Dear all, Ini cerita saya sharing,Kejadian kemarin tanggal 27 Agustus 2009, sebagai pelajaran buat kita, semoga keluarga dijauhkan dari orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Karena kejadian ini dialami oleh kakak kandung saya di Semarang.
Kakakku kena hipnotis via telpon jam 10, dan diketemukan di bandara pada jam 1 siang. Dengan bantuan adri pihak taxi, kepolisian, karyawan kantor suaminya hinga satpol PP. Alhamdulillah blio selamat dan tidak kurang suatu apapun. Note: kakak kandung saya baru saja melahirkan anak pada sabtu, tanggal 21 agustus, secara cesar. Jadi mungkin kondisinya juga sedang labil. Ceritanya begini: Awalnya pagi hari jam 9, Iparku (suami kakakku) mengantarkan anak keduanya pergi ke dokter gigi. Dan baru selesai sekitar jam 10. Sepulang dari dokter iparku mampir ke bank BCA terlebih dahulu. Sembari mampir, iparku menelpon rumah untuk memberitahu orang rumah bahwa urusan dokter sudah seleasi, namun musti ke bank dulu. Ternyata telpon rumah tidak diangkat, alias susah dihubungi. Dan baru telpon ke tukang yg sedang benerin rumahnya, akhirnya bisa berbicara ke prt. Kata si mbak, Ibu pergi karena katanya bapak kecelakan dan ibu sedang menuju kesana. Iparku langsung berpikir bahwa kakakku kena "gendam" (orang jawa bilang utk hipnotis). Iparku langsung telpon ke ayahku dan kesemua karyawannya untuk segera mencari kakaku berada. Dan ada informasi dari satpam bahwa kakakku naik taxi Kosti. Alhamdulillah satpam itu hafal nomer taxinya. Ternyata di rumah ketika iparku gak ada, pukul 10 siang telpon rumah berbunyi, awalnya yang angkat si mbak, katanya dari bapak mencari ibu, nah ketika kakakku yg angkat blio mendengar suara laki2 menurut dia mirip suaminya, bahwa dia kecelakaan berdarah menabrak anaknya pak Wakapolsek. Trus semakin dicerca dengan omongan2, intinya musti bawa uang 150jt ke Jakarta utk ganti rugi kecelakaan itu, soalnya kalau tidak iparku tidak akan ditangani. (padahal secara logika ya kayaknya tidak masuk, tapi kakakku sudah terpengaruh). Si penelpon meminta kakakku untuk mencabut telpon rumah, dan karena pengaruh hipnotis pastinya no hp kakakku sudah pasti juga diketahui, intinya ada telpon dari siapapun jangan diangkat kecuali dari si penelpon. Kakakku langsung bawa semua perhiasan, uang dan beberapa dompet semua ke tasnya. Dia langsung pergi jalan kaki sampai keluar komplek untuk mencari taxi. Hanya saja jalannya dia tidak melewati satpam, karena si penelpon bilang agar jangan sampai ketahuan orang lain. Tapi sampai diujung jalan, kebetulan ada satpam yang lihat, dan oleh satpam itu dianter ke tempat mangkal taxi. Ketika naik taxi itu kakakku selalu dipandu melalui hp nya oleh si penelpon, dan diminta untuk membeli hp baru dan nomer baru. Dan kakakku sempet utk membeli barang tersebut, dan langsung hp nya dimatikan dan diganti dengan nomer yang baru. Setelah hpnya nomer baru, dia minta taxi utk matikan radionya. Dan minta dianter ke bandara, karena mau ke Jakarta. Setiba di bandara, kakaku membeli tiket pesawat ke Jakarta dengan garuda, dengan penerbangan jam 14.30WIB hari itu juga. Karena waktu itu masih pukul 12.30, maka kakakku menunggu saat2 keberangkatan. Sepanjang pencarian sangat stress, karena Hp kakakku aktif tapi ketika ditelpon oleh ayah saya, suaminya, itu tidak diangkat. Tidak tahu kenapa, aku pikir mungkin karena pengaruh hipnotis itu. Iparku langsung mengerahkan karyawannya utk mengelilingi kota Semarang hingga ungaran, karena dikhawatirkan ke luar kota. Dan pada saat itu iparku blom tahu kalau kakakku arahnya ke bandara. Kantor taxi ditelpon, dan diminta untuk cari tahu nomer taxi tersebut dimana. Dan dapet info bahwa taxi yang melihat itu menuju ke bandara. Iparku bersama - sama polisi menuju bandara, dan semua orang menuju ke bandara. Ketika di bandara di puter2 kakaku tidak ditemukan. Akhirnya cek semua penerbangan, apakah ada nama kakakku atau tidak. Ternyata ketemu, blio sudah membeli tiket garuda penerbangan ke jkt, pada jam 14.30. Dengan adanya record itu semua orang sibuk mencari kakakku, karena blio pasti ada disitu. Hingga semua mobil2 parkiran diperiksa satu persatu. Dan tidak ketemu juga. Dan waktu berselang, kebetulan iparku masih bersama anaknya, mau ke KFC. Dan insting suami ternyata kuat, iparku merasa ada perempuan seperti istrinya di ujung restoran. Masih dalam kondisi menelpon. Langsung oleh iparku di peluk, dan kakakku baru sadar. Dan blio bingung kok ada di bandara dan ngapain dia disana. Haru biru semua orang disitu. Alhamdulillah, Kakakku diketemukan di bandara pada jam 1 siang, dengan kondisi baik. Aku gak bisa bayangin seandainya kakaku sampai ke Jakarta, gak bisa kebayang. Kalau cuman di preteli, lha kalau nyawa, trus ditinggal begitu saja tanpa dia sadar. hiks akan lebih susah lagi. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua. Salam, Yesi.