Rabu, 8 Oktober 2008 | 10:50 WIB

        http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 10/08/10503162/ lindungi.
anak.dari. bullying. di.sekolah
<http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/08/10503162/lindungi.anak.dari.b
ullying.di.sekolah> . 

KASUS bullying (teror) di lingkungan sekolah jangan dianggap wajar.
Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah, mulai dari TK hingga
SLTA, bentuknya bisa berupa pengucilan, pelecehan, pemalakan,
intimidasi, ejekan, gosip, fitnah, serta kekerasan fisik atau mental
secara luas. 

Menurut data PACER Center (organisasi yang bertujuan meningkatkan
kualitas hidup anak dengan keterbatasan) , di Amerika Serikat setiap
tahun ada 3,2 juta anak yang jadi korban bullying, dan lebih dari
160.000 anak membolos setiap hari karena trauma dengan teror yang
diterimanya di sekolah. 

Bila bullying tidak ditanggapi serius, pelaku bullying bisa tumbuh
menjadi pribadi sewenang-wenang, sementara korban bullying jadi orang
yang tak percaya diri, tertekan, bahkan menjadi pelakunya. Karena itu,
lindungi si kecil dari bahaya bullying, baik sebagai korban atau pelaku.

- Jangan anggap remeh
  Masih banyak orangtua yang menganggap kakak kelas mengintimidasi adik
kelas sebagai sebuah tradisi, demikian juga  perlakuan kasar yang   
  diterima anak dari temannya sering diabaikan karena akan berlalu
seiring dengan waktu. Saatnya untuk mengubah pandangan tersebut. Jalin

  komunikasi yang dalam dengan anak, berilah perhatian lebih bila anak
tiba-tiba murung dan malas ke sekolah. 

- Ajari anak untuk melindungi dirinya
  Ajari anak untuk bersikap self defense dalam arti menhindari diri dari
korban atau pelaku kekerasan. Katakan kepadanya, "Kalau kamu 
  dipukul temanmu, kamu harus memberitahukan kepada Ibu Guru." Bukan
malah mengajarkan perilaku membalas atau menggunakan kekuatan dalam 
  mempertahankan diri. Selain itu, ajarkan pula untuk bersikap asertif
atau mengatakan "tidak" terhadap hal-hal yang memang seharusnya  
  tidak dilakukan.
  Selain itu, jangan biasakan anak membawa barang mahal atau uang
berlebih ke sekolah karena bisa berpotensi menjadi incaran pelaku 
  bullying. Pupuk kepercayaan diri anak, misalnya dengan aktif mengikuti
kegiatan ekskul. 
- Bina relasi dengan guru dan orangtua murid
  Bina relasi dan komunikasi yang baik dengan guru di sekolah atau
orangtua murid lainnya. Anda bisa mendapatkan informasi adanya kasus 
  bullying atau melaporkan kepada guru bila si kecil bercerita mengenai
temannya yang dipukul, misalnya.



Wassalam
hasbullah

CONFIDENTIALITY
This e-mail message and any attachments thereto, is intended only for use by 
the addressee(s) named herein and may contain legally privileged and/or 
confidential information. If you are not the intended recipient of this e-mail 
message, you are hereby notified that any dissemination, distribution or 
copying of this e-mail message, and any attachments thereto, is strictly 
prohibited.  If you have received this e-mail message in error, please 
immediately notify the sender and permanently delete the original and any 
copies of this email and any prints thereof.
ABSENT AN EXPRESS STATEMENT TO THE CONTRARY HEREINABOVE, THIS E-MAIL IS NOT 
INTENDED AS A SUBSTITUTE FOR A WRITING.  Notwithstanding the Uniform Electronic 
Transactions Act or the applicability of any other law of similar substance and 
effect, absent an express statement to the contrary hereinabove, this e-mail 
message its contents, and any attachments hereto are not intended to represent 
an offer or acceptance to enter into a contract and are not otherwise intended 
to bind the sender, Sanmina-SCI Corporation (or any of its subsidiaries), or 
any other person or entity.

--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke