings, which is good for her mom to
> >> get in touch with internet again
> >> ;)
> >>
> >> Support dan doa saya juga buat semua moms BA & dads BA yang istrinya
> >> sedang menantikan persalinan putra/putrinya dalam waktu dekat ini.
> >> Semoga semuanya berjalan lancar dan sehat ....
> >>
> >> thanks again,
> >> Sylvia - mum to Jovan, Rena & Aleta
> >>
> >> <deleted>
> >
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>

Kirim email ke