Sekedar ungkapan ...

Kasih ibu sepanjang zaman ....
Ungkapan itu sering kita dengar ....

Dulu, tepatnya sebelum menikah saya (mungkin juga rekan2 alami) hanya 
menganggap angin lalu ungkapan itu..
Namun setelah menikah, mempunyai istri dan anak-anak, saya baru merasakan 
begitu besarnya kasih sayang ibu (orang tua), yang gak akan memudar sampai 
kapan pun. 
Melihat begitu susah payahnya istri mengasuh anak-anak (walaupun saya bantu 
juga), terbayang jelas bagaimana susahnya dulu orang tua kami mengasuh kami, 
dengan 8 orang anak tanpa pembantu pula.
Alhamdulillah, semua anaknya saat ini telah mandiri dan menikah.

Ya Allah, hari ini di hari ulang tahun ibu kami yang ke 66 (28 Juli 2008), 
ampunilah kesalahan beliau, kasihanilah dan sayangilah dia (juga bapak yang 
telah dipanggil ke haribaan-Mu) seperti dia mengasihi kami di waktu kami kecil. 
Berkahilah sisa hidupnya dan jadikanlah akhirnya nanti menjadi Khusnul Khatimah.
Ya Allah, jadikanlah setiap tetesan darah, peluh dan susah payah mereka dalam 
mengasih dan membesarkan kami menjadi amalan yang terbaik di sisiMu.   
Ya Allah, berilah selalu kesehatan dan keselamatan kepada ibu kami, agar selalu 
dapat beribadah kepada-Mu.
Amin ya Rabbal Alamin....

Berhubung hari ini hari kerja dan gak bisa kumpul untuk merayakan ultah ibu, 
tapi kebetulan Rabu lusa hari libur, jadi kami semua bisa berkumpul untuk 
merayakan ultah ibu yang rencananya mau diadakan di Desa Bumbu, Sukabumi.

Sekedar renungan ...
Sahabat..
Pernahkah berfikir seperti apa perjuangan orang tua kita untuk memberi makan 
kita, melindungi kita, membahagiakan kita. Dengan tetesan darah, keringat dan 
airmata mereka berjuang, mungkin sosok2 diatas hanya segelintir contoh. Bahkan 
ada yang lebih berat lagi perjuangannya.
Pernahkah kita membayangkan bagaimana orang tua kita dulu mencari uang untuk 
menyekolahkan kita, membelikan baju baru, membelikan apapun yang kita inginkan 
tanpa mengharap balas, setiap hari kita hanya menerima kebaikannya, kasih 
sayangnya yang tiada lelah dan tiada bosan.
Pernahkah kita renungkan mungkin demi kita ayah dan ibu kita rela di caci maki 
orang, mungkin demi kita ayah ibu kita rela menahan malu mencari pinjaman uang, 
pernahkan kita renungkan itu???. 
Bahkan mungkin demi kita ayah ibu kita rela menahan lapar, menahan keinginan 
untuk memiliki baju yang bagus, untuk memiliki barang yang mewah. Tapi apa yang 
telah kita berikan pada mereka?? 
Sanggupkah kita membalas segala budinya, bahkan untuk bericara dengan lembut 
pun terasa begitu berat bibir ini. Bahkan mungkin kita sering menolak 
perintahnya, mengabaikan nasehatnya.

Sahabat..
Pepatah mengatakan " orang tua kaya anak jadi raja, anak kaya orang tua jadi 
pembantu" pepatah ini bukan omong kosong belaka, karena banyak fakta yang 
membuktikan seperti itu. Ketika orang tua kaya segala keinginan anak dipenuhi 
tetapi ketika anak kaya tak jarang orang tua di perlakukan seperti pembantu, 
untuk mengurus anak, menjaga anak, bahkan menjaga rumah. Akankah kita juga 
seperti itu??

Sahabat.
Mari kita renungkan, dan intropeksi diri masing-masing terutama untuk diriku 
sendiri bagaimana perilaku kita selama ini, sudah kah kita termasuk anak yang 
berbakti, sudah sanggupkah kita menjaga lisan ini agar tidak menyakiti hati 
mereka, dan apa yang sudah kita lakukan untuk mebahagiakan mereka??, sudah kah 
kita mendoakan mereka di setiap sholat kita?? 

Semoga kita termasuk anak yang berbakti dan bisa menjadi seorang anak yang 
soleh & solehah sehingga kita bisa menjadi penolong kedua orang tua kita kelak 
di yaumil akhir. Semoga kita bisa Mebahagiakan mereka di dunia dan akherat. 
Amiin

M. Tri Agustiyadi
Telp. 572-8569
http://triagus.multiply.com/

Kirim email ke