sore bu indah. .
karena belum ada arsip di saya tentang kaki gajah
saya ambilkan dari
http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasis-atau.html
mudah2an bisa membantu

Arief H

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) Penyakit Kaki Gajah
(Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis
nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika
sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit
tersebut.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan
pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan
dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah
bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin
menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas
sehari-hari.

Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut
info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki
gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan
Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia
(Asia Tenggara).

Penularan Penyakit Kaki Gajah
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang
telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan
akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit
atau menghisap darah orang tersebut.

Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh
23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

Tanda dan Gejala Penyakit Kaki Gajah
Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia
kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai
dirasakan perkembangannya.


Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :

   - Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat
   dan muncul lagi setelah bekerja berat
   - Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan
   paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
   - Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
   menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde
   lymphangitis)
   - Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
   bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
   - Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
   kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)


Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran
yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).

Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis
darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena
microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam
hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).

Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa
penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai
Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.

Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh
pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes kartu", Hal ini
sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva).
Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets
diwaktu kapanpun, tidak harus dimalam hari.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah
adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita,
sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.

Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat
filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi,
bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah,
aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat
ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat
sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.

Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan
diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi
puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih.
Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu
hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau
dalam keadaan lemah.

Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar)
karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya
memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.

Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan
kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan
penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan
dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.

Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus
mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan
hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah
tersebut.

2009/11/26 Indah Khris <inda...@gmail.com>

>  Sore,
>
> Bulan Des nanti mo pindahan k pamulang...
> katanya disana ada beberapa kasus kematian akibat kaki gajah...
> trus baru2 ini di tv, ada pasien meninggal setelah dapet obat kaki gajah
> dari kelurahan setempat...nah loh...
>
> Bisa minta artikel terkait kalau BA pernah posting soal penyakit
> ini...pls...[image: Smile emoticon]
> klo gugling, abis ujan gini, inet nya asoy geboy...
>
> PLS HELP YA ....
>
> Terimakasih banyak
> Indah Khris
>
> http://mommyverrel.multiply.com
> http://pernikmuslimqu.multiply.com
>

Kirim email ke