http://health.groups.yahoo.com/group/sehat/message/29680   Waspadai Efek
Negatif Nonton TV



TV, yang kini bisa dikatakan sebagai anggota keluarga yang tak bernyawa,
mempunyai kemampuan menghancurkan atau membantu pertumbuhan anak Anda.
Bahkan,
seorang dokter spesialis anak di Amerika secara ekstrem menekankan bahwa
anak
tak seharusnya nonton TV.

Menonton TV Anak tak Berimajinasi?

Ada yang menganggap bahwa menonton televisi bisa merusak perkembangan otak.
Benarkah? Susan R. Johnson, MD, dokter spesialis anak asal San Francisco,
mengiyakan. Ketika menonton televisi, anak-anak tidak menggunakan imajinasi
sama
sekali. Itu berarti bagian tertentu di otak pikir untuk menciptakan
penggambaran, angan-angan, intuisi, inspirasi, dan imajinasi, kurang
dilatih.

Menimbang baik buruknya menonton teve perlu dilakukan dengan adil. Berikut
catatan bagi Anda dari sisi buruk dan sisi baiknya.

Sisi Buruk

1.. Kemampuan interaksi terhambat
Sayang sekali jika perkembangan otak pikir terabaikan. Sebab, anak Anda
dibekali kemampuan yang disebut heart intelligence yang perlu dikembangkan
antara lain dengan berinteraksi dengan orang lain. Coba ingat-ingat, selama
ini
adakah Anda bisa melihat dan merasakan bahasa nonverbal anak Anda. Misalnya
bagaimana ia bergerak, bagaimana nada suaranya, apakah ia menatap ke arah
lain
saat bicara. Televisi tidak bisa mengembangkan kemampuan itu!
2.. Ketajaman visual dan tiga dimensional terganggu
Televisi sesungguhnya hanya memberikan informasi kepada dua indera: mata dan
telinga. Padahal, ketajaman visual dan pandangan tiga dimensional pada anak
belum berkembang sepenuhnya sampai usia empat tahun. Gambar-gambar televisi
yang
berubah secara cepat tiap 5-6 detik pada kebanyakan tayangan acara dan 2-3
detik
pada iklan, membuat otak pikir anak tidak punya kesempatan memproses gambar.
Padahal, otak pikir perlu 5-6 detik untuk memproses gambar begitu mendapat
stimulus.
3.. Waspada gelombang elektromagnetik
Televisi, seperti juga barang elektronik lain, memancarkan gelombang
elektromagnetik. Maka disarankan, posisi menonton setidaknya 120 cm dari TV
dan
45 cm dari layar komputer.
4.. Bila tanpa pendampingan
Anak menonton teve tanpa pendampingan akan mengacaukan orientasi dan logika
berpikirnya. Coba, bayangkan ketika ia menonton kisah tuyul sakti atau jin
baik
hati yang bisa mengabulkan semua permintaan. Atau pangeran buruk rupa yang
tidak
jelas asal usul dan kemampuannya tetapi begitu dicintai oleh gadis belia?
Dari
mana kita mesti menarik logikanya? Nah, bila Anda tak menemani dan
menjelaskannya, apa yang kira-kira bakal tertanam di benaknya?
Apakah tak Ada Sisi Positifnya?
Sebenarnya, banyak siaran teve yang baik untuk pendidikan anak. Riset
menemukan
anak-anak TK sampai kelas lima yang suka nonton berita, ternyata memacu
perkembangan pengetahuan dan ketrampilannya untuk berdiskusi. Acara teve
juga
mempengaruhi fantasi, kreativitas, tingkah laku dan interaksi anak. Namun,
apakah ini menghasilkan hal yang positif atau negatif, masih dalam
perdebatan.

Oke, Sekarang Bagaimana?

Sebelum terlanjur buruk, mungkin tips berikut dapat dijadikan acuan:

1.. Hentikan Kebiasaan Anda
Untuk meminimalisasi dampak buruknya, lebih baik dari sekarang sadarilah
bahwa
pola menonton teve Anda akan mempengaruhi pola menonton teve anak Anda.
Jadi,
mulailah mengatur hidup Anda, sebelum mengatur hidup anak-anak. Sebagai
patokan,
jangan izinkan anak Anda menonton teve lebih dari dua jam per hari.
Disarankan
Anda berdiskusi dulu dengan anak untuk menentukan dan membimbing anak
tentang
acara apa yang patut ditonton, berapa lama, dan kapan waktu menontonnya.
Penjelasan yang masuk akal akan membantu anak untuk dapat menentukan pilihan
program yang baik, benar, dan tepat.
2.. Jangan Jadikan Pengasuh Gratis
Banyak orangtua yang memanfaatkan TV sebagai pengasuh gratis bagi
anak-anaknya. Kalau Anda sungguh cinta kepada anak Anda, sebaiknya jangan
ikuti
sikap itu. Anda perlu memberikan disiplin yang baik dalam pola menonton TV
pada
anak. Gunakan teknik induktif dalam mendisiplinkan anak, seperti memberi
penjelasan mengapa ia tak boleh atau boleh nonton TV.
3.. Ciptakan Program Pengganti Nonton TV
Pada umumnya acara nonton teve hanyalah untuk mengisi waktu luang. Karena
itu,
merencanakan program pengganti untuk nonton teve perlulah diadakan. Ajaklah
anak
untuk bermain bersama. Bila memungkinkan, buatkan arena bermain di halaman
rumah. Atau sepakati dengan tetangga, untuk membuat "lapangan bulu tangkis
mini"
atau lapangan basket. Bisa juga membuat "tapak bulan" atau lapangan galasin.
Tularkan permainan masa kecil Anda. Anak akan suka, koq.
4.. Kenalkan Anak dengan Komputer
Mengenalkan anak dengan komputer jauh lebih baik daripada mengenalkannya
dengan teve. Bermain komputer tidaklah sama dengan nonton teve. Komputer
lebih
bersifat interaktif daripada teve. Namun demikian, sadarilah bahwa komputer
adalah benda mati yang tidak berjiwa, tak bisa tersenyum dan memberikan
kehangatan seperti Anda. Ia tak bisa menggantikan Anda. Karena itu, main
komputer juga perlu dibatasi.(THS)
Sumber:
a.. Papa, Bolehkah Aku Nonton TV?
(http://www.indonesiamedia.com/rubrik/parenting/parenting00may.htm)
b.. Matikan Saja TV Anda! (Intisari)



-- 
rgds,
Lita

Kirim email ke