BAkteri Phobia

http://elfarid.multiply.com/journal/item/486/Bakteri_Phobia?replies_read=4
Beberapa hari ini berita elektronik dan cetak menyorot hasil penelitian tim 
dari IPB yang menyimpulkan sebanyak 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel)  
dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan antara April - Juni 
2006 telah terkontaminasi Enterobacter sakazakii. Berikut petikan siaran pers 
dari IPB. 

  Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian  Bogor (IPB) yang 
terdiri dari Dr. Sri Estuningsih,  mengungkapkan sebanyak 22,73 persen susu 
formula (dari 22 sampel)  dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang 
dipasarkan antara April - Juni 2006 telah terkontaminasi Enterobacter 
sakazakii. " Sampel makanan dan susu formula yang kami teliti berasal dari 
produk lokal," kata Estu. Menurut Estu, selain dirinya, beberapa staf pengajar 
Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang bergabung dalam penelitian ini antara lain: 
Drh.Hernomoadi Huminto MVS, Dr. I.Wayan T. Wibawan, dan Dr. Rochman Naim. 
 
 Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, isolasi dan 
identifikasi E.sakazakii dalam  22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan 
bayi. Tahap kedua, menguji 12 isolat  E.sakazakii dari hasil isolasi dan 
kemampuannya menghasilkan enteroksin (racun) melalui uji sitolisis 
(penghancuran sel).  Dari 12 isolat yang diujikan terdapat 6 isolat yang 
menghasilkan enteroksin. Uji selanjutnya adalah menguji isolat tersebut pada  
kemampuan toksinnya setelah dipanaskan. Terdapat 5 dari 6 isolat tersebut yang 
masih memiliki kemampuan sitolisis setelah dipanaskan. 
 Penelitian ini menyimpulkan di Indonesia terdapat susu formula dan makanan 
bayi yang terkontaminasi oleh E. Sakazakii yang menghasilkan enterotoksin tahan 
panas dan menyebabkan enteritis, sepsis dan meningitis pada bayi mencit.  Dari 
hasil pengamatan histopatologis yang diperoleh masih dibutuhkan penelitian 
senada yang lebih mendalam untuk mendukung hasil penelitian tersebut. Sangat 
penting dipahami bahwa susu formula bayi bukanlah produk steril, sehingga dalam 
penggunaannya serta penyimpanannya perlu perhatian khusus untuk menghindari 
kejadian infeksi karena mengkonsumsi produk tersebut. 
  
 Masyarakat pun panik karena berita memang sengaja diblow up. Ketidaktahuan 
memang sering membuat kepanikan tanpa dasar yang jelas. Bakteri Enterobacter 
sakazakii yang ditakutkan itu sebenarnya sudah ada di dalam usus besar manusia 
dan bersimbiosis bila jumlahnya stabil. Membahayakan bila jumlahnya melebihi 
ambang batas. Nah, bakteri tersebut mencemari susu dan makanan bayi karena 
memang sangat mendukung menjadi media pertumbuhan bakteri.
 Seandainya kita menyadari sebenarnya makanan kita pun hampir dipastikan semua 
tercemar bakteri dalam kadar berbeda. Bahkan untuk bahan pangan tertentu sangat 
banyak mengandung bakteri, misalnya petis yang terbuat dari kaldu udang. Kita 
tidak perlu khawatir dan phobia bakteri karena bahan pangan apapun apabila 
dimasak dengan benar maka bakteri itu akan mati dan aman bagi manusia.
 Untuk susu dan makanan bayi pun walau tercemar bakteri tetap aman dikonsumsi 
apabila dipanaskan denagn air 70 derajat Celsius selama 45 menit. Jadi mengapa 
harus takut bakteri?


Regards,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke