Adakah yang Mau Membantu Nesya?
Kamis, 6 Mei 2010 | 16:01 WIB 
Persoalan biaya rumah sakit masih menjadi kendala utama perawatan
terhadap bayi perempuan berusia enam bulan Nesya Winda Azahra. 
TERKAIT:
        * Nesya Harus Jalani Tiga Kali Operasi
        * Biaya Perawatan Nesya Rp 2 Juta Per Hari
        * Terus Menangis, Nesya Tak Pernah Tidur
        * Nesya, Bayi 6 Bulan Derita Bocor Jantung
JAKARTA, KOMPAS.com —
Persoalan biaya rumah sakit masih menjadi kendala utama dalam perawatan
bayi perempuan berusia enam bulan, Nesya Winda Azahra. Keluarga dari
bayi yang menderita kebocoran jantung ini masih kesulitan mendapatkan
bantuan untuk memenuhi biaya perawatan di RS Harapan Kita, Slipi,
Jakarta Barat.

Kris Newin, ayah Nesya, mengatakan, sejauh ini ia
baru bisa mengupayakan pengajuan Jaminan Kesehatan Keluarga Miskin
(Gakin) ke Pemprov DKI Jakarta. "Sudah diajukan. Ya alhamdulillah dapat
bantuan sebesar 50 persen dari biaya pengobatan Nesya," kata dia.

Namun,
bagi Kris, bantuan biaya sebesar 50 persen itu belum sepenuhnya
menolong keluarga dalam hal biaya pengobatan Nesya. Maklum, penghasilan
Kris yang hanya pegawai rendahan di notariat hanya cukup untuk
membiayai kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dengan Nofriyanti, ibunda
Nesya, yang hanya bekerja sebagai perawat di rumah sakit kecil, tak
cukup menutup semua biaya kesehatan Nesya.

Nesya memang
membutuhkan biaya perawatan yang besar. Sejak dirawat sepekan lalu di
RS Harapan Kita, total biaya pengobatan Nesya sudah mencapai lebih dari
Rp 20 juta. "Itu belum termasuk obat-obatan yang harus kami tebus
sendiri," kata Nofriyanti.

Sementara itu, dalam waktu ke depan,
Nesya juga harus menjalani operasi untuk pembenahan pada bagian
jantungnya. Kris mengatakan, menurut dokter setidaknya dibutuhkan tiga
kali operasi terhadap Nesya. "Tiap kali operasi, butuh dana paling
sedikit Rp 60 juta. Saya masih shock dan bingung harus cari dari mana. 
Akhir-akhir ini, kondisi Nesya masih belum juga stabil," kata dia.

Kris
wajar merasa bingung. Pasalnya, dalam pengajuan kartu Gakin, keluarga
Kris tidak bisa mendapat jaminan biaya kesehatan 100 persen. Padahal,
Pemprov DKI lewat Sudin Kesehatan berjanji memberikan pembiayaan hingga
sepenuhnya dengan kartu Gakin bagi warga miskin di DKI. "Setelah
disurvei, katanya kami belum termasuk warga miskin, tapi masuk kelas
keluarga kurang mampu. Jadi, hanya setengahnya saja yang dibiayai,"
kata dia.

Hingga kini, Kris masih belum bisa mencari uang
tambahan untuk menutupi seluruh biaya pengobatan Nesya. Angka nominal
yang tinggi dan tak terjangkau membuat Kris masih kelimpungan. "Enggak
tahu, Mas, mau gimana lagi. Ya saya banyak berdoa juga supaya ada jalan yang 
diberikan," tandasnya.

****

Selanjutnya, merespons keinginan mulia pembaca yang ingin mengulurkan  tangan 
bagi sesama, Kompas.com membuka rekening untaian kasih  untuk NESYA. Uluran 
tangan untuk Nesya dan keluarga bisa disalurkan  melalui rekening:

PT KOMPAS CYBER MEDIA
BCA Cabang Gajah  Mada Nomor Rekening: 012.3016.529
Mohon  beri catatan: untuk Nesya

Pertanyaan lebih lanjut soal bantuan untuk NESYA silakan  hubungi redaksi 
Kompas.com: 5350377/88 dengan LEONY

Kirim email ke