turut berduka cita :( 2009/12/15 <elonam...@gmail.com>
> > Selasa, 17 Juli 2001, jam 10.10wib engkau hadir di tengah kehidupan kami > nak. Sempurnalah rasanya mama menjadi seorang wanita dengan kelahiranmu. > > Engkau kami beri nama Khonsaa' Al Anshoriyah. Khonsaa' adalah nama seorang > sahabat Rosul wanita yg merelakan ke3 anaknya mati syahid di peperangan, > hingga akhirnya beliaupun ikut syahid. > Al Anshoriyah, kami pilihkan menjadi nama belakangmu dg harapan engkau > termasuk ke dalam golongan orang-orang yg gemar menolong layaknya kaum > anshor. > > Dari balita, engkau sudah menjadi tempat mamamu curhat, entah engkau paham > atau tidak setiap ada kegundahan engkau bantu meringankannya dengan jalan > mendengarkan nak. Itulah sebabnya engkau menjadi salah satu Sahabat Terbaik > mama. Kau tenangkan mama, kau hapus airmata mama setiap mama menangis krn > rindu dg alm opamu. Dengan lembut kau bisikan di telinga mama "jangan sedih > ma"..lalu engkaupun memeluk mama. > > Sebagai anak pertama, engkau menjadi sekolah sekaligus guru bagi mama. > Bagaimana naluri keibuan mama terasah dg keberadaanmu. Engkau mengajarkan > pada mama bahwa kesabaran tidak berbatas, walau sebagai manusia sering sabar > itu hilang. Engkau ajarkan pada mama, bahwa kasih sayang, kehangatan dan > kejujuran akan berakhir dg ketiganya pula. Kau ajarkan bahwa, ibu adalah > guru pertama sekaligus terbaik bagi anak-anaknya. Itu sebabnya papamu > meminta mama untuk tetap di rumah menemani engkau dan adik-adikmu.. > > Ketika adik-adikmu lahir, di usia yg masih sangat muda, engkau berubah > menjadi sosok kakak yang begitu dewasa, banyak mengalah, walau kami > orangtuamu tahu hal itu berat engkau lakukan. Kami sering memberimu tanggung > jawab "titip ade-ademu ya mba" setiap mama dan papamu pergi, walau di rumah > ada yang lain. Kau tunaikan amanah kami dg memberi laporan singkat jelas dan > padat apa yg terjadi saat mereka ditinggal. Apabila ada mainan atau bukumu > yg dirusak oleh adikmu, yang kau lakukan hanya menangis dan mengadu pada > mama, dengan harapan mama akan memperbaikinya..itu sering kita bersama. > > Engkau buat kami bangga dengan keistiqomahanmu untuk mengenakan jilbab di > usia 6 tahun, walau engkau hanya seorang diri yg melakukannya di kelasmu. > Kau butikan kecerdasanmu dg hasil IQmu yg sangat jauh di atas rata-rata dan > prestasimu sebagai juara kelas. Ternyata, kebanggaan ini juga dirasakan oleh > eyang mama dan eyang papa, oma dan bude pakde juga om kamu nak. Mama sering > tidak segan-segan berkata bahwa "mama banggamu nak". > > Al Anshoriyah, engkau betul-betul anak yg gemar menolong. Terbukti dari > cerita guru-gurumu bahwa engkau tidak segan-segan menolong temanmu yg > kesulitan dalam belajar, walau resikonya ditegur oleh gurumu. Bahkan suatu > waktu, nilaimu dikurangi karena dengan ikhlasnya soal ujian temanmu kau > kerjakan dari awal hingga selesai. Ingat nak..betapa marahnya mama ketika > tahu kejadian itu, namun di sisi lain mama melihat sikap rela berkorbanmu yg > begitu tinggi. > > Saat kita pindah, dari Jakarta ke Bandung, engkau terlihat sedih karena > harus meninggalkan sahabatmu, namun sekaligus gembira setelah mendengarkan > cerita mama bahwa kelak kamu akan mendapat teman-teman baru dg bahasa yg > tidak biasa, Bahasa Sunda. Ingat Khonsaa' ketika tanpa engkau sadari caramu > dan adikmu berbicara mulai berubah dan menjadi bahan becandaan sepupumu di > jakarta...? Itu membuktikan betapa dirimu mudah bergaul nak. Mama juga > bangga padamu ketika seorang walimurid menceritakan bahwa menurut anaknya, > kamu adalah "the coolest girl in the class" karena wawasanmu yg luas. Dari > masalah gadget, pelajaran, poppin (satu bentuk tarian ), music, > buku-buku..begitu banyak yg kau ketahui nak. Engkau memang canggih nak..! > > Saat teman-teman seusiamu masih belum kenal dunia komputer dan online, kamu > sudah begitu akrab dengan keduanya. Niatmu punya Facebook dan akrab dengan > dunia online engkau ceritakan dalam rangka "jangan mau jadi gaptek". Engkau > buat blog pribadi saat usiamu masih 7tahun. > Padahal, yg engkau lakukan hanya mengamati papamu yg sedang asyik dengan > pekerjaannya. > Sering sekali engkau cerita ke mama hasil brosingmu ke beberapa web hanya > untuk membedakan "akar tunggal dan akar serabut". > Kau buktikan, bahwa dunia online seharusnya memang digunakan u hal-hal yang > bermanfaat.. > > Sebagai mama, banyak sekali kesalahan yg mama perbuat padamu nak, bahkan > tidak terhitung..Kemarahan yang kadang melampau batas, ketidaksabaran yang > sebenarnya masih sangat bisa ditahan. > Ketika mama menangis menyesal bila memarahimu dan adikmu, yang kau ucapkan > hanya "nggak apa-apa ma". Ingat nak, ketika mama menyusui adik-adikmu engkau > berada di dekat mama sambil engkau bertanya "aku dulu nyusu juga ngga ma". > Seketika itu juga mama tidak mampu menahan tangis, sembari berucap "itu > salah satu kebodohan mama nak, maafkan mama krn mama tdk menyusuimu". Mama > ceritakan alasannya bahwa luka yg ada tdk mampu mama tahan. Lagi-lagi engkau > menghibur mama dg berucap "nggak papa ma, yang penting sudah usaha". > > Salah satu kesalahan mama terbesar padamu ialah tanggal 13 Desember 2009. > Hanya karena keletihan yang sebenarnya masih bisa mama tahan, mama tidak > menemanimu dan adikmu yg pagi itu semangat sekali ingin berenang, dan memang > itulah tujuan kita menginap di hotel. Mama lebih milih berada di kamar hotel > dan membiarkanmu beserta papa dan kedua adikmu ke kolam renang yg ketika itu > memang ramai. Mba Rahmi dan Mba Siti, yang selama ini membantu mama mengurus > rumah juga ikut menemani kalian. Padahal engkaupun belum terlalu mahir > berenang nak, mama tahu ketakutanmu pada air yang kau coba hilangkan sedikit > demi sedikit. > > 30 menit kemudian papamu kembali ke kamar hotel dan, tidak lama telpon pun > berdering memberitahu bahwa engkau tenggelam...!!! > > Bagai tersambar petir, mama dan papa langsung menjerit dan lari menuju > kolam, namun engkau sudah dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan > diri. > > Sekelebat terlintas rasa marah dan was-was silih berganti.. > "Mana pool guard yang seharusnya menjaga kolam renang"..hanya itu kalimat > yang mama ucapkan seraya berlari ke arah kolam. > > Mama seorang guru renang nak, papamu mahir berenang. Mama bahkan sering > bercerita padamu kejadian-kejadian saat mama menolong beberapa orang yang > hampir tenggelam... > > Tapi.. > > Dimana mama, saat anak mama tenggelam, > Mana guru renang yang mahir berenang 4 gaya, dengan murid tak terhitung > jumlahnya..??. > Mana guru renang yg berkali-kali menolong orang yang bisa saja nyawanya > melayang di kolam renang...?? > > Mana....?? > > Allohu akbar..dalam perjalanan menuju rumah sakit di kepala mama yang ada > hanya rasa sesal.. > Inikah teguran atas kesombonganku ya Alloh?" > Sebegitu sombongkah aku hingga Engkau mengujiku seberat ini? > > Dan...hari itu Alloh menunjukkan kuasaNya.. > Mama menemuimu di ruang UGD ketika engkau telah terbujur kaku nak. Seketika > itu dunia terasa gelap, aliran darah seakan terhenti..melihat sesosok tubuh > tertutup kain putih... > > Ya Alloh..Ya Robbi..Ya Rohman..Ya Rohim, inilah saatnya Engkau ambil > titipanmu yg pernah Kau tanamkan dalam rahimku. > > Dunia seakan berhenti berputar..rasanya tidak percaya hingga mama liat > tanda lahir di lengan kirimu, bekas luka kecil cacar di hidungmu, tahi lalat > di telingamu dan sekujur badanmu yg mama hafal bentuknya satu persatu > karena kamu anak mama.. > > Mama segera memeluk jasadmu nak, tanpa berpikir lagi apakah engkau dengar > atau tidak, hanya kata maaf yg mampu mama ucapkan di telingamu. Dada ini > terasa sesak menahan sebuah beban yg terasa seperti sebuah gunung yang > sangat besar. > > Sambil memandikan jenazahmu, mama bisikkan di telingamu bahwa, mama > buktikan kalau mama kuat menerima kepergianmu. Demi mengharap ridho Alloh > Azza Wajalla, mama tahan air mata dan rasa marah yang sebenarnya lebih mudah > bila diledakkan saat itu juga. > Demi meyakini akan syahidnya seseorang yang wafat karena tenggelam, mama > tahan emosi mama nak.. > Demi meyakini, bahwa engkau akan menjadi hijab api neraka bagi orang tuamu > yang kotor ini, mama tahan dorongan ingin menjerit sekeras-kerasnya. > > Engkau penuhi janjimu nak.. > Al Anshoriyah, Engkau gemar menolong saat masih hidup. Dan, engkau tolong > kami dengan kepergianmu. > > Banyak sekali janji mama padamu nak, hadiah sepeda BMX bila engkau juara > kelas lagi, jalan-jalan ke dufan dan menaiki semua wahana krn kini engkau > sudah tinggi, latihan renang intensif selama liburan nanti..., bermain hujan > bertiga adikmu, menyambangi sahabat-sahabat dan guru-gurumu di > Jakarta..namun, semua itu tinggal janji... > > Engkau tunaikan janjimu...tapi pada siapa mama tunaikan janji-janji mama > nak..? > > Cita-cita kami orang tuamu ingin merawat dan mendidikmu hingga dewasa, > digantikan dengan sebuah cita-cita mulia yg tak mampu kami ucapkan, > mengharapkan kita semua bisa bertemu maut dengan kesyahidan. Kau tunaikan > itu semua nak.. > > Maafkan mamamu nak, yang tidak berada di dekatmu saat-saat terakhir > hidupmu. > Walau pedih, mama bersyukur karena telah dipercaya oleh Alloh menerima > amanah seorang gadis kecil yang sangat special di mata setiap orang yang > mengenalnya. > > Janji mama terakhir kalinya padamu anakku, mama akan kuat melepasmu walau > berat. Mama akan merawat kedua adikmu, mama akan menjadi ibu yang jauh lebih > baik dari sebelumnya. > > Bantu mama agar kuat nak, walau air mata penyesalan, kesedihan, kerinduan > ingin memelukmu tak mampu mama bendung. > Rasa sesal tidak menjadi ibu yang sempurna begitu hebatnya mama rasakan > hingga saat ini. > > Semoga Alloh Sang Ilahi Robbi, memaafkan semua kesalahan mama padamu. > > Mama sangat mencintaimu anakku.. > Mama sangat merindukanmu..sahabatku.. > Mama bangga padamu..guruku.. > Mama akan kuat, demi janji mama padamu..syahidahku! > > Selasa, 15 Desember 2009 > elona melo binti tomela arief > mama bagi Khonsaa'-Zainab-Tholhah > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > ------------------------------------ > > ========================================================================== > " Mailing list SEHAT didukung oleh Hewlett-Packard StorageWorks Division. > SEHAT Internet Access & Website didukung oleh CBN Net. > Terima kasih & penghargaan sedalam-dalamnya kepada : XEROX, Bhumiyamca, > Arutmin, HBTLaw dan Ibu Marissa Muliadi yg telah dan konsisten mensponsori > program kami, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)." > > Kunjungi kami di : > http://www.sehatgroup.web.id/ > ========================================================================== > > " SEHAT mailing list is supported by Hewlett-Packard StorageWorks Division. > SEHAT Internet Access & Website are supported by CBN Net. > Our biggest gratitude to : XEROX, Bhumiyamca, Arutmin, HBTLaw and Ibu > Marissa Muliadi who have consistently sponsored our programme, PESAT > (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)." > > Please visit our website at : > http://www.sehatgroup.web.id/ > ========================================================================== > Yahoo! Groups Links > > <*> To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/sehat/ > > <*> Your email settings: > Individual Email | Traditional > > <*> To change settings online go to: > http://groups.yahoo.com/group/sehat/join > (Yahoo! ID required) > > <*> To change settings via email: > sehat-dig...@yahoogroups.com > sehat-fullfeatu...@yahoogroups.com > > <*> To unsubscribe from this group, send an email to: > sehat-unsubscr...@yahoogroups.com > > <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: > http://docs.yahoo.com/info/terms/ > > -- Boedoet