Hi all,

... happy reading ..

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena & Aleta

-------------------------
http://puterakembara.org/rm/Alergi7.shtml

*PERMASALAHAN ALERGI SUSU SAPI *
*Dr Widodo Judarwanto SpA, **(email : [EMAIL PROTECTED] *)

* *Si Upik yang berusia 9 bulan baru saja divonis alergi susu sapi oleh
dokter. Orangtuanya sempat  keheranan, kenapa sejak lahir sudah minum susu
sapi tidak pernah ada masalah. Si Ibu sempat kawatir karena banyak informasi
beredar bahwa bila minum susu soya dan susu hipoalergenik tidak cerdas dan
tidak bisa gemuk. Benarkah bayi yang sebelumnya tidak mengalami alergi susu
sapi kemudian jadi berubah? Benarkah minum susu soya atau hipoalergenik
menjadi tidak cerdas dan tidak bisa gemuk?

Susu sapi dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada anak yang paling
sering dan paling awal dijumpai dalam kehidupannya. Alergi susu sapi adalah
suatu penyakit yang berdasarkan reaksi imunologis yang timbul sebagai akibat
pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi. Alergi susu sapi
adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem tubuh
yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi.

            Deteksi dan pencegahan alergi susu sapi harus dilakukan dengan
cermat sejak dini. Pitfall diagnosis alergi susu sapi sering dialami karena
gejalanya mirip gejala reaksi simpang  komponen susu sapi formula dan
pengaruh diet ibu saat pemberian ASI.

Hippocrates pertama kali melaporkan adanya reaksi susu sapi sekitar tahun
370 masehi. Dalam beberapa dekade belakangan ini prevalensi dan perhatian
terhadap alergi susu sapi semakin meningkat. Susu sapi sering dianggap
sebagai penyebab alergi makanan pada anak yang paling sering Beberapa
penelitian di beberapa negara di dunia prevalensi alergi susu sapi pada anak
dalam tahun pertama kehidupan sekitar 2%. Sekitar 1-7% bayi pada umumnya
menderita alergi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sedangkan
sekitar 80% susu formula bayi yang beredar di pasaran ternyata menggunakan
bahan dasar susu sapi.

Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan
sistem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi dengan
keterlibatan mekanisme sistem imun. Mekanisme reaksi terhadap susu yang
dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe I dan hipersensitifitas
terhadap makanan yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe III dan
IV. Reaksi simpang makanan yang tidak melibatkan mekanisme sistem imun
dikenal sebagai intoleransi susu.. Alergi terhadap protein susu sapi atau
alergi terhadap susu formula yang mengandung protein susu sapi merupakan
suatu keadaan dimana seseorang  memiliki sistem reaksi kekebalan tubuh yang
abnormal terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sistem kekebalan
tubuh bayi akan melawan protein yang terdapat dalam susu sapi sehingga
gejala-gejala reaksi alergi pun akan muncul.

Alergi susu sapi akan 80% akan menghilang atau menjadi toleran sebelum usia
3 tahun. Penanganan alergi susu sapi adalah penghindaran susu sapi dan
makanan yang mengandung susu sapi, dengan memberikan susu kedele sampai
terjadi toleransi terhadap susu sapi. Perbedaan yang mencolok antara
penyakit alergi susu sapi dan alergi terhadap makanan lain pada bayi adalah
bahwa toleransi dapat terjadi secara spontan semasa usia dini.

Penghindaran susu sapi harus dikerjakan sampai terjadi toleransi sekitar
usia 2-3 tahun sehingga harus diberikan susu pengganti formula soya atau
susu sapi hidrolisat sempurna dan makanan padat bebas susu sapi dan produk
susu sapi. Pencegahan alergi harus dikerjakan sedini mungkin pada anak
berisiko atopik, Penelitian menunjukkan bahwa 85% ASS akan ditoleransi
sebelum anak berumur 3 tahun. Walaupun akan terjadi toleransi pada usia
tersebut, tindakan pencegahan maupun tata laksana yang tepat perlu untuk
mencegah terjadinya alergi yang lebih parah serta alergi terhadap makanan
alergen lain di kemudian hari.

Alergi merupakan masalah penting yang tidak harus diremehkan. Reaksi yang
ditimbulkan dapat mengganggu semua organ tubuh dan perilaku anak. Sehingga
dapat mengganggu tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Pada usia tahun
pertama kehidupan, sistim imun seorang anak relatif masih imatur dan sangat
rentan. Bila ia mempunyai bakat atopik akan mudah tersensitisasi dan
berkembang menjadi penyakit alergi terhadap alergen tertentu misalnya
makanan dan inhalan.

*MEKANISME TERJADINYA GANGGUAN*

Alergi susu sapi terjadi karena mekanisme pertahanan spesifik dan
non-spesifik saluran cerna bayi belum sempurna. Susu sapi adalah protein
asing utama yang diberikan kepada seorang bayi, Harus dibedakan antara
alergi susu sapi suatu reaksi imunologis dan reaksi intoleransi yang bukan
berdasarkan kelainan imunologis seperti efek toksik dari bakteri stafilokok,
defek metabolik akibat kekurangan enzim laktase, reaksi idiosinkrasi atau
reaksi simpang dari bahan-bahan lain yang terkandung dalam susu formula.

Protein susu sapi merupakan alergen tersering pada berbagai reaksi
hipersensitivitas pada anak. Susu sapi mengandung sedikitnya 20 komponen
protein yang dapat mengganggu respon imun yang menyimpang pada seseorang..
Protein susu sapi terbagi menjadi kasein and whey. Kasein yang berupa bagian
susu berbentuk kental biasanya didapatkan pada terdiri dari 76-86% dari
protein susu sapi. *Kasein *dapat dipresipitasi dengan zat asam pada pH
4,6.  Whey terdiri dari  20% total protein susu, tang terdiri dari  β
-lactoglobulin (9% total protein susu), α -lactalbumin (4%), bovine
immunoglobulin (2%), bovine serum albumin (1%), dan sebagian kecil beberapa
proteins seperti lactoferrin, transferrin, lipases (4%).* *Dengan
pasteurisasi rutin tidak cukup untuk menghilangkan protein ini tetapi
sebaliknya meningkatkan sifat alergenitas beberapa protein susu seperti
b-laktoglobulin.

*Karakteristik komponen protein susu sapi.*

*KOMPONEN PROTEIN*

*BERAT MOLEKUL  (kD)*

*PERSENTASE PROTEIN TOTAL*

*ALERGINISITAS*

*STABILITAS PADA SUHU  100 C*

β -lactoglobulin

18.3

10

+++

++

Casein

20-30

82

++

+++

α -lactalbumin

14.2

4

++

+

Serum albumin

67

1

+

+

Immunoglobulins

160

2

+

+

Banyak penelitian mengenai alergenitas protein susu sapi. Terdapat lebih
dari 40 jenis protein yang berbeda dalam susu sapi yang berpotensi untuk
menyebabkan sensitivitas. Kandungan pada susu sapi yang paling sering
menimbulkan alergi adalah lactoglobulin, selanjutnya casein, lactalbumin
bovine serum albumin (BSA). Analisa Immunoelectrophoretic menunjukkan bahwa
casein berkurang alergenisitasnya setelah pemanasan sekitar 120 C selama 15
menit, sedangkan lactoglobulin, lactalbumin berkurang terhadap pemanasan
lebih dari 100C. BSA and gammaglobulin kehilangan antigenisitasnya pada suhu
antara 70C . 80C.

Pemanasan penuh akan terjadi denaturasi dari beberapa protein whey. β
.lactoglobulin merupakan penyebab alergen paling kuat. Penelitian lain
menyebutkan antibodi IgE antibodi terhadap  α -lactalbumin, β
-lactoglobulin, bovine serum albumin, and bovine gamma globulin adalah
penyebab alergi paling sering pada manusia, sedangkan caseins adalah
penyebab alergi terbanyak. Penelitian terakhir menyebutkan casein-specific
IgE didapatkan 100% pada kelompok penderita alergi, IgE dari  β
.lactoglobulin sekitar 13%,  α -lactalbumin sekitar 6%.

... to be continued ...

Kirim email ke