sy terharu baca ceritanya mbak, rasanya sy mengalami kegagalan kehamilan awal (early pregnancy failure) karena kejadiannya persis spt mbak uci. Btw kejadiannya sudah 2 th yg lalu. Sekarang sy masih usaha utk anak kedua, mudah2an kita diberi yg terbaik sama Tuhan YME, amin!
2009/11/16 LUSIKA Yuliana <uci.lus...@gmail.com> > Sabtu, 7 Nop 2009 > Di perjalanan pulang kerja rasanya badan ga enak banget… di kerjaan juga ga > seperti biasanya.. rasanya saya ga semangat banget..bahkan saat istirahat > siang ga biasanya saya bisa tidur pulas sekitar 1 jam-an > > Ternayata benar, saat mandi sore saya lihat ada flek darah.. > Saya langsung berpikir ’ada masalah nih dengan kandungan saya..’ > Selesai mandi saya langsung tiduran dia tas ranjang... tapi saya tetap > merasa ada sesuatu yang keluar di bawah sana.. Saya cek, ternyata benar > saya > mengeluarkan darah lagi.. Ga banyak banyak memang tapi ga sedikit juga bila > dibanding dengan flek yang saya alami saat kehamilan pertama (yg ternyata > disebabkan karena hormonal) > > Feeling saya, kandungan saya yg akan memasuki minggu ke-12 ada masalah.. > Setelah ’diskusi’ dengan suami dan ibu saya, maka diputuskan untuk ke > dokter.. Karena saat itu malam minggu sangat susah cari DSOG praktek > termasuk DSOG langganan saya, maka saya mulai mencari RS yg ada DSOG yang > praktek.. > > Puji Tuhan ada satu DSOG yg praktek di RS besar yang kebetulan RS rujukan > kantor. Kamipun segera menuju ke sana.. > Sampai di sana saya diperlakukan seperti pasien biasa dlm arti > menyelesaikan > administrasi dulu baru diperiksa, walaupun saya merasa sebagai pasien > ’emergency’ karena ada perdarahan di kehamilan saya.. Tapi karena saya > merasa tidak sakit perut atapun merasa terganggu dengan badan saya dlm arti > saya merasa sehat maka saya menjalani prosedur administrasi seperti pasien > lainnya yang akan periksa ke dokter... > > Walau dalam hati was2 juga.. > karena saya membandingkan saat kehamilan pertama saat mengalami flek, saat > itu sampai RS tujuan setelah diinformasikan bahwa saya mengalami flek maka > saya langsung diangkut ke bagian kebidanan oleh perawat, administrasi yg > mengurus si pengantar alias suami saya. > Saya hanya bisa berdoa dalam hati semoga bisa degera diketahui penyebab > perdarahan yg saya alami.. > Akhirnya sampai juga saya di ruang pemeriksaan. Saya cerita ke DSOG ttg > perdarahan yang saya alami dan saya juga menyerahkan hasil pemeriksaan > kehamilan saya yg terakhir (sebulan lalu). > DSOG menyarankan untuk USG dan bertanya sebrapa banayk darah yang keluar.. > Saya tidak bisa memastikan banyak sedikitnya karena memang say atidak tahu > ’patokan’ yang aman untuk ’jumlah’ darah ygan keluar > > Akhirnya dokter memeriksa dengan USG hasilnya katanya masih sama dengan USG > bulan sebelumnya (print out USG bulan sebelumnya saya serahkan ke DSOG > tsb). > Dengan hasil tsb kata beliau ada 2 (dua) kemungkinan: > - alat USG kurang akurat krn kadang beda alat USG bisa menghasilkan data > yang tidak akurat > - kehamilan tidak berkembang > > Saran beliau saya diminta kembali periksa ke DSOG saya yang memeriksa saya > terkahir kali dan periksa USG di sana biar terlihat hasil yang sebenarnya.. > Akhirnya saya pulang ke rumah.. dan bed rest > > __________________________ > __________________________________________________________ > > Minggu, 8 Nopember 2009 > Di rumah saja bed rest.. > Saya merasa perdarahan yg terjadi semakin banyak... Saya Cuma bisa berdoa > memohon jalan terbaik padaNya > ____________________________________________________ > _________________________________ > > Senin, 9 Nopember 2009 > > Pagi2 ke tempat praktek DSOG ditemenin mbak Nanik BunSal (tetangga plus > temen milis saya) soalnya assisten yang momong anak-anak belum datang > sehingga suami saya harus di rumah jaga anak-anak sampai assisten saya > datang baru kemudian nyusul ke DSOG > > Oleh DSOG saya ceritakan kronolis perdarahan saya, kemudian dicek seberapa > perdarahan yang keluar dan diperiksa ini itu USG, USG transvaginaldan 4D > hasilnya BO (blighted ovum) dan ada sedikit luka infeksi di mulut rahim... > > Blighted ovum (BO) adalah suatu kondisi dimana hasil konsepsi (sel telur > yang telah dibuahi) terimplantasi pada dinding rahim, tapi embrio-nya tidak > tumbuh atau bahkan tidak terbentuk sama sekal (kehamilan kosong). > Akhir-akhir ini pakar mengistilahkan sebagai kegagalan kehamilan awal > (early > pregnancy failure) atau kehamilan anembryonic (tanpa embrio) dibanding kata > blighted ovum, karena sebagian besar kasus, pasti melewati hasil tes > kehamilan yang positif, seakan-akan terdeteksi sebagai suatu kehamilan. > > Gejala-gejala yang saya rasakan seperti kehamilan pada umumnya: terlambat > menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), > payudara > mengeras, terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan > baik > test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif. > Seiring berjalannya waktu, akibat berbagai faktor sel telur yang telah > dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, hanya terbentuk plasenta > yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di > dalam rahim. > > Saat dilakukan tes kehamilan hasilnya positif karena plasenta menghasilkan > hormon HCG (human chorionic gonadotropin), dimana hormon ini akan > memberikan > sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa > sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. > Dalam arti, saat tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya > positif karena pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic > gonadotropin) yang disebut juga sebagai hormon kehamilan. > > Menurut DSOG saya, sampai saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini > kehamilan blighted ovum (BO) . Indikasi mengalami blighted ovum bila telah > melakukan pemeriksaan USG transvaginal (seperti yang terjadi pada saya) > Via USG transvaginal, diameter kantung kehamilan bisa terlihat lebih jelas, > dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak > berisi janin. > (Rata-rata BO bisa terlihat mulai kehamilan 6-7 minggu, di mana kantung > kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih > jelas) > > Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum (BO) baru > ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan > perdarahan dan kadang-kadang disertai nyeri perut yang hebat. > > Penyebab dan pencegahan > (http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/du > ring_pregnancy/article.php?article_id=5733<http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/du%0Aring_pregnancy/article.php?article_id=5733> > ) > > Penyebab > • Hampir 60% kehamilan kosong disebabkan adanya kelainan kromosom dalam > proses pembuahan sel telur dan sel sperma. > • Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi > TORCH, kelainan imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang > tidak terkontrol.pada ibu hamil dapat menjadi menyebabkan terjadinya > kehamilan kosong. > • Kian tua usia istri dan suami serta semakin banyak jumlah anak yang > dimiliki juga dapat memperbesar peluang terjadinya kehamilan kosong. > > Pencegahan > • Melakukan imunisasi pada si ibu untuk menghindari masuknya virus rubella > ke dalam tubuh. Selain imunisasi, ibu hamil pun harus selalu menjaga > kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggalnya. > • Sembuhkan dahulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu > pastikan bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan > kehamilan. > • Melakukan pemeriksaan kromosom > • Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun disarankan untuk menghentikan > kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat prakonsepsi. > • Periksakan kehamilan secara rutin. Sebab biasanya kehamilan kosong jarang > terdekteksi saat usia kandungan masih di bawah delapan bulan > > Dari pemeriksaan DSOG diketahui pula bahwa ada luka infeksi di mulut rahim > saya, penyebabnya karena mulut rahim saya pendek sehingga rawan terkena > infeksi yang asalnya dari virus atau bakteri (penyebabnya bisa karena > kelembaban, kuman yang masuk dari air cebok, dll) > > > Dan, akhirnya dokter menyarankan untuk melakukan tindakan kuretase untuk > BO-nya, yaitu mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). > Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum > lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga > kejadian ini tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan > program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan. > Sedangkan untuk infeksi pada mulut rahimnya DSOG menyarankan untuk tindaran > kotter (cauter) yaiitu dengan membersihkan inferksi di mulut rahim dengan > laser – istilah DSOGnya dibakar..;-) > ____________________________________________________ > ________________________________ > > Selasa, 10 Nop 2009 > > Menjelang siang saya tiba di RSB untuk melakukan kuretase dan kotter. > Di rumkit ternyata ada bebrapa teman dan kerabat yg sudah menunggu > kedatangan saya.. :-) > > Pasien belum datang udah di-bezoek critanya..;-) Puji tuhan support buat > saya bertambah. > > Kemudian Dokter jaga menjelasakan detail prosesnya : > 1. Saya akan diberi obat untuk melunakkan mulut rahim/ membuka jalan lahir. > Saat itu kadang perdarahan akan semakin banyak bahkan antinya ada jaringan > yang keluar, sehingga kadang perut merasa mulas seperti saat mau > melahirkan. > 2. 6 jam setelah pemberian obat maka saya akan siap masuk ruang operasi > untuk tindakan kuretase dan kotter. > 3. Masuk ruang operasi akan dibius total. > 4. Proses pertama adalah kotter di mana DSOG akam ;membakar’ dengan alat > yang mengeluarkan laser di bagian mulut rahim yang terinfeksi lama sekitar > 3-5 menit tergantung luas yang terinfeksi > 5. Selanjutnya adalah proses kuretase di mana DSOG akan membersihkan sisa > konsepsi yang ada di rahim saya. > 6. Proses akan berlangsung paling lama setengah jam (30) menit > > > Yup... > Satu persatu proses saya jalani.. > > 6 jam pertama setelah saya ada perubahan di perut saya, terasa ada yg > bergerak mau keluar... kemudian saya merasakan perdarahan semakin banyak... > bahkan saat saya BAK saya merasa ada jaringan yg keluar... > > Menjelang setengah enam sore dengan ditemani 2 perawat saya berjalan di > ruang operasi... dipersiapkan ini itu .. sambil menunggu DSOG satang saya > sempat jalan2 melihat ruang operasi..maksud hati pengen photo2 tapi hehehe > gak ah.. mo operasi kok malah photo2an..;-)) > > Tepat pukul setengah enam sore DSOG datang dan kemudia saya disuntik > bius... > sambil berdoa akhirnya saya tertidur.. > > Bangun2 jam setengah tujuh malam saya sudah berada di ruang pemulihan,,.. > ada suami, mama+papa, dan rekan2 kerja saya.. > Kata mereka saat belum benar-benar sadar saya ngelindur menanyaka ini itu > tentang kerjaan saya... teman2 iseng merekam pembicaraan saya... > Hehehe, geli saya waktu mendengarnya..kok saya bisa tanya ini itu mendetail > banget ttg kerjaan saya.. heran dehhh kok saya malah ga menanyakan anak2 > saya di rumah..:-) > > > Anyway, Puji Tuhan lancar dan tidak ’sesakit’ yang saya bayangkan > prosesnya.... > Saya percaya itu semua karena Tuhan turut bekerja dlam kehidupan saya... > Amin.. > > > > Sumber2 buat cerita ini > - pengalaman pribadi > - http://doktersehat.com/2008/07/28/84/ > - Berbagai sumber lain di milis2 kehamilan, kesehatan ibu dan anak > > > -- > Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija > http://oetjipop.mulltiply.com > -- http://ciplok2.multiply.com http://www.orinsan.myffi.biz http://www.friendster.com/8073432