Dear Mbk Windy,

Mbak, tindakan protektif mbak dg memberi tahu Miss di sekolahan dan
pengasuh yg baru sdh benar,
tapi ada baiknya anak dikasih tahu jangan mau kalo didekati dg "mantan"
nanny nya yg lama, jangan
mau pula dikasih apapun (permen, biskuit yg disukai) krn pastinya 'mantan"
nany mbk yg udah 1 th 9 bulan
ikut dg mbak udah tahu bener habit & kesukaan anak mbak Windy.
Yg ditakutkan anak mbak disakiti scr fisik or psikologis oleh si nany.
Kalo mbak mau protektif, ada 2 cara yg bisa diambil:
1) minta rekaman CCTV yg ada bukti si Nany pernah melakukan tindakan
kekerasan.
2) Laporkan ke pihak berwajib or ortu si bayi (tanda peringatan) bahwa Nany
tsb "tdk bagus"
3) Secara tegas, bilang ke mantan nany untuk menjauhi anak mbk, dg bukti no
1 & 2.

Mbak, meski anak mbk sdh tidak diasuh lagi, tp ada baiknya kita memotong
jalan si Nany supaya tidak bisa melakukan hal yg sama di tempat kerja yg
lain.

Maaf kalo kurang membantu.





"Windy Agustina" <[EMAIL PROTECTED]> on 10/24/2008 10:22:40 AM

Please respond to balita-anda@balita-anda.com

To:   balita-anda@balita-anda.com
cc:    (bcc: Daisy Prasetyo/CSD/EMI-SRG)

Subject:  [balita-anda] Minta pencerahan dong... (intimidasi dari nanny
      yang lama)




Dear mom & dad..
Mohon pencerahan dong.

Kejadiannya panjang sih.
Sebelum lebaran yang baru lalu, saya punya suster yg pegang anak saya
(usia 3tahun), sudah 1tahun 9 bulan dia ikut saya.
Selama itu, yang saya lihat (selama ada saya) dia selalu baik sama anak
saya. Kerjaan nya pun rapi.
Memang dia punya 2 HP, tp saya sudah wanti2, jangan main HP selama
pegang anak saya.
Kalau anak saya sudah saya ambil alih, silahkan dia main HP.
Dan emang seperti itu yang saya lihat. Walaupun saya agak2 kesal karena
dia selalu telpon2an malam hari sampai subuh. (sekitar jam 24.00 -
03.00),
Tp selama dia masih bisa atur waktu selama dia pegang anak saya, saya
sih ok2 aja.

Tapi kejadiannya kira2 2 minggu sebelum lebaran, waktu saya ada "ambil
raport" nya anak saya.
Setelah saya & miss nya anak saya ngobrol ttg perkembangan anak saya,
miss nya cerita ke saya tentang suster saya itu.
Dia melakukan tindakan kasar kepada anak saya, yaitu grabbing,
membentak, dan "menjedukan" kepala anak saya.
Dan itu terekam di kamera cctv (sudah saya saksikan sendiri).

Saya emosi, tp tidak saya keluarkan ke suster tersebut.
Saya segera kumpulkan informasi dari pembantu yang ada di rumah, serta
info2 dari pembantu2 yang lama yg pernah kerja bareng si suster di rumah
saya.
Ternyata memang dia sering bertindak kasar. Seperti omongan, pukul paha,
"ngguyur" secara kasar pas mandi, dan juga meninggalkan anak saya pas
makan or main untuk ngobrol dengan "sodara" nya di HP. Menurut mereka,
mereka diancam untuk tidak lapor ke saya.

Selama 2 minggu sampai lebaran, saya menahan diri untuk tidak emosi,
tapi pantauan kepada anak saya saya tingkatkan.
Di sekolah, saya titip ke para miss nya, di rumah saya titip ke pembantu
untuk lapor setiap ada perkembangan.
Dan akhirnya pada saat dia minta cuti lebaran, saya beri dia gaji
sebulan(walau belm saatnya gajian, baru 2 minggu lagi 1 bulannya) + THR
+ ongkos pulang.
Dan saya beri tahu dia baik2, untuk setelah lebaran tidak perlu kembali
ke rumah saya. Dengan alasan, saya tidak suka dengan cara dia bermain HP
dan tindakan ke[ada anak saya, lalu saya antar kembali ke yayasan serta
ucapan terimakasih atas pekerjaannya selama ini. Tanpa adanya kata2
kasar dari saya.

Setelah lebaran, saya terima SMS yang kata2 nya agak kasar dari dia, yg
intinya bahwa "saya dan dia sudah tidak ada hubungan lagi, jadi jangan
ungkit2 masalah dia".
Saya ambil mbak buat ngasuh anak saya. Dan saya juga dengar bahwa suster
yang lama sudah kerja pegang bayi.
Saya merasa lega.
Tapi ternyata, Kamis kemaren, dia muncul di sekolah anak saya. Bersama
dengan anak yg diasuh. Ternyata anak yg diasuh nya itu adalah adik dari
teman anak saya di sekolah yang sama.
Dan dia melakukan intimidasi terhadap mbak pengasuh anak saya, sampai
dia merasa takut dan stres (mbak ini cerita ke saya sorenya).
Dan juga kepada teman2 dari mbak nya (yang kebetulan beda "genk" dengan
teman2 suster tersebut).

Dan dia juga berusaha mendekati anak saya, bahkan selama anak saya masih
berada di kelasnya.
Untung saja miss di kelas anak saya tahu, jd dia menahan anak saya untuk
tetap di kelas. Bahkan meminta mbak nya untuk menemani di dalam kelas.
(miss nya telpon ke saya, pada saat kejadian)

Terus terang, saya stress juga mendengar itu semua.
Apalagi anak yang di asuh tersebut bulan ini sudah cukup umur untuk
masuk sekolah. Yang kemungkinan besar masuk ke sekolah yang sama (lah
kakaknya kan di sekolah itu juga).

Moms & Dads,
Saya jadi stress....
Saya takut dia terus melakukan intimidasi ke anak saya dan mbaknya...
Kira2 ada ga ya yg bisa saya lakukan untuk mencegah kejadian yang tidak
diinginkan.

Thanks..... (sorry, cerita nya panjang banget)



Do the best, God do the rest.
***  Windy Agustina ***









--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke