klo anak saya 1th 10 bln, laki-laki, rajin ngomong tapi dg bahasa yg tdk dpt 
dimengerti, namun jika kita bicara dia mengerti artinya dan memberi respon.kata 
orang anak bisa pintar ngomong jika sering bermain dg teman sebayanya yg sdh 
bisa ngomong ato lebih tua dikit darinya.

 Best Regards, 
 Mia 
 




----- Pesan Asli ----
Dari: Aldo Desatura ™ <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; balita-anda@balita-anda.com; 
[EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Jumat, 30 Mei, 2008 14:08:58
Topik: [balita-anda] KENAPA anak terlambat bicara? Apakah ia memiliki masalah?

*KENAPA anak terlambat bicara? Apakah ia memiliki masalah? Jangan-jangan,
masalahnya justru terletak pada orang tua!*

Si kecil Anda sudah 2 tahun tapi belum juga bisa ngomong? Sebaiknya jangan
buru-buru memvonisnya mengalami keterlambatan perkembangan bicara. Coba
bandingkan dulu dengan anak sebayanya. Jika memang perbedaannya cukup jauh,
barulah Anda patut waspada.

Itulah saran yang disampaikan Dra. Mayke Tedjasaputra, psikolog anak dari
Lembaga Psikologi Terapan UI. Lihat juga, apakah selain tak bisa omong, ia
mengalami kelambatan di bidang lainnya seperti belum bisa berjalan. Kalau
ini yang terjadi, sebaiknya orang tua waspada. "Bisa jadi si anak mengalami
keterbelakangan mental," tutur Mayke.

Selain itu, lanjut Mayke, anak-anak yang diasuh di lingkungan keluarga
dengan lebih dari satu bahasa, umumnya perkembangan bahasanya akan terlambat
untuk sementara. Penyebabnya, si anak bingung, bahasa mana yang akan
diucapkan. "Akhirnya, ia enggan bicara. Tapi untuk jangka panjang, ia akan
mahir bicara dengan kedua bahasa tersebut."

*ANAK LELAKI LAMBAT*

Lainnya ialah soal jenis kelamin. "Biasanya perkembangan bicara anak
perempuan lebih cepat dibandingkan anak lelaki," jelas Mayke. Hal ini
dibenarkan oleh Ki Pranindyo H.A, AMd.Tw, SPd., Kepala Klinik Bina Wicara di
Jakarta. "Perkembangan bahasa anak perempuan lebih cepat atau maju 2 tahun
dibandingkan anak lelaki."

Menurut Mayke, anak lelaki biasanya lebih cepat dalam perkembangan motorik
karena umumnya anak lelaki memberikan banyak energi dan konsentrasinya untuk
kegiatan fisik. "Akibatnya, hanya sedikit yang tersisa untuk berlatih
bicara."

Dari sisi genetika, seperti diterangkan Pranindyo, perkembangan otak kanan
mengalami pengecilan dengan sendirinya (retraksi). "Peristiwa normal ini
lebih besar dan lebih cepat terjadi pada anak lelaki sehingga fungsi bentuk
otak kiri anak perempuan lebih besar pada masa batita."

Hal lain yang mempengaruhi perbedaan ini ialah faktor lingkungan keluarga
dan budaya. "Budaya anak lelaki dan perempuan itu berbeda, sehingga
menciptakan bahasa bicara yang berbeda pula," kata Pranindyo. Dalam
permainan, misalnya, anak perempuan bermain boneka, masak-masakan, dan
permainan lain yang lebih komunikatif. Sementara anak lelaki bermain
mobil-mobilan, perang-perangan yang bukan menghasilkan bunyi bahasa tapi
bunyi-bunyi tiruan seperti bunyi suara mobil dan sebagainya.

*MAJU PESAT*

Jadi, bila sampai usia 2 tahun si kecil belum juga bisa omong, menurut
Mayke, masih normal, "Asalkan ia dapat menggunakan beberapa kata, mengerti
apa yang dikatakan kepadanya, dan dapat mengikuti petunjuk singkat. Juga
mampu berkomunikasi melalui gabungan kata tunggal, bahasa isyarat, dan
bahasa tubuh."

Kendati begitu, tak berarti orang tua boleh tenang-tenang saja. Sebab, bila
ternyata ia bermasalah dan tak ditangani secara tepat, ia tak akan bisa
mengejar ketinggalannya. "Lain hal jika orang tua rajin membawanya ke tempat
latihan bicara, cukup telaten mengajari dan merangsangnya bicara, serta si
anak pun mau menerima pengajaran itu, maka dalam beberapa bulan saja
kemajuannya akan cepat sekali."

Itu dapat terjadi karena di atas usia 2 tahun adalah masa critical, yaitu
masa di mana anak tiba-tiba banyak sekali bicaranya. Alhasil, ia yang
tadinya mengalami kelambatan bicara, setelah usia 2,5 tahun bisa dengan
cepat mengalami pematangan bahasa karena ia memulainya setelah lebih dewasa.
Pengucapannya lebih baik, pemahamannya lebih besar, dan perbendaharaan
katanya lebih banyak.

Pada kasus semacam ini, "Perkembangannya pun biasanya sangat menakjubkan,"
kata Mayke yang lalu menuturkan pengalamannya menangani seorang anak usia 2
tahun belum bisa bicara. "Hanya dalam beberapa bulan, perkembangan bicaranya
pesat sekali. Artikulasinya langsung baik, susunan kalimatnya juga benar,
karena pemahamannya sebenarnya sudah baik, sehingga ketika ia praktekkan
menjadi lancar."

Pada kasus lain, cerita Mayke, ada seorang anak lelaki (2,5 tahun) yang
belum bisa bicara lantaran orang tuanya bekerja dan sibuk. Suatu ketika, si
anak diajak berlibur oleh orang tuanya, sehingga ia bisa berada bersama
orang tuanya cukup lama. Tiba-tiba perbendaharaan katanya meningkat dan
perkembangannya pun sangat pesat. "Jadi, kedekatan dengan orang tuanya ikut
memacu si anak," ujar Mayke.

*LINGKUNGAN PENDIAM*

Tapi jika sampai usia 2,5 tahun bahasa komprehensif (pemahaman) maupun
ekspresifnya (verbal) belum memadai atau lebih dari 50 persen kata-katanya
tak dapat dimengerti, sebaiknya anak segera dibawa ke psikiater atau
neurolog dan psikolog.

Jika tak segera dibenahi, bisa jadi suatu ketika anak dapat bicara tapi
perbendaharaan katanya sangat sedikit. Akibatnya, "Dia akan tertinggal dalam
memahami bacaan, menganalisa tulisan, dan mengungkapkan pikirannya.
Jadi,akan terlihat dampaknya saat ia sekolah," tutur Mayke.

Mengenai penyebab keterlambatan bicara, menurut Mayke dan Pranindyo, bisa
disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena pusat bicaranya yang terdapat di
otak belum matang atau ada gangguan perkembangan otak yang disebut
disphasia. Bisa pula karena susunan alat-alat bicaranya (seperti susunan
gigi-geligi dan bentuk lidah atau anak lidah) yang tak sesuai, sistem
pendengaran terganggu, atau karena keterbelakangan mental.

Jika ternyata menurut dokter penyebabnya bukan masalah organis, maka bisa
dipastikan keterlambatan perkembangan itu dikarenakan kurangnya stimulasi
dari orang tua. Misalnya sejak bayi tak pernah diajak bicara karena orang
tuanya sibuk bekerja sehingga si bayi hanya ditinggal di boksnya dengan
pengasuh yang mengerjakan hal-hal lain.

Bisa pula terjadi karena ibunya pendiam. Beda dengan anak dari keluarga yang
"cerewet", biasanya perkembangan bicara si anak juga cepat lantaran orang
tua banyak mengajaknya bicara, menyanyi, sering memperdengarkan musik atau
lagu, dan lainnya.

Nah, pada kasus anak yang kedua orang tuanya bekerja atau pendiam, ia tak
akan mengalami gangguan keterlambatan bicara bila mendapatkan pengasuh yang
suka bicara. Tapi jika pengasuhnya ternyata pendiam juga, ya, jangan
harapkan ia akan bisa cepat bicara.

Untuk mengatasinya, anak dapat dimasukkan ke play group bila memang dananya
ada dan fasilitasnya memungkinkan. Jadi, anak bisa bergaul dengan sesamanya
sehingga terpacu untuk lebih sering berkomunikasi. "Tapi jika ibu punya
waktu dan dapat menanganinya sendiri, tentu akan lebih baik," ujar Mayke.

*LATIH TIAP HARI*

Menurut Pranindyo, keterlambatan bicara pada seorang anak selalu bisa
disembuhkan. "Asalkan tak ada cacat fisik atau organ seperti sumbing. Jadi,
orang tua tak perlu cemas."

Biasanya pengobatan diberikan dalam bentuk vitamin dan jenis obat yang
sifatnya mengurangi impulsis otak yang tak berguna, terutama pada anak
hiper. "Tapi obat tersebut bukan untuk mengobati sel syaraf agar menjadi
bagus, melainkan mengurangi gejala yang tak berguna, seperti gerak memainkan
jari terus-menerus." Setelah itu biasanya disarankan untuk melakukan terapi
karena bicara merupakan suatu perilaku."

Jika penyebabnya anak kurang mendapat rangsangan, anjur Mayke, orang tua
harus segera intervensi dan menstimulusnya secara terarah. "Jangan
sekali-kali orang tua beranggapan, keterlambatan bicara anaknya akan hilang
sendiri dengan bertambahnya usia. Tidak."

Banyak hal bisa jadi media untuk melatih anak bicara. Orang tua harus sering
mengajak si anak bicara. Misalnya dengan sering menelepon anak bila ibu
bekerja. Juga perluas pengetahuan anak melalui media buku bergambar,
tunjukkan nama-nama benda atau binatang, atau nama-nama benda di rumah dan
lingkungan terdekat si anak.

Entah itu meja, kursi, langit, lemari, dan lainnya. Bisa juga memperkenalkan
bend yang ada di tubuh anak, mata, telinga, hidung, dan seterusnya.

Selain itu, bantu anak untuk mengerti konsep sederhana seperti besar-kecil,
basah-kering, dan lainnya. Asah inderanya dengan memperkenalkan tentang
warna, suara, bau, dan sebagainya. Semua itu bermanfaat agar anak mengerti
banyak kata sebelum digunakan dalam percakapan.

Lakukan komunikasi dengan anak setiap hari. Sebab, untuk mengerti bahasa,
anak harus mendengar bahasa tersebut diucapkan berulang-ulang. "Jadi,
sering-seringlah mengajaknya bicara walau ia belum dapat menanggapi."

Bila anak mengucapkan kata secara keliru, langsung koreksi. Begitu juga jika
ia menggunakan tata bahasa yang salah. Anak juga senang dengan nyanyian dan
mendengarkan musik. Dengan mengulang lagu-lagu sederhana akan menambah
perbendaharaan katanya.

Hanya saja, pesan Mayke, dalam melatih anak berbicara hendaknya jangan
terburu-buru dan harus bertahap. "Jangan banyak-banyak dulu. Nanti kalau ia
sudah bisa, baru beralih ke kata yang lain." Karena dalam latihan itu, bukan
hanya sekadar agar anak mengerti nama-nama benda itu, tapi sekaligus
mengucapkannya. Untuk memperkenalkan tomat dan bagaimana mengucapkannya,
tunjukkan buah tomat dan katakan, "Ini namanya tomat. Coba sebutkan,
to-mat."

Mulailah dengan kata-kata dari benda yang disukai anak. Jika ia gemar
mobil-mobilan, misalnya, ajari untuk mengucapkan kata mobil. Terus berlanjut
ke kata "mobil merah", "mobil tua", dan sebagainya agar kosa katanya
berkembang. Tapi jangan paksa ia. Misalnya ia hanya bisa mengucapkan kata
"susu" dengan "cu....", biarkan saja. "Toh, ia sudah bisa berekspresi dengan
benar. Lambat laun ia pasti akan bisa," kata Mayke.

Oh ya, jangan lupa berikan pujian bila ia mengucapkan kata atau kalimat yang
benar.


-- 
Aldo Desatura (R) & (c)
62.0817.19.40.50
========
" hanya atas kasihnya, hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari
.... "



      Dapatkan situs lowongan kerja - Yahoo! Indonesia Search.
http://id.search.yahoo.com/search?p=lowongan+kerja&cs=bz&fr=fp-top

Kirim email ke