Keputihan tuh normal..klo bening gak berbau, gak berwarna n gak berlebihan…

Ini artikel ttg keputihan yaaa

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

6 FAKTA TENTANG KEPUTIHAN http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762    
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762&no=2 



Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si Upik pun, bisa keputihan. 
Penyebabnya amat beragam. Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias 
pektay. 

Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak 
berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi 
sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat 
berjalan dan saat melakukan hubungan seksual. 

Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora 
doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga 
keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi hormonal, 
keseimbangan itu terganggu. "Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, 
kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat 
hormonal seperti pil KB," jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG. 

Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. 
Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). "Tapi keputihan akibat 
perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan 
warna, bau, atau rasa gatal," lanjutnya. 

Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman 
penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala 
yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan 
hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, 
kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, 
dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina. 

Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter akan 
melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan untuk 
diperiksa, mengandung kuman atau tidak. 

1. JAMUR VS VIRUS 
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran 
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner 
berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan 
parasit: 

a. Jamur Candidas atau Monilia 
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada 
vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, 
kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan 
tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat 
Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang 
menderita penyakit tersebut. 

b. Parasit Trichomonas Vaginalis 
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan 
keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau 
anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina 
nyeri bila ditekan. 

c. Bakteri Gardnella 
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, 
berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu 
munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea. 

d. Virus 
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, 
seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil 
yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita 
hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti 
luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, 
dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu 
kanker rahim. 

2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON 
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang mengalami keputihan, 
apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Untuk 
mencegahnya, simak beberapa hal berikut: 

a. Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu vagina 
(pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan 
lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa 
salep lebih mudah menyerap.
 
b. Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari 
depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi. 

c. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu kelamaan agar 
bakteri tidak 
mengumpul. 

d. Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau 
larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan 
karena hanya akan mematikan flora nor mal vagina. Jika perlu, konsultasikan 
dulu ke dokter. 

e. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, 
atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi. 

f. Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam 
yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins 
terlalu ketat. 

g. Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang 
tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir 
kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman. 
 3. SUAMI JUGA DIPERIKSA 
Jika Anda sudah kena keputihan, lakukan hal berikut: 
a. Konsultasikan ke dokter kandungan. Siapa tahu keputihan Anda masih bisa 
diobati dengan salep atau obat-obatan yang mengandung antiseptik dan 
antibiotik. Dokter akan memberi obat sesuai keluhan. 

b. Jika keputihan masih terus terjadi, lakukan pemeriksaan laboratorium. Cairan 
vagina akan diambil untuk diperiksa, apakah di dalamnya terdapat kuman penyakit 
atau tidak. Bisa jadi hanya karena faktor hormonal atau kebersihan yang kurang 
terjaga. 

c. Bagi yang sudah berkeluarga, lakukan pemeriksaan bersama pasangan. Dokter 
akan mengadakan cek silang pada suami Anda. Siapa tahu kuman keputihan berasal 
dari suami. 

d. Jika belum sembuh juga, lakukan cek silang dengan obat. Siapa tahu Anda 
ternyata resisten terhadap obat yang diberikan. 

e. Untuk yang sudah berhubungan badan, lakukan pap smear. Apalagi jika 
keputihan dibarengi sesuatu yang mencurigakan di mulut rahim dan dikhawatirkan 
membawa virus kanker. Idealnya, pap smear dilakukan setahun sekali. 

f.l Jika positif terkena virus, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan mulut rahim 
dengan menggunakan alat pembesar yang diletakkan di luar bibir vagina. Sebagai 
penunjang, lakukan pula tes urin dan tes darah. 

4. MANDUL 
Jika tak diobati sampai tuntas, tak mustahil infeksi pada vagina akan menjalar 
ke berbagai tempat. Kuman dengan mudah menyusup dan menyebabkan infeksi 
lanjutan pada rongga rahim dan saluran telur. Hal ini membuat cairan di kedua 
tempat itu berlebih dan terjadi pelengketan dalam indung telur. 

Akibatnya, sperma sulit bertemu dengan sel telur. Jika hal ini terjadi 
berlarut-larut, pasangan akan sulit memiliki keturunan. Inilah, kata Anita, 
yang sebetulnya menimbulkan asumsi bahwa secara tidak langsung keputihan bisa 
membuat wanita jadi mandul. 

Selain penyakit, efek paling besar dari keputihan adalah perasaan tak nyaman, 
termasuk saat melakukan aktivitas seksual. Suami bisa jadi mengeluh karena 
terganggu cairan keputihan berlebih dengan bau yang sangat tajam. 

Jika hubungan intim terus dilakukan, suami bisa tertular kuman keputihan atau 
yang disebut fenomena pingpong. Oleh sebab itu, selama terapi keputihan, 
dianjurkan tidak melakukan hubungan seks sebelum keputihan berkurang. 

5. SI UPIK BISA KENA 
Coba telisik, apakah si kecil sering bermain tanah atau memanjat pohon? 
Hati-hati, lo, karena keputihan ternyata juga bisa menyerang anak-anak. Saat 
main-main di sembarang tempat, kotoran, pasir, semut, atau segudang kuman 
penyakit lainnya bisa dengan mudah menyusup.
 
Misalnya, cacing kremi yang biasanya ada di tanah. Parasit satu ini bisa 
menjalar masuk lewat lubang anus ke vagina. Gejalanya pun tak beda dengan 
keputihan pada orang dewasa. Keluar cairan berlebih, berbau, menimbulkan rasa 
gatal, dan jika digaruk menimbulkan luka infeksi. 

Penanganan paling mudah adalah membersihkan vagina dengan sabun atau larutan 
antiseptik, tapi jangan terlalu sering. Umumnya, tiga hari berturut-turut 
sesuai petunjuk pengunaan. Jika tidak ada perubahan, segera konsultasi ke 
dokter. 

6. MITOS DAUN SIRIH 
Suatu ketika, seorang pasien berobat karena vaginanya sangat kering dan lecet. 
Apa pasal? Ternyata ia minum jamu anti keputihan untuk mengobati keputihan. 
"Sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan seperti jamu dan kaplet tradisional 
untuk mengobati keputihan karena sifatnya menarik cairan dan hanya akan membuat 
lapisan vagina teriritasi," jelas Anita. 

Bagaimana dengan daun sirih yang selama ini dipercaya mampu mengobati 
keputihan? Daun sirih memang mengandung antiseptik. "Tetapi penelitian terakhir 
menyebutkan, daun sirih mengandung bakteri yang tidak bisa mati hanya dengan 
pemanasan sekian derajat."


 
Regards,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

----- Pesan Asli ----
Dari: tprahayu <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: balita anda <balita-anda@balita-anda.com>
Terkirim: Senin, 28 Januari, 2008 3:38:15
Topik: [balita-anda] keputihan

Temenku ada masalah pektai nih...ada yang punya artikelnya kah ?
Sebab dan pengobatannya ?

Makasih
Puji






      ________________________________________________________ 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Kirim email ke