Sama..
Saya juga trauma sama anjing...
Waktu SD dulu juga sempet dikejer2 Anjing tetangga...sampe sy jatuh tuh 
anjing msh mendekat, untung si empunya anjing dtg manggil tuh anjing..

Yah namanya binatang, walau jinak naluri buasnya pasti ada..

Baca tragedi anak digigit anjing sampe tewas jd serem en kasian bgt ma 
bocah itu, ga tega..
So buat yg pelihara Anjing..hati2 aja..lbh baik anjingnya diikat en 
kandangnya agak dijauhin dr rumah..or dlm kandang aja jgn dikeluarin.


Sefty
 ”Sesuatu jadi sulit, kalau kita menganggapnya sulit. Sesuatu akan mudah, 
kalau kita percaya itu mudah"



mia ps <[EMAIL PROTECTED]> 
06/27/2008 08:43 AM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
Bls: RE: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing






dulunya keluarga suami juga pernah mengalami pengalaman buruk tentang 
anjing, anjing yg mereka pelihara menggigit anak kecil yg datang bertamu 
dirumah (pada saat itu ada acara arisan), digigit spi berdarah untungnya 
msh bisa diselamatkan, padahal anjing itu anjing kampung, makanya ada 
keinginan sy memelihara anjing u/ penjaga rumah di larang keras oleh 
suami.

 Best Regards, 
 Mia 
 




----- Pesan Asli ----
Dari: Akhmad Pebri Dinata <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: "balita-anda@balita-anda.com" <balita-anda@balita-anda.com>
Terkirim: Jumat, 27 Juni, 2008 07:57:07
Topik: RE: RE: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing

Pengalaman saya waktu muda dulu, sekitar kelas 3 SD, bersama kawan2 
dikejar anjing kecil, eh malah pada ngibrit semua, takut digigit



Buat Pak Santo, Bapak memang pemberani



Kereeennnnn







-----Original Message-----
From: Susanto Agus [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 26, 2008 5:15 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing



Mengenai anjing, saya punya pengalaman yang mengerikan juga dan trauma 
saya.

Waktu itu saya sedang melewati jalan kecil dan ada anjing -mungkin herder- 
cukup besar tinggi hampir sepinggang saya. Anjing itu langsung mau 
mengejar bahkan mau menerkam. Refleknya saya langsung ambil potongan besi 
pagar orang  langsung saya hantamkan ke kepalanya. Anjing tersebut 
langsung kejang-kejang dan mati berlumuran darah. Pemiliknya tidak berani 
memarahi saya karena saya langsung teriak dengan histeris ke pemiliknya.

Sejak itu saya sangat tidak suka anjing bahkan anak saya saya ajarkan 
untuk memukul anjing dengan keras kalau mendekat karena trauma saya.



Maka dari itu saya juga menghimbau kepada pemilik anjing untuk menjaga 
dengan ketat atau mengikat anjing jika anjing itu suka menggonggong keras.



-----Original Message-----

From: Triagus [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Thursday, June 26, 2008 2:49 PM

To: Balita Anda

Subject: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing



Balita Tewas Dimakan Anjing

Kamis 26 Juni 2008, Jam: 6:52:00

JAKARTA (Pos Kota) - Tidak ada lagi canda dan tawa Amelia Handatani.

Balita berusia 18 bulan yang akrab dipanggil Amel, anak pasangan Ny.

Susan, 22, dan Ahmad Junaedi, 27, itu tewas mengerikan. Ia menemui ajal

diterkam anjing majikan ibunya yang bekerja di rumah Jalan Melati, RT

09/010, Kel. Kapuk, Jakarta Barat, Rabu (25/6) siang.



Amel tewas dalam perjalanan ke RSUD Cengkareng dalam kondisi

mengenaskan. Leher dan kepala balita ini luka menganga akibat gigitan

anjing jenis Rott Weiller milik Ny. Patriacia, 46, majikan Ny. Susan,

yang bekerja sebagai pembantu di rumah tersebut.



Menurut Ny. Susan, ketika menggigit Amel, anjing yang diberi nama Spike

itu tidak mau melepas tubuh balita itu. Ajing ganas ini baru mau melepas

gigitannya setelah dijinakan Kenya Zulian, 18, anak Ny. Patriacia. Amel

ditemukan terkapar di anak tangga loteng rumah tersebut. Akibat gigitan

anjing, darah dari luka membasahi sekujur tubuh korban.



Peristiwa mengerikan yang terjadi di depan matanya itu membuat Ny. Susan

histeris. Wanita beranak dua yang sudah 9 bulan bekerja di rumah Ny.

Patriacia dengan gaji Rp 500 per bulan itu, menjerit memanggil nama

anaknya bungsunya. Nyonya Susan merangkul tubuh Amel yang berlumuran

darah. Wanita pembantu ini tak kuasa menahan tangis.



Dalam waktu singkat, seisi rumah geger. Anjing ganas itu bergegas

diamankan pemiliknya ke kamar. Tetangga yang mengetahui peristiwa sadis

berdatangan. Tak beberapa lama, petugas Polsek Cengkareng datang ke

lokasi kejadian. Nyonya Patriacia dibawa ke kantor polisi. Sedangkan

mayat Amel dibawa ke rumah duka di Jalan Pedongkelan, Cengkareng,

Jakarta Barat. " Nyonya Susan dan suaminya menolak anaknya diotopsi, "

kata petugas.



Menghadapi musibah yang menimpa anak pembantunya, Ny. Patriacia, yang

saat kejadian tidak berada di rumah, hanya bisa berdiam diri. Ia tidak

menduga anjing peliharaannya bisa memangsa manusia. Kepada petugas, Ny.

Patriacia menuturkan, anjing itu dibelinya dari kecil di daerah Sunter,

Jakarta Utara, seharga Rp 2,5 juta. Anjing ini sudah 7 tahun bersama

keluarga Ny. Patriacia.



" Dengan kejadian ini, kami sudah tidak mau lagi memelihara Spike.

Sebaiknya, anjing ini disuntik mati saja Pak, " kata Ny. Patriacia

kepada polisi yang memeriksanya.



AMBIL PAKAIAN

Nyonya Susan menjelaskan peristiwa tragis ini. Siang itu, pukul 13:45,

ia naik ke loteng rumah untuk mengambil jemuran. Sebelum naik, istri

Ahmad Junaedi ini meletakan Amel di anak tangga. " Saya tidak mengajak

Amel ke loteng karena ada anjing di loteng. Anjing itu kelihatannya

liar, " kata Ny. Susan.



Sewaktu mengambil pakaian yang dijemur di loteng , wanita asal Rangkas

Bitung, Banten, menyaksikan bagaimana putrinya digigit anjing milik

majikannya. "Anjing itu menggigit leher anak saya dan membawanya ke

loteng. Saya berteriak-teriak . Anak saya baru terlepas dari gigitan

setelah ditolong anak majikan," ujar istri.



Mengetahui putrinya terluka di leher dan kepala, Ny. Susan langsung

memeluk dan membawanya ke RSUD Cengkareng. Ayah Amel, Ahmad Junaedi yang

bekerja sebagai awak bis, ketika datang ke kamar jenazah rumah sakit

hanya bisa memeluk mayat putrinya.



Nyonya Patriacia mengatakan, siang itu sehabis mengambil ijazah anaknya

Kenya Zulian di SMU Al Huda Cengkareng, ia langsung pergi ke rumah

saudaranya. Di rumah hanya ada pembantu dan anaknya Amel serta Kenya

Zulian. Remaja inilah yang menolong melepaskan putrid Susan dari gigitan

anjing piaraannya.



Dijelaskan Patriacia, setiap harinya anjing itu sebenarnya jinak. Bahkan

yang rajin memberinya makan adalah Susan. Tapi pada hari naas itu, Susan

lupa memberi makan karena banyak pekerjaan. Mungkin karena lapar anjing

itu menjadi buas.



Kapolres Jakarta Barat, Kombes Dr Iza Fadri yang dihubungi Pos Kota,

Rabu petang, menyatakan kasus ini tetap ditangani secara professional

oleh Polsek Cengkareng. "Pemilik anjing diminta keterangan. Meskipun

keluarga korban menolak anaknya diotopsi, tapi polisi tetap meminta

visum luar dari dokter," ujar Iza Fadri.



AMBIL ANJING

Menanggapi adanya anjing menggigit balita hingga tewas, Edi Setiarto,

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Pemda DKI Jakarta,

menegaskan, pihaknya akan mengambil anjing tersebut untuk di bawa ke

Pusat Observasi Rabies Ragunan. "Pemilik wajib menyerahkan anjing

tersebut," katanya.



Edy mengakui memelihara anjing di Jakarta tidak harus memiliki izin.

Hanya saja sesuai dengan Perda tentang Pemeliharaan Hewan Rentan Rabies,

bila memelihara anjing harus divaksin rabies. Langkah ini sejalan dengan

Jakarta yang bebas rabies.



Selain harus divaksin,anjing tidak boleh diliarkan, sehingga tidak

membahayakan orang lain. "Bila anjing itu menggigit maka pemiliknya

harus bertanggung-jawab. Yang jelas anjing itu akan kami ambil untuk

diobservasi," tandasnya.



AKP DEWI: ROOTWEILLER GANAS

Anjing jenis Rootweiller termasuk hewan ganas dan pendendam. Seharusnya

pemilik anjing tidak melepas begitu saja hewan peliharannya dan harus

mengenal betul jenis, sifat dan karakteristik hewan yang dipeliharanya.



"Ada beberapa faktor kenapa anjing ini menjadi sadis dan buas, bisa

karena pengaruh obat, terlambat vaksinasi dan sakit, atau terlambat

memberi makan sehingga ia lapar," jelas Kanit Satwa Polda Metro Jaya,

AKP Dewi yang dihubungi Pos Kota. Ia terkejut mendengar peristiwa

Rootweiller membunuh balita.



Tapi menurut Dewi bisa juga awalnya Rootweiller itu mengajak bercanda.

Hanya saja ketika ia menggigit balita dan mencium bau darah, sifat

buasnya muncul.



"Kalau Rootweiller sudah menyerang dengan buas, hampir bisa dipastikan

suatu saat dia akan menyerang lagi. Jadi mohon maaf, lebih baik anjing

itu dieksekusi saja."



Rootweller milik Ny Patricia yang membunuh balita, temasuk tua karena

sudah berusia 7 tahun dan seharusnya sudah penurut.



Diuraikannya, jenis anjing asal Jerman itu pantang disakiti karena ia

akan ingat betul dengan orang atau hewan yang menyakitinya lalu balas

dendam. "Begitu sadisnya, Rootweiller akan membanting-banting orang atau

hewan yang digigitnya dan tak akan melepas gigitannya sebelum yang

digigitnya itu diam tak bergerak," kata Dewi yang sudah tiga tahun

menjadi Kanit Satwa dan mengawasi 25 anjing pelacak berbagai jenis ini.



HARUS DIIKAT

Rootweiller jangan diberi daging mentah karena akan makin buas, hanya

diberi dog food sehari dua kali. Anjing ini punya sifat penyerang,

karena itu seharusnya diikat terlebih bila tuannya tak ada di rumah.

Untuk menjinakkan saat ia menggigit, matanya disemprot air sehingga

gigitannya akan mengendur.



Banyak jenis anjing yang dipelihara warga entah untuk kepentingan

menjaga rumah atau karena hobi. Bila sekedar hobi, lanjut Dewi lebih

baik memilih anjing jenis lain seperti Golden atau Buldog. "Bentuk dan

wajah Buldog memang buruk, tapi dia justru baik dan dekat dengan

anak-anak."



Dipesankan Dewi, bagi warga yang memelihara hewan jenis apa saja harus

mengenal betul sifat dan karakteristik hewan yang dipeliharanya agar

tidak membahayakan.

(warto/st/CW2/irda)@



M. Tri Agustiyadi

Telp. 5728569 / 08128549332

<http://triagus.multiply.com/> http://triagus.multiply.com









--------------------------------------------------------------

Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com

Info balita: http://www.balita-anda.com

Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]





--------------------------------------------------------------

Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com

Info balita: http://www.balita-anda.com

Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


 
___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 
@rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke