KOMPAS.com - Perdebatan mengenai ada tidaknya kaitan antara vaksin MMR dengan 
gangguan autis kembali muncul ke permukaan. Kali ini para ahli memberi bukti 
tambahan yang menunjukkan tidak ada kaitan antara pemberian vaksin MMR dengan 
kasus austis pada anak. 

Berdasar data yang dikeluarkan NHS Information Center, diketahui satu dari 100 
orang dewasa yang hidup di Inggris memiliki gangguan autis, padahal selama ini 
penyakit itu identik dengan anak-anak. 

Karena itu, para ahli berpendapat jika vaksin MMR dituding sebagai penyebab 
autis, maka jumlah anak yang menderita autis seharusnya lebih tinggi karena 
vaksin MMR baru diberikan pada publik sejak tahun 1990-an. 

"Laporan penelitian ini adalah studi besar pertama di dunia yang memasukkan 
orang dewasa dalam prevelansi kejadian spektrum autis," kata Tim Straughan, 
kepala The NHS Information Centre. 

Menurut Straughan, meski sampel penelitian ini tidak terlalu banyak namun studi 
ini menegaskan bahwa jumlah kasus autis tidak meningkat dan prevelansi kasus 
pada orang dewasa sejajar dengan kasus pada anak-anak. "Hasil riset ini tidak 
menunjukkan ada kaitan antara vaksin MMR dan kondisi autis," katanya. 

Dalam studi terkini yang dilakukan terhadap 7.500 orang dewasa itu terungkap 
bahwa spektrum autis bisa terjadi pada orang dari berbagai golongan usia. 
Diperkirakan 1 persen orang dewasa memiliki gangguan spektrum autis dan sindrom 
Asperger.

Seperti halnya pada anak-anak, pada orang dewasa angka kejadiannya lebih tinggi 
pada pria (1,8 persen) dibandingkan pada wanita (0,2 persen). Menurut 
penelitian ini, orang dengan gangguan autis mengalami berbagai masalah, 
terutama untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengomunikasikan perasaannya. 

Sementara itu jurubicara Departemen Kesehatan Inggris mengatakan masih belum 
ada bukti kuat yang menunjukkan kaitan antara autis dan vaksin MMR. "Vaksin MMR 
telah digunakan secara luas dan aman di seluruh dunia selama lebih dari 30 
tahun dan ini adalah cara terbaik untuk melindungi anak dari penyakit campak, 
gondong dan rubella," katanya. 

Walaupun keamanan vaksin MMR telah dibuktikan dengan pelbagai penelitian di 
luar negeri, mencakup pengamatan pasca pemasaran selama 30 tahun terhadap 250 
juta dosis vaksin MMR di lebih dari 40 negara di Eropa, Asia, Amerika, dan 
Australia, namun hingga kini  masih banyak orangtua yang tidak rela 
mengimunisasikan anaknya dengan vaksin MMR.
Sent from MommY3LLyBerry® 

Kirim email ke