Mbak,

Mulai anak umur 1 th klo sesuai ptjk WHO susu bukan lagi asupan utama..
Asupan utama ya makanan..

Makanan yg bergizi sesuai dengan piramida makanan..
Monggo bisa dipelajari di
http://www.bayisehat.com/nutrition-for-baby-mainmenu-37/50-piramida-makanan-untuk-anak.html

 Piramida Makanan Untuk Anak
<http://www.bayisehat.com/nutrition-for-baby-mainmenu-37/50-piramida-makanan-untuk-anak.html>
 Friday, 29 September 2006 05:49
 [image: 
E-mail]<http://www.bayisehat.com/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy5iYXlpc2VoYXQuY29tL251dHJpdGlvbi1mb3ItYmFieS1tYWlubWVudS0zNy81MC1waXJhbWlkYS1tYWthbmFuLXVudHVrLWFuYWsuaHRtbA%3D%3D>
 [image:
Print]<http://www.bayisehat.com/nutrition-for-baby-mainmenu-37/50-piramida-makanan-untuk-anak.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=>
 [image:
PDF]<http://www.bayisehat.com/nutrition-for-baby-mainmenu-37/50-piramida-makanan-untuk-anak.pdf>

BINGUNG menyusun menu anak? Cobalah Anda melirik piramida makanan anak di
bawah ini. Sebagai panduan pola makan sehari-hari untuk anak usia 2-6 tahun,
Anda bisa memperoleh banyak ide kreatif untuk memperoleh susunan menu yang
memuat nutrisi seimbang.

Yang penting diingat dalam piramida makanan anak adalah menghindari
penyajian makanan dan minuman yang tidak baik, seperti penggunaan botol susu
yang terlalu lama, terlalu banyak makanan manis, minuman ringan dan minuman
sari rasa buah, serta makanan yang dapat membuat anak tersedak seperti
kacang, anggur, popcorn atau permen.

Memperhatikan pemberian nutrisi pada anak sangat diutamakan. Sebab, jumlah
nutrisi yang tepat, selain dapat membuat fisik anak tumbuh lebih baik, juga
dapat menghindarkan mereka dari risiko penyakit seperti kegemukan,
kekeroposan tulang, dan diabetes. Agar anak-anak memperoleh nutrisi terbaik,
lakukan hal-hal ini:

   - Menyajikan jenis makanan yang beragam.
   - Melakukan olahraga yang seimbang.
   - Memilih makanan dari jenis gandum, sayuran, dan buah-buahan.
   - Memilih makanan rendah lemak dan non kolesterol.
   - Mengonsumsi gula dan garam secara wajar.
   - Memilih makanan dengan kadar kalsium dan zat besi yang cukup, untuk
   memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak-anak.

Kebiasaan dalam pemilihan makanan yang sehat sebaiknya juga menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Sediakanlah selalu makanan, susu,
dan minuman yang rendah lemak dan rendah kalori, dan hindari penyediaan
makanan dan minuman berkalori tinggi, minuman ringan, dan es krim.

*Penyajian sesuai piramida*

Untuk memperoleh jumlah nutrisi yang tepat, anak harus mengonsumsi beragam
jenis makanan. Perlu diperhatikan bahwa selera makan akan menurun dan anak
akan lebih memilih jenis makanannya ketika tingkat pertumbuhannya semakin
lambat. Peningkatan berat badan tidak akan menjadi masalah apabila diimbangi
dengan aktivitas yang sesuai. Bila ia tidak boleh lagi mengonsumsi banyak
makanan, tawarkan beragam jenis makanan dengan jumlah porsi yang lebih
sedikit.

*Kelompok Gandum*

Meliputi satu potong roti, setengah cangkir nasi atau pasta, setengah gelas
sereal masak dikombinasikan dengan sedikit sereal siap saji. Sajikan
sebanyak 6 kali sehari.

*Kelompok Nabati*

Meliputi setengah gelas sayuran potong atau satu gelas sayuran daun. Sajikan
sebanyak 3 kali sehari.

*Kelompok Buah-buahan*

Meliputi satu jenis buah, ¾ gelas jus buah murni,  ½ gelas buah kaleng atau
¼ gelas buah kering. Sajikan sebanyak 2 kali sehari.

*Kelompok Susu*

Meliputi satu gelas susu/yogurt atau 2 ons keju. Sajikan sebanyak 2 kali
sehari.

*Kelompok Daging*

Meliputi 2-3 ons daging lunak masak/unggas/ikan, ½ gelas kacang kering
masak. Satu ons daging dapat menggantikan dua sendok makan mentega atau satu
butir telur. Sajikan 2 kali sehari.

*Lemak, Minyak dan Gula*

Kandungan lemak dalam makanan yang disajikan tidak boleh lebih dari 30%.
Jenis lemak yang dikonsumsi juga penting untuk diketahui. Saturated Fats
(lemak jenuh), terdapat pada daging, produk susu dan kelapa, dan dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Unsaturated dan Polyunsaturated Fats (lemak
tak jenuh), terdapat pada zaitun dan kacang jagung. Batasi lemak jenuh
sebanyak 10% dalam konsumsi kalori sehari-hari.

Dengan sedikit kandungan nutrisi, gula menyumbang sejumlah besar kalori.
Termasuk di dalamnya white sugar, brown sugar , sirup, madu, gula cair,
permen, minuman ringan, selai dan jelly.

Agar anak tetap bernafsu makan tanpa takut kegemukan:

   - Pilih daging tanpa lemak atau produk susu rendah lemak.
   - Pilih minyak nabati dan mentega yang menggunakan sayur dan buah-buahan
   sebagai bahan dasarnya.
   - Baca tabel nutrisi pada kemasan untuk mengetahui komposisi jumlah dan
   jenis lemak.
   - Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak yang dapat
   meningkatkan kadar kolesterol.
   - Batasi makanan berkadar gula tinggi dan hindari mengonsumsi
   -
   -

Untuk lebih memhami kebutuhan makan si BATITA, saya pernah share
http://oetjipop.multiply.com/journal/item/342/Pahami_kebutuhan_makan_anak_batita_.
..

Waktu makan idealnya sebagai saat yang menyenangkan.
Makan jangan hanya sekedar memenuhi rasa kenyang maupun memenuhi kebutuhan
nutrisi anak.

Upaya yang bisa ditempuh adalah:

   - tidak memaksa batita untuk makan, dengan memaksa anak makan akibatnya
   anak semakin menolak untuk diberi makan; karena sebenarnya batita normal
   mempunyai naluri yang kuat dalam mengendalikan apa dan berapa banyak makanan
   yang mesti masuk ke tubuhnya
   - pastikan posisi yang nyaman saat makan
   - selagi bisa kurangi kegiatan yang menganggu perhatiannya untuk makan
   - bangkitkan semangat batita untuk menikmati makanannya, misalnya dengan
   mengajaknya makan bersama sambil menampakkan ekspresi gembira dan menikmati
   makanan yang ada, jangan samapi mengiming-imingi sesuatau atau bahkan menipu
   agar anak mau makan misalnya dengan berkata,”Ini suapan terkahir, habis ini
   kita pergi, ya..”


Waktu makan bisa digunakan sebagai kesempatan untuk belajar bagi anak di
mana anak bisa belajar kebiasaan makan yang baik dengan makan bersama
anggota keluarga.
Tentunya kebiasaan makan bersama yang  baik ini dimulai dengan menerapkan
rutinitas makan sejak dini, makan bersama di ruang makan dengan suasana yang
tenang dan bersahabat.

Dari rutinitas makan tersebut anak batita bisa belajar dari mengamati
anggota keluarga lainnya bagaimana menggunakan alat makan, bagaimana minum
yang benar ataupun  belajar bersosialisasi bahwa acara makan itu dengan
tertib duduk di meja makan bukan dengan berari-lari atau digendong.

Secara tidak  langsung pula dengan makan bersama acara si anak batita bisa
semakin mengenali jenis makanan, mulanya pasti anak ingin bereksperimen
mencoba makanan yan dikonsumsi keluarga lainnya harapannya keluarga bisa
menerapkan makan makanan yan sehat sehingga saat usia anak bertambah anak
semakin kenal jenis makanan dan terbiasa makan makanan tersebut.

Orang tua perlu juga mempelajari kemampuan anak menerima asupan makanan,
mengingat pada masa batita lambung anak belum bisa mengakomodasi porsi makan
3 kali sehari seperti orang dewasa – maka tidak ada salahnya anak makan
dengan porsi kecil tetapi lebih sering, toh bila merasa kurang si batita
akan memberi sinyal untuk menambah porsi makannya.

Pahami pula kemampuan perkembangan makan bayi dan batita sehingga jenis,
tekstur, frekwensi pemberiannya disesuaikan usia dan perkembangan anak.
Sebisa mungkin buat jadwal pemberian makanan dan cemilannya yang tepat dan
dalam suasana yang menyenangkan.

Jangan berikan susu atau asuan cairan lainnya seperti jus secara berlebihan.

Susu untuk anak di atas satu tahun bukan lagi kebutuhan utama, susu
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya, cukup 2-3 cangkir susu
kira-kira 500-700ml  (atau 2-3 porsi susu dan produk susu olahan) per hari.
Apabila kelebihan maka si batita akan merasa kenyang sehingga enggan
mengkonsumsi makanan.
Terlalu banyak mengkonsumsi jus buah juga menghilangkan napsu makan anak,
bahkan terlalu banyak mengkonsmsi jus buah bisa juga mengakibatkan diare.

Masa batita membutuhkan kalori lebih sedikit dari masa bayinya maka tidaklah
heran pada masa batita orang tua sering merasa asupan makan anaknya
berkurang.
Jangan kuatir ini adalah hal yang alami, tidak perlu panik dan takut anak
menjadi kurang gizi karena susah atau berkurang makan.

Di sisi lain asupan lemak dalam makanan sangat dibutuhkan sampai anak
berusia 2 tahun. Setelah anak menginjak usia 2 tahun asupan lemak bisa
dikurangi secara bertahap berusahalah untuk meningkatkan asupan sereal,
sayuran dan buah-buahan.
Misalnya bisa dengan memilih susu atau produk susu olahan yang rendah lemak
(low-fat) serta  menghindari/mengurangi cemilan berlemak seperti kentang
goreng.

Hal lain yang juga banyak terjadi adalah kekurangan zat besi atau
anemia seringkali
ditemukan pada anak batita yang berdampak pada perkembangan kesehatan dan
pertumbuhannya, maka perlu diperhatikan pemberian makanan kaya zat besi
seperti daging, unggas, ikan, dan sereal.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pemberian makan kepada anak adalah
tanggung jawab keluarga bukan tanggung jawab pengasuh. Maka sebisa mungkin
orang tua (ayah-ibu) perlu terlibat memberikan makan atau mendampingi anak
makan, minimal sehari sekali atau lebih akan lebih baik.(Uci mamaKavin+ija)

Sumber:
Breastfeeding and Family Foods: Loving and Healthy. Feeding other foods
while breastfeeding
is continued http://www.waba.org.my/wbw/wbw05/actionfolder.pdf
http://www.sehatgroup.web.id/artikel/1409.asp
*

Smoga bs bantu yaaa
*



Pada 1 April 2010 14:11, Rina Ulandari <rheena_k...@yahoo.com> menulis:

> Dear Temans...
> Just share nih...
> menurut temans..untuk Batita, lebih prioritas Minum susu atau makan?..
> I mean..mending Batita lebih banyak makan nasihnya atau minum susu nya?
> sehubungan dengan kebutuhan gizi dia..
> disini Makan yang dimaksud tidak asal makan cuma misalnya nasi ama krupuk
> (karena beberapa anak kecil suka begitu maunya), makan disini standar ,
> sayur , lauk dan nasi...
> hali ini saya coba share, agar saya semakin paham mengetahui bagaimana agar
> gizi yang diserap anak benar benar maksimal
>
> tks
> Rina
>
>
>




-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke