tambahin aja mba,
kt dsog ku, kalo usg yg 2 dimensi/3 dimensi dari awal bulan dan tiap kali
check up gak masalah dan tdk mengganggu janin, tp untuk usg 4 dimensi baru
boleh usia kehamilan 8 bulan, itupun kalau kehamilan bermasalah, atau
dideteksi ada kelainan..

poin 2 : hehe...ak malah yg dpt info dr tmn2, mksh..

-ummuaisha
2010/2/4 LUSIKA Yuliana <uci.lus...@gmail.com>

> aku 2 bln lalu BO..
>
> critanya ini yaaa ada ciri2nya :-)
>
> klo masalah USG.. di awal kehamilan juga USG utk mastiin hamil gaknya n
> posisinya di dlm rahim or ga..
>
> Ini catatan saat aku Bo.. yg sempet tercatat di jurnalku..;-)
>
> Sabtu, 7 Nop 2009
> Di perjalanan pulang kerja rasanya badan ga enak banget… di kerjaan juga ga
> seperti biasanya.. rasanya saya ga semangat banget..bahkan saat istirahat
> siang ga biasanya saya bisa tidur pulas sekitar 1 jam-an
>
> Ternayata benar, saat mandi sore saya lihat ada flek darah..
> Saya langsung berpikir ’ada masalah nih dengan kandungan saya..’
> Selesai mandi saya langsung tiduran dia tas ranjang... tapi saya tetap
> merasa ada sesuatu yang keluar di bawah sana.. Saya cek, ternyata benar
> saya
> mengeluarkan darah lagi.. Ga banyak banyak memang tapi ga sedikit juga bila
> dibanding dengan flek yang saya alami saat kehamilan pertama (yg ternyata
> disebabkan karena hormonal)
>
> Feeling saya, kandungan saya yg akan memasuki minggu ke-12 ada masalah..
> Setelah ’diskusi’ dengan suami dan ibu saya, maka diputuskan untuk ke
> dokter.. Karena saat itu malam minggu sangat susah cari DSOG praktek
> termasuk DSOG langganan saya, maka saya mulai mencari RS yg ada DSOG yang
> praktek..
>
> Puji Tuhan ada satu DSOG yg praktek di RS besar yang kebetulan RS rujukan
> kantor. Kamipun segera menuju ke sana..
> Sampai di sana saya diperlakukan seperti pasien biasa dlm arti
> menyelesaikan
> administrasi dulu baru diperiksa, walaupun saya merasa sebagai pasien
> ’emergency’ karena ada perdarahan di kehamilan saya.. Tapi karena saya
> merasa tidak sakit perut atapun merasa terganggu dengan badan saya dlm arti
> saya merasa sehat maka saya menjalani prosedur administrasi seperti pasien
> lainnya yang akan periksa ke dokter...
>
> Walau dalam hati was2 juga..
> karena saya membandingkan saat kehamilan pertama saat mengalami flek, saat
> itu sampai RS tujuan setelah diinformasikan bahwa saya mengalami flek maka
> saya langsung diangkut ke bagian kebidanan oleh perawat, administrasi yg
> mengurus si pengantar alias suami saya.
> Saya hanya bisa berdoa dalam hati semoga bisa degera diketahui penyebab
> perdarahan yg saya alami..
> Akhirnya sampai juga saya di ruang pemeriksaan. Saya cerita ke DSOG ttg
> perdarahan yang saya alami dan saya juga menyerahkan hasil pemeriksaan
> kehamilan saya yg terakhir (sebulan lalu).
> DSOG menyarankan untuk USG dan bertanya sebrapa banayk darah yang keluar..
> Saya tidak bisa memastikan banyak sedikitnya karena memang say atidak tahu
> ’patokan’ yang aman untuk ’jumlah’ darah ygan keluar
>
> Akhirnya dokter memeriksa dengan USG hasilnya katanya masih sama dengan USG
> bulan sebelumnya (print out USG bulan sebelumnya saya serahkan ke DSOG
> tsb).
> Dengan hasil tsb kata beliau ada 2 (dua) kemungkinan:
> - alat USG kurang akurat krn kadang beda alat USG bisa menghasilkan data
> yang tidak akurat
> - kehamilan tidak berkembang
>
> Saran beliau saya diminta kembali periksa ke DSOG saya yang memeriksa saya
> terkahir kali dan periksa USG di sana biar terlihat hasil yang sebenarnya..
> Akhirnya saya pulang ke rumah.. dan bed rest
>
> __________________________
> __________________________________________________________
>
> Minggu, 8 Nopember 2009
> Di rumah saja bed rest..
> Saya merasa perdarahan yg terjadi semakin banyak... Saya Cuma bisa berdoa
> memohon jalan terbaik padaNya
> ____________________________________________________
> _________________________________
>
> Senin, 9 Nopember 2009
>
> Pagi2 ke tempat praktek DSOG ditemenin mbak Nanik BunSal (tetangga plus
> temen milis saya) soalnya assisten yang momong anak-anak belum datang
> sehingga suami saya harus di rumah jaga anak-anak sampai assisten saya
> datang baru kemudian nyusul ke DSOG
>
> Oleh DSOG saya ceritakan kronolis perdarahan saya, kemudian dicek seberapa
> perdarahan yang keluar dan diperiksa ini itu USG, USG transvaginaldan 4D
> hasilnya BO (blighted ovum) dan ada sedikit luka infeksi di mulut rahim...
>
> Blighted ovum (BO) adalah suatu kondisi dimana hasil konsepsi (sel telur
> yang telah dibuahi) terimplantasi pada dinding rahim, tapi embrio-nya tidak
> tumbuh atau bahkan tidak terbentuk sama sekal (kehamilan kosong).
> Akhir-akhir ini pakar mengistilahkan sebagai kegagalan kehamilan awal
> (early
> pregnancy failure) atau kehamilan anembryonic (tanpa embrio) dibanding kata
> blighted ovum, karena sebagian besar kasus, pasti melewati hasil tes
> kehamilan yang positif, seakan-akan terdeteksi sebagai suatu kehamilan.
>
> Gejala-gejala yang saya rasakan seperti kehamilan pada umumnya: terlambat
> menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness),
> payudara
> mengeras, terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan
> baik
> test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.
> Seiring berjalannya waktu, akibat berbagai faktor sel telur yang telah
> dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, hanya terbentuk plasenta
> yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di
> dalam rahim.
>
> Saat dilakukan tes kehamilan hasilnya positif karena plasenta menghasilkan
> hormon HCG (human chorionic gonadotropin), dimana hormon ini akan
> memberikan
> sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa
> sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim.
> Dalam arti, saat tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya
> positif karena pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic
> gonadotropin) yang disebut juga sebagai hormon kehamilan.
>
> Menurut DSOG saya, sampai saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini
> kehamilan blighted ovum (BO) . Indikasi mengalami blighted ovum bila telah
> melakukan pemeriksaan USG transvaginal (seperti yang terjadi pada saya)
> Via USG transvaginal, diameter kantung kehamilan bisa terlihat lebih jelas,
> dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak
> berisi janin.
> (Rata-rata BO bisa terlihat mulai kehamilan 6-7 minggu, di mana kantung
> kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih
> jelas)
>
> Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum (BO) baru
> ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan
> perdarahan dan kadang-kadang disertai nyeri perut yang hebat.
>
> Penyebab dan pencegahan
> (http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/du
> ring_pregnancy/article.php?article_id=5733)
>
> Penyebab
> • Hampir 60% kehamilan kosong disebabkan adanya kelainan kromosom dalam
> proses pembuahan sel telur dan sel sperma.
> • Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi
> TORCH, kelainan imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang
> tidak terkontrol.pada ibu hamil dapat menjadi menyebabkan terjadinya
> kehamilan kosong.
> • Kian tua usia istri dan suami serta semakin banyak jumlah anak yang
> dimiliki juga dapat memperbesar peluang terjadinya kehamilan kosong.
>
> Pencegahan
> • Melakukan imunisasi pada si ibu untuk menghindari masuknya virus rubella
> ke dalam tubuh. Selain imunisasi, ibu hamil pun harus selalu menjaga
> kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggalnya.
> • Sembuhkan dahulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu
> pastikan bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan
> kehamilan.
> • Melakukan pemeriksaan kromosom
> • Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun disarankan untuk menghentikan
> kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat prakonsepsi.
> • Periksakan kehamilan secara rutin. Sebab biasanya kehamilan kosong jarang
> terdekteksi saat usia kandungan masih di bawah delapan bulan
>
> Dari pemeriksaan DSOG diketahui pula bahwa ada luka infeksi di mulut rahim
> saya, penyebabnya karena mulut rahim saya pendek sehingga rawan terkena
> infeksi yang asalnya dari virus atau bakteri (penyebabnya bisa karena
> kelembaban, kuman yang masuk dari air cebok, dll)
>
>
> Dan, akhirnya dokter menyarankan untuk melakukan tindakan kuretase untuk
> BO-nya, yaitu mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase).
> Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum
> lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga
> kejadian ini tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan
> program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan.
> Sedangkan untuk infeksi pada mulut rahimnya DSOG menyarankan untuk tindaran
> kotter (cauter) yaiitu dengan membersihkan inferksi di mulut rahim dengan
> laser – istilah DSOGnya dibakar..;-)
> ____________________________________________________
> ________________________________
>
> Selasa, 10 Nop 2009
>
> Menjelang siang saya tiba di RSB untuk melakukan kuretase dan kotter.
> Di rumkit ternyata ada bebrapa teman dan kerabat yg sudah menunggu
> kedatangan saya.. :-)
>
> Pasien belum datang udah di-bezoek critanya..;-) Puji tuhan support buat
> saya bertambah.
>
> Kemudian Dokter jaga menjelasakan detail prosesnya :
> 1. Saya akan diberi obat untuk melunakkan mulut rahim/ membuka jalan lahir.
> Saat itu kadang perdarahan akan semakin banyak bahkan antinya ada jaringan
> yang keluar, sehingga kadang perut merasa mulas seperti saat mau
> melahirkan.
> 2. 6 jam setelah pemberian obat maka saya akan siap masuk ruang operasi
> untuk tindakan kuretase dan kotter.
> 3. Masuk ruang operasi akan dibius total.
> 4. Proses pertama adalah kotter di mana DSOG akam ;membakar’ dengan alat
> yang mengeluarkan laser di bagian mulut rahim yang terinfeksi lama sekitar
> 3-5 menit tergantung luas yang terinfeksi
> 5. Selanjutnya adalah proses kuretase di mana DSOG akan membersihkan sisa
> konsepsi yang ada di rahim saya.
> 6. Proses akan berlangsung paling lama setengah jam (30) menit
>
>
> Yup...
> Satu persatu proses saya jalani..
>
> 6 jam pertama setelah saya ada perubahan di perut saya, terasa ada yg
> bergerak mau keluar... kemudian saya merasakan perdarahan semakin banyak...
> bahkan saat saya BAK saya merasa ada jaringan yg keluar...
>
> Menjelang setengah enam sore dengan ditemani 2 perawat saya berjalan di
> ruang operasi... dipersiapkan ini itu .. sambil menunggu DSOG satang saya
> sempat jalan2 melihat ruang operasi..maksud hati pengen photo2 tapi hehehe
> gak ah.. mo operasi kok malah photo2an..;-))
>
> Tepat pukul setengah enam sore DSOG datang dan kemudia saya disuntik
> bius...
> sambil berdoa akhirnya saya tertidur..
>
> Bangun2 jam setengah tujuh malam saya sudah berada di ruang pemulihan,,..
> ada suami, mama+papa, dan rekan2 kerja saya..
> Kata mereka saat belum benar-benar sadar saya ngelindur menanyaka ini itu
> tentang kerjaan saya... teman2 iseng merekam pembicaraan saya...
> Hehehe, geli saya waktu mendengarnya..kok saya bisa tanya ini itu mendetail
> banget ttg kerjaan saya.. heran dehhh kok saya malah ga menanyakan anak2
> saya di rumah..:-)
>
>
> Anyway, Puji Tuhan lancar dan tidak ’sesakit’ yang saya bayangkan
> prosesnya....
> Saya percaya itu semua karena Tuhan turut bekerja dlam kehidupan saya...
> Amin..
>
>
>
> Sumber2 buat cerita ini
> - pengalaman pribadi
> - http://doktersehat.com/2008/07/28/84/
> - Berbagai sumber lain di milis2 kehamilan, kesehatan ibu dan anak
>
>
> Pada 4 Februari 2010 13:25, ZEHANI <h...@sofrecom.co.id> menulis:
>
> > Dear Mba2,
> >
> > Aku mau tanya ttg kehamilan,
> > 1. Diusia kehamilan berapa minggu DSOG menyarankan untuk USG untuk
> pertama
> > kali?
> > 2. Apa ciri2 Blighted Ovum?
> >
> > Mohon penjelasannya
> >
> > Terimakasih sebelumnya
> > regards
> > hani
> >
>
>
>
> --
> Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
> http://oetjipop.mulltiply.com
>



-- 
tx/br,
ummuaisha

Kirim email ke