Dear Ibu Rusmina, 
sharing aja ya....
Anak ku sekarang umur 4 1/2 tahun.
Dulu waktu dia pertama kali belajar ngomong aku seh membiasakan dia pake bahasa 
inggris. tapi apa boleh buat kalo suami ku dan mama ku gak bisa ngomong bahasa 
inggris jadilah dia inggris gado-gado. 
Tapi aku juga bingung seh waktu dia masuk sekolah biasa (nasional), khan 
bahasanya full indonesia kecuali di pelajaran bahasa inggris dan mandarin jadi 
dia ngomong nya masih campur2 kayak one two three, abc, colours. solusinya 
sampe sekarang ya aku jadi ikutin aja deh dia pake bahasa indonesia tapi tetap 
mengenalkan dengan vocabulary inggris dalam case2 tertentu. akhirnya dia jadi 
biasa nanya sendiri. seperti kalo payung bahasa inggris nya apa? piring bahasa 
inggris nya apa? 
Ya begitu deh. walaupun blom bisa bicara bahasa inggris nya aktif setidaknya 
dia gak buta sama sekali soal bahasa inggris. 
Aku jadi ingat dulu waktu aku masih seumur dia sampe usia SD masih buta sama 
sekali tentang bahasa inggris. pas usia kelas 6 sd baru kursus inggris. 
Makanya aku rencana kalo anakku udah kelas 2-3 SD baru deh les inggris supaya 
dia bisa lebih nyaman dulu sama bahasa indonesia n sekolah nya. 
mudah-mudahan sharing ku membantu ya....
Deanne



----- Original Message ----
From: Rusmina Hutapea <[EMAIL PROTECTED]>
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 23, 2008 8:41:14 AM
Subject: Re: [balita-anda] Belajar Bahasa Sejak Bayi..!

Wah, sedihnya daku 
gak ada yg ngasih respon
plis masukannya donk..soalnya penting neh dan lagi bingung
apa dah bisa ngajarin anak umur 14 bln bhs lain selain bh. ibu??

rgds,
rusmina



----- Original Message ----
From: Rusmina Hutapea <[EMAIL PROTECTED]>
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 22, 2008 1:09:33 PM
Subject: Re: [balita-anda] Belajar Bahasa Sejak Bayi..!


membahas masalah mengjarkan bahasa ke bayi
sebenarnya idealnya mengajarkan bahasa lain (mis: bh. inggris) selain bahasa 
ibu ke anak saat anak umur brp yah?
aku ada teman; anaknya dari bayi dah dicampur bh.inggris dng bh. indonesia
mis: ngajak anak utk bobo; nak, ayo sleep bobo
aja jg yg gak mau ngenalin bh. lain slain bhs. indonesia sampe 3thn; alasanya 
spy anak jangan jadi bingung
mohon masukannya donk

terima kasih

rusminamamanyaarion14bln




----- Original Message ----
From: ismaelia tea <[EMAIL PROTECTED]>
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 21, 2008 4:13:25 PM
Subject: [balita-anda] Belajar Bahasa Sejak Bayi..!

Belajar Bahasa Sejak Bayi..!
Jakarta, KCM
· Bahasa isyarat atau bahasa lisan sama saja · Sebaiknya diperkenalkan pada 
anak-anak sejak dini · Mempercepat pemahaman bahasa ketika dewasa
Penelitian terbaru mengindikasikan:
Apabila manusia telah diperkenalkan pada beberapa jenis bahasa sejak bayi 
–entah itu bahasa yang diucapkan atau bahasa isyarat- akan meningkatkan 
kecakapan berbahasa-nya di kemudian hari.
Hal ini, berlaku baik bagi anak-anak tuli atau pun anak-anak yang 
pendengarannya normal.
Anak-anak tuli, dan (terutama) anak-anak yang memiliki pendengaran sempurna, 
yang sejak bayi oleh orangtuanya diperkenalkan pada bahasa isyarat atau diajak 
berbahasa lisan, ternyata lebih cepat pula mempelajari dan memahami bahasa– 
bahasa lain –diluar bahasa yang digunakan sehari-hari- ketika mereka dewasa.
"Kita tahu, sistem visual membutuhkan rangsangan sejak dini agar daya tangkap 
atau kemampuan manusia untuk memahami sesuatu berkembang sempurna," kata Dr 
Rachel I. Mayberry, dari McGill University di Montreal, Quebec, Kanada.
"Riset kami menunjukkan hal itu juga berlaku dalam hal pemahaman bahasa," 
tambahnya dalam laporan tentang hasil penelitiannya, 2 Mei 2002 lalu dalam 
Journal Nature.
Ia dan kawan-kawannya, melakukan dua eksperimen untuk mengukur seberapa besar 
sih pengaruh pengenalan bahasa sejak usia dini (bayi) terhadap kemampuan 
anak-anak itu mempelajari dan memahami bahasa di kemudian hari?
Para peneliti ini membentuk kelompok yang terdiri dari anak-anak tuli dewasa 
yang tengah belajar bahasa isyarat atau American Sign Language (ASL), berusia 
9-15 tahun.
Kelompok anak-anak ini kemudian dibagi dua.
Kelompok pertama, terdiri dari anak-anak yang sebenarnya memiliki kemampuan 
mendengar ketika dilahirkan, tetapi beberapa saat kemudian tuli setelah 
terinfeksi sejenis virus.
Anak-anak ini, telah diperkenalkan pada bahasa lisan sejak bayi.
Kemudian, dibandingkankan dengan kelompok kedua, terdiri dari anak-anak yang 
tuli sejak lahir dan hanya sedikit diperkenalkan -baik bahasa lisan mau pun 
bahasa isyarat-- sampai mereka belajar bahasa di sekolah.
Ketika para peneliti menguji kemampuan ASL pada kedua kelompok anak-anak ini, 
mereka menemukan bahwa anak-anak yang oleh orangtuanya diperkenalkan dan 
dibiasakan mempelajari bahasa isyarat dengan baik sejak lahir –tidak peduli 
mereka mengerti atau tidak- ternyata lebih fasih dan lancar menggunakan bahasa 
itu, ketika dewasa ketimbang anak-anak yang tidak dibiasakan mempelajarinya 
hingga usia sekolah.
Bagaimana dengan kemampuan bahasa lisan?
Tim Mayberry ini kemudian meneliti juga, apakah belajar bahasa isyarat sejak 
bayi, membuat anak-anak ini lebih mudah belajar bahasa lisan (bahasa yang 
diucapkan) ketika mereka mulai sekolah.
Para peneliti, kemudian melakukan riset terhadap anak-anak yang belajar bahasa 
Inggris di sekolah, berusia 4-13 tahun.
Kelompok pertama, terdiri dari anak-anak yang terlahir tuli dan tidak banyak 
diperkenalkan pada bahasa sejak dini (sebelum usia sekolah).
Kelompok kedua, anak-anak yang terlahir tuli tetapi telah diperkenalkan pada 
bahasa isyarat sejak bayi.
Dan, kelompok ketiga, anak–anak yang pendengarannya normal, alias tidak tuli, 
dan telah mengenal bahasa sejak dilahirkan .
"Anak-anak tuli maupun anak-anak yang pendengarannya normal, yang belajar 
bahasa isyarat dan bahasa lisan (bagi yang tidak tuli) sejak lahir, umumnya 
menunjukkan kemampuan tinggi, lancar dan fasih dalam berbahasa ketika kemudian 
mereka mempelajarinya di sekolah.
Sedangkan anak-anak yang oleh orangtuanya tidak dibiasakan mempelajarinya sejak 
bayi, atau setidaknya sebelum usia sekolah, memiliki kemampuan dan pemahaman 
bahasa yang rendah di sekolah,"
demikian dikatakan Mayberry dalam laporan penelitiannya.
Kemampuan berbahasa, menurut para peneliti agaknya berasal dari sinergi antara 
pengenalan bahasa sejak dini dan perkembangan awal otak.
Jika anak-anak tidak diperkenalkan dan belajar bahasa sejak usia dini, 
kecakapannya mempelajari dan memahami bahasa –tidak hanya satu bahasa, tetapi 
juga bahasa-bahasa lain- akan sulit berkembang nantinya. (Reuters Health/zrp)
Semoga Bermanfaat
Ismaelia
Anak Anda Adalah Emas!
Sebagai Orang Tua Pasti Menginginkan Kesuksesan,
Pastikan Anda Mendapatkan Semuanya Disini!
http://www.bingkisankasih.com/?ref=dede


      __________________________________________________________
Sent from Yahoo! Mail.
A Smarter Email http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html


      

Kirim email ke