--- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Jum'at, 09 Mei 2008 ASI Eksklusif Hindarkan Bayi dari HIV/AIDS "Jika ibu menyusui, 96-98 persen bayinya terhindar dari HIV/AIDS." JAKARTA -- Nigel Rollins, profesor dari Fakultas Kedokteran Nelson Mandela, Universitas Zwazulu, Afrika Selatan, mengungkapkan bahwa bayi yang mengkonsumsi air susu ibu (ASI) eksklusif memiliki daya tahan tubuh lebih tinggi dibanding bayi yang diberi ASI dan makanan campuran. Pemberian ASI eksklusif dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS mengurangi risiko penularan kepada bayi 2-6 persen. "Jika ibu menyusui bayinya, 96 hingga 98 persen bayinya terhindar dari HIV/AIDS," kata Rollins dalam jumpa pers di kantor Komisi Penanggulangan AIDS Nasional bersama Ketua Komisi Nafsiah Mboi, perwakilan UNICEF Giant Franco, dan pengelola Prevention of Mother to Child Transmission (PMCT) Muhammad Ilhami. Penelitian 5-6 tahun terakhir menunjukkan bayi berusia 0-6 bulan yang diberi makanan tambahan selain ASI, seperti susu formula, air, dan makanan bayi, ia melanjutkan, memiliki risiko 2-10 kali lipat lebih besar daripada bayi yang hanya diberi ASI eksklusif. Sebab, makanan tambahan dapat merusak dinding usus yang masih halus sehingga bayi mudah tertular virus. Nafsiah mengungkapkan, situasi epidemi AIDS dan narkoba di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan, pengidap HIV hingga Maret 2008, dari 17.998 penderita, 1,7 persen atau 305 orang adalah bayi yang tertular dari ibu pengidap HIV positif. "Penularan ibu ke bayi bisa terjadi saat kehamilan, persalinan, dan menyusui," katanya. Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia termasuk negara yang percepatan penularan AIDS-nya tinggi di Asia. Tapi prevalensinya belum separah Afrika, yang mencapai 30 persen. Di Indonesia, prevalensinya hanya 2,4 persen. Pencegahan yang belum dilakukan, kata Nafsiah, adalah penularan dari ibu ke bayi. Di Indonesia, sebagian besar ibu ditulari oleh pasangannya, dan ibu yang positif terinfeksi HIV menulari anaknya. Menurut Ilhami, program pencegahan penularan ibu kepada anak secara nasional belum dapat berjalan karena minimnya anggaran. Pasien yang positif tertular HIV akan dikirim ke rumah sakit rujukan yang kini berjumlah 152 dan rencananya akan ditambah hingga 700 rumah sakit. "Departemen kesehatan menggunakan infrastruktur rumah sakit dan jejaringnya, serta puskesmas," katanya. Pengidap HIV diberi obat antiretroviral untuk menghambat berkembang-biaknya virus. Jika obat tidak diberikan dengan hati-hati, bisa mengakibatkan resistansi. Penderita harus minum obat secara teratur dan tepat. Aqida Swamurti Sumber ; Koran Tempo [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -------------------------------------------------------------- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]