From: Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD.



Hello Bung Jusuf n Bung Sinata,

Peralatan yg anda sebutkan {elektrolisa} di gambar di lampiran pada
email anda , merupakan peralatan yg sangat baik
utk menjadikan visualisasi sedimen pada air minum terlihat dg sangat
jelas.

[ yang ingin lihat lampirannya silahkan hub saya via email]

Alatnya sebenarnya mengangkat proses elektrolisa yg kemudian membuat
sedimen terurai, bisa bersenyawa dg electroda (Aluminuium) dan
menampilkan butiran kasat mata dg disertai warna gelab, hijau, dan
mengambang dipermukaan.

Peralatan bekerja dg prinsip Ph (derajat keasaman) sang air periksa,
semakin asam semakin berkerak dan berwarna kehijauan sampai hitam,
sebaliknya semakin basa, semakin murni sedimen air terlihat; dan
penguraian sedimen menjadi kristal kasat mata.

Jadi kalau anda memeriksakan air yg hendak diminum, lalu muncul sedimen
yg berwarna kehijauan, maka berarti air minum anda disamping mengandung
sedimen, juga bersifat asam; sebaliknya bila sedimen hanya berwarna
seperti kapur, maka bisa dikatakan air minum anda mungkin bersifat basa
(Ph lebih besar dari 7)

Menurut WHO, air bisa diminum dg PH 6.5 - 8.5, sementara sedimen tdk
diperhitungkan, tetapi menurut yg saya pelajari, derajat keasaman dan
sedimen sangat mempengaruhi pencernaan, dan berakibat bagi adanya
gangguan baik lambung mau pun ginjal dan pembuluh darah.

Jadi tetapi apa yg diperlihatkan tsb itu adalah benar, kalau mau minum
air,
minumlah yg paling kecil atau paling sedikit sediman nya, dg ph yg kalau
bisa 7 tanpa bahan kimia,

Selama 5 tahunan saya minum air M yg sekarang sdh tengelam, saya
mendapatkan gangguan ginjal yg cukup berarti yg hampir menggagalkan misi
saya di Korea waktu itu, tetapi itu juga karena saya masih menggunakan
methoda medis dan belum belajar Naturopathy jadi belum mendapat
penjabarannya.

Kalau setiap hari anda bergerak, meloncat sana sini, mengerakan kaki
anda sedemikian, sehingga organ dlm tubuh anda ikut bergerak, maka air
minela alias air yg mengandung mineral boleh anda konsumsikan kerena dg
pergerakan tadi, kemungkinan endapan plague pada ginjal boleh dikatan
ikut terlempar ketika anda bergerak.
Tetapi bukan berarti bahwa anda tdk rawan dari penimbunan sedimen di
pembuluh darah??

Mineral yg terkandung dalam air adalah trace mineral dlm bentuk yg jauh
lebih besar dari yg bisa diserap tubuh, sisanya adalah
mineral dlm from anorganik yg tdk bisa diserap oleh tubuh tetapi bisa
diserap oleh tumbuhan yg dg proses fotosintesa akan dibuatkan organik
mineral yg ada pada akar, batang daun bunga dan buahnya tumbuhan.
Jadi kalau mencari mineral, gunakan tumbuhan sebagai organik mineral
bukan menggunakan air mineral yg anorganik mineral sebagi mineral bagi
manusia, karena mineral anorganik ini tdk bisa diserap dan hanya akan
menjadi penyumbat pembuluh darah dan timbunan batu di ginjal.

Jadi bagaimana dg anda, apakah anda bisa loncat2 setiap hari dan bukan
sekedar jalan kaki slowly but sure?
Apakah anda bisa naik turun tangga dg menjedukan tubuh anda sehingga
seluruh organ dalam bergerak? (ini yg saya lakukan sebagai terapi ketika
mengalami batu ginjal di Korea). bila bisa maka anda boleh saja
mengkonsumsi air mineral.
Dalam hasil survey anak saya secara on the spot, di Jakarta Barat,
seluruh air isi ulang yg didatangin, memproduksi air dg pola RO (reverse
osmosis) dg hasil kandungan TDS nya beranjak dari 40, pada hal RO bisa
menghasilkan TDS dibawah 10, mendekati air suling.
Kandungan TDS 40 ini memang lebih baik dari air PDAM yg mendekati 70-90,
tetapi berarti chance utk mengalami gangguan lebih besar dibanding TDS
lebih kecil dari 10 kan?
Nah dg TDS 10 ini kalau diperiksa dg alat tersebut dlm mail ini, maka
hasilnya tdk terlihat adanya sedimen pada air tersebut.

Jadi kesimpulannya berpulang pada anda, mau berjaga-jaga dg pengetahuan
yg
ada agar lebih sehat, atau tetap mengumpankan pada tubuh dg standard
dunia bahwa itu tdk berbahaya.

Dede 

 

Distributor Air OXY

http://www.my-oxy.com?id=dede <http://www.my-oxy.com/?id=dede> 

 

 

Kirim email ke