Dear Parents,
 
Potensi Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga. Saat ini, banyak perusahaan menginvestasikan pengembangan sumber daya manusianya untuk bisa melipatgandakan keuntungan dan tercapainya goals di masa mendatang secara lebih optimal. Berbagai cara dan metode test dilakukan untuk mencari bibit-bibit unggul sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan yang berkembang dan maju pesat, di dalamnya terdiri dari orang-orang yang memiliki kapasitas dan profesionalitas tinggi dalam pekerjaannya.
Pengembangan potensi sumber daya manusia berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Pengembangan potensi membutuhkan strategi-strategi yang lebih jitu untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hal ini berkaitan dengan nilai investasi yang harus dikeluarkan dalam perencanaan pengembangan potensi. Pengenalan potensi secara dini sangat diperlukan dalam rangka efisiensi dan efektifitas pola pengembangan. Pengenalan potensi meliputi potensi motivasi, karakter, dan bakat secara alami yang merupakan potensi kekuatan sekaligus kelemahan seseorang. Pengetahuan kondisi seseorang akan potensi dasarnya akan memberikan referensi-referensi yang lebih akurat untuk penyusunan strategi pengembangan.
Pengembangan Potensi Sumber Daya Manusia :
[Nature (alami) + Nurture (lingkungan) ] x Investasi = Achievement
Inovasi terkini saat ini, yakni Fingerprint Analysis Psycho-Biometric System, merupakan sebuah tools dalam menganalisa potensi genetik seseorang. Melalui analisa sidik jari ini, seseorang akan mendapatkan pemecahan kode genetik sekaligus potensi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya secara lebih akurat dan efisien. Walaupun aspek pengukuran adalah area potensi genetik, analisa sidik jari memberikan solusi bagi penyusunan perencanaan strategi pengembangan dan pendidikan yang obyektif. Pengembangan potensi yang disesuaikan dengan kondisi genetik, akan menghasilkan nilai peak performance seseorang bila disesuaikan pula dengan pengembangan di lingkungannya.
 
Mengapa ?
Karena menurut penelitian dan Dr. Rita Levi Montalcini (peraih Nobel Prize, bidang neurologi, 2003) dan Dr. Stanley Cohen, menemukan bahwa ada korelasi antara NGF (Nerve Growth Factor) dan EGF (Epidermal Growth Factor), antara lain:
 
Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak Prefrontal.
• Fingerprint pada Telunjuk berkorelasi dengan bagian otak Frontal.
• Fingerprint pada Jari Tengah berkorelasi dengan bagian otak Parietal.
• Fingerprint pada Jari Manis berhubungan dengan bagian otak Temporal.
• Fingeprint pada Jari Kelingking berhubungan dengan bagian otak Occipital.
 
Tujuannya ?
Berbagai keuntungan yang didapat dari metode ini antara lain adalah :
* Mengetahui distribusi jaringan sistem syaraf
* Membaca struktur kerja dominasi otak berdasarkan Hemisphere Cerebral, dan perkembangan otak
* Menginterpretasikan dominasi kerja otak secara psikologis, yakni :
      # Motivasi seseorang
      # Kecenderungan karakter (traits)
      # Area potensi keahlian (bakat) yang responsif
      # Mengenal gaya belajar dan bekerja yang optimal
      # Mengenal aspek interpreneur & intrapreneur
      # Mengenal aspek tata hubungan komunikasi yang efektif
      # Working style dan aspek manajerial
 
Data sampling valid dan stabil, karena menggunakan sidik jari Akurasi 100 % dan analisa secara keseluruhan memiliki akurasi sampai dengan 87% untuk aspek genetik.
Melihat berbagai keuntungan diatas sampai jauh kedepan, kita sebagai orang tua, diharapkan dapat mengarahkan anak pada potensi maksimalnya SEDINI MUNGKIN..., tanpa harus meraba-raba lagi bagaimana pola pengasuhan dan pendidikan yang cocok dengan bakat dan karakter anak kita.
 
 
Jika anda berminat untuk mengikuti presentasi (penjelasan)* dan melihat sample produk, silahkan menghubungi (021) 9777 0607 / 0813 111 50 111 (Armi).
 
*) Untuk presentasi, minimal 10 orang untuk daerah jabodetabek

Kirim email ke