tapi mba Meu ini banyak berjasa lho -----Original Message----- From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 13, 2003 11:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng
kalau di aku tadi mbak meu dikategorikan spam hehehe ----- Original Message ----- From: "Meutia Miranti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 13, 2003 11:11 AM Subject: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > Dear all, > > Perasaan tadi udah saya kirim, tapi nggak masuk2.. jadi di-resend.. > Tapi kalo masuk dua2nya ya maaf yaaa.. :-) > > Mohon maaf OOT, kisah ini langka tapi nyata.. > Kisah ini & kisah2 sejenis sudah dibukukan.. bisa dicari di toko buku > terdekat.. > Atau kalo gak ketemu, nanti kupesenin, kukirim ke alamat.. > Bagus banget deh.. :-) > > Sorry kalau menyebut nama partai, bukan bermaksud untuk kampanye.. > Tapi kalau akhirnya milih ya nggak papa.. :-) > > Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau kurang berkenan. > > Meu > > === > > > > Dikutip Arief A.Y dari buku "Bukan di Negeri Dongeng" ( Penerbit > > > Syaamil, Agustus,2003 ) > > > > > -------------------- > > > > > Bukan Dongeng > > > > > Yudi Widiana Adia dan Reza Nasrullah. Ya, benar, itu nama mereka. > > > Mereka berdua mah tidak mengenal saya, tetapi saya mengenal mereka. > > > Mereka adalah anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Keadilan. > > > > > Suatu hari mereka datang ke daerah dekat kontrakan saya di pinggir > > > kota Bandung bersama anak-anak muda dari Partai Keadilan. Mereka > > > memberi kami bantuan sembako. Saya sampai tak percaya. Yang membuat > > > kaget, mereka memberi si Ujang beasiswa buat melanjutkan sekolahnya > > > yang lama terputus karena tiada biaya. Bahkan mereka juga membantu > > > biaya khitan si Ujang dan teman-temannya. Tak sampai di situ, > > > kesehatan saya juga diperiksa oleh dokter dari mereka. Tidak bayar > > > sedikit pun, malah diberi obat dan vitamin yang juga gratis. Saya dan > > > tetangga-tetangga saya juga diberi modal untuk usaha! > > > > > Saya bingung. Kok ada yang memberikan kebahagiaan yang banyak, setelah > > > sekian lama kami dibelit kemiskinan. Seperti dongeng saja, ada orang > > > bagi-bagi uang di jalanan. > > > > > "Itu bukan uang kami. Itu hak Saudara-saudara," kata mereka di depan > > > masyarakat. > > > > > Wah, saya malah makin tidak mengerti. > > > Orang bilang, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Barat > > > mendapat dana kavling (kadeudeuh) 250 juta perorang. Karena ada 100 > > > anggota, maka jumlah dana yang dikeluarkan mencapai 25 milyar! Nah, > > > karena dananya sudah disahkan, maka Yudi Widiana dan Reza Nasrullah > > > yang kalah suara, tak bisa menolak. > > > > > Meski demikian mereka tak menyerah begitu saja, atuh. Mereka > > > kembalikan dana itu kepada masyarakat dengan berbagai aksi. Ada > > > khitanan massal, pembagian sembako, pemberian modal bagi rakyat > > > miskin, pemeriksaan kesehatan secara gratis, dan bakti sosial lainnya. > > > Yudi dan Reza tidak mau mengambil sepeser > > > pun ya karena itu tadi. Mereka bilang itu hak kami. > > > > > Nah, menurut si Ujang yang membaca semua koran dan majalah yang > > > dijajakannya setiap hari, apa yang dilakukan Yudi dan Reza malah > > > dicibir oleh sesama anggota DPRD, tetapi dipuji masyarakat. > > > > > "Dana tersebut diambil dari APBD Jawa Barat (pos 2.14.11131 tentang > > > bantuan biaya kepada instansi vertikal dalam negeri) yang notabene > > > uang rakyat," Ujang membacakan perkataan Ijang faisal, Ketua > > > Masyarakat Kritis Kota Bandung, pada saya. > > > > > "Rakyat mah, buat sekolah anaknya sudah susah cari uang. Makanya saya > > > puji dua orang yang mengembalikan. Saya puji itu PK, oke Pak Yudi itu. > > > Yang lain-lain? Rp 250 juta, aduh edan, gede pisan," kata Harry Rusli > > > pada Harian Metro (4/7). Si Ujang membacakan semua pada saya. Jadi > > > saya tahulah soal-soal itu. > > > > > Saya mah hanya bisa mendoakan orang yang berhati mulia seperti Yudi > > > Widiana Adia dan Reza Nasrullah, biar mereka makin disayang Allah. > > > Biar masuk surga. > > > > > Biar makin banyak orang seperti itu di Indonesia. Nanti kalau jadi > > > Presiden > > > kan dia tidak malu, kita rakyatnya juga tidak malu. Bahagia. > > Sejahtera. > > > > > Sekarang si Ujang sudah sekolah lagi sambil jualan koran. Dulu saya > > > pernah jadi pengemis, sekarang tidak lagi. Saya buka warung kecil di > > > rumah kontrakan dari modal usaha yang mereka berikan. > > > > > Oh ya, kenalkan, saya Ninik Iyah. Yudi dan Reza sudah Ninik anggap > > > cucu meski tidak kenal. Ah Ninik jadi pingin nangis setiap mengingat > > > apa yang mereka lakukan. > > > > > (Hasanah, Helvy Tiana Rosa) > > > > > > ---------------------------------------------------------------------------- ---- > --------------------------------------------------------------------- > >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]