gak kok...cuma merasa terhakimi, hehehe, gak denk... ;)
anakku mmg susah makan, krn ada kelainan sejak lahir, sdh bbrp kali operasi
mengingat asupannya sangat kurang, cemas jg dg kecukupan gizinya, skrg sdg
mencoba konsul k klinik tumbuh kembang
wah kok jd melebar...cuma nanya madu lgsg diskak, hehehe, maaf klo tdk
berkenan
eniwey thank infonya ya...

2010/5/25 miko nasution <m...@bukopin.co.id>

> hehehe.... jgn tersinggung ya mba.. kita cuma nanya doang koq.. :))
>
> anak saya yang pertama juga susah makannya mba.. diemut! capek deh.... tapi
> saya tetap kasih makan nasi misalkan 5 sendok... abis itu saya tawari lagi
> mo makan apa...
>
> tapi kalo ga salah nih... anak susah makan makan or anak kurus juga bisa
> jadi turunan.. cmiiw
>
> anak dikasih madu bisa kena bulisma... tapi itu anak dibawah umur 2 thn..
> ga tau kalo dah 3 tahun ya...
>
> ini saya copas dr postingan ibu2x milis ini dulu.. semoga bermanfaat...
>
> Botulisme *DEFINISI
> *
>
> *Botulism* adalah jarang terjadi, racun yang mengancam nyawa disebabkan
> oleh
> racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri *clostridium botulinum*.
>
>  - Racun botulism, biasanya dikonsumsi dalam makanan, bisa melemahkan atau
>  melumpuhkan otot.
>  - Botulism bisa mulai dengan mulut kering, penglihatan ganda, dan
>  ketidakmampuan untuk fokus pada mata atau dengan gangguan lambung.
>  - Dokter meneliti contoh darah, kotoran, atau jaringan luka, dan *
>  electromyography* kemungkinan dilakukan.
>  - Penyiapan dan penyimpanan makanan dengan hati-hati membantu mencegah *
>  botulism*.
>  - Antitoksin digunakan untuk mencegah atau memperlambat efek racun.
>
> *Botulism* biasanya merupakan jenis makanan beracun.
>
> Racun yang menyebabkan *botulism*, yang sangat berpotensi racun, bisa
> sangat
> merusak fungsi syaraf. Karena racun ini merusak syaraf, mereka disebut *
> neurotoxin*. Racun *botulism* melumpuhkan otot dengan menghambat pelepasan
> pada *neurotransmitter acetycholine* dari syaraf. Pada dosis yang sangat
> kecil, racun bisa digunakan untuk menghilangkan kejang otot dan untuk
> mengurangi kerutan.
>
> *PENYEBAB
> *
>
> Bakteri clostridium botulinum membentuk sel reproduksi yang disebut spora.
> Seperti biji, spora bisa hidup di bagian yang tidak aktif untuk beberapa
> tahun, dan mereka sangat bersifat melawan terhadap kerusakan. Ketika
> kelembaban dan bahan bergizi ada dan oksigen tidak ada (seperti pada usus
> atau botol atau kaleng bersegel), spora tersebut mulai bertumbuh dan
> menghasilkan racun. Beberapa racun dihasilkan oleh *clostridium
> botulinum*tidak dihancurkan oleh enzim pelindung usus.
>
> *Clostridium botulinum* adalah banyak di lingkungan sekitar, dan spora bisa
> ditransportasikan oleh udara. Kebanyakan kasus pada *botulism* dihasilkan
> dari pencernaan atau penghisapan pada kotoran dan debu dalam jumlah kecil.
> Spora bisa juga memasuki tubuh melalui mata atau luka di kulit.
>
> Terdapat beberapa bentuk berbeda pada botulism.
>
>  Tahukah anda
> Racun tersebut yang menyebabkan <i>botulism</i> digunakan untuk mengobati
> kejang otot yang tidak terkendali dan untuk mengurangi kerutan
>
> Suntikan obat-obatan illicit meningkatkan resiko *botulism*
>
> *Foodborne botulism* terjadi ketika makanan terkontaminasi dengan racun
> dimakan. Sumber yang paling umum pada *foodborne botulism* adalah makanan
> kaleng rumahan, terutama makanan berisi asam rendah, seperti asparagus,
> kacang hijau, bit, dan jagung. Sumber lainnya termasuk irisan bawang putih
> dalam minyak, lada cabe rawit, tomat, kentang bakar dibungkus kertas perak
> yang tengah dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama, ikan kaleng rumahan
> dan fermentasi. Meskipun begitu, sekitar 10% penguraian terjadi dari makan
> makanan cepat saji, sangat sering terjadi, sayuran, ikan, buah-buahan, dan
> rempah-rempah (seperti salsa). Jarang terjadi, daging, produk susu, daging
> babi, unggas, dan makanan lain yang menyebabkan *botulism*.
>
> *Luka botulism* terjadi ketika *clostridium botulinum* mengkontaminasi luka
> atau masuk ke dalam jaringan lain. Di dalam luka, bakteri menghasilkan
> racun
> yang diserap ke dalam aliran darah. Obat-obatan suntik dengan jarum yang
> tidak disterilisasi bisa menyebabkan *botulism* jenis ini, sebagaimana bisa
> disuntikkan mengandung heroin ke dalam otot atau di bawah kulit (kulit
> melepuh).
>
> *Botulism bayi* terjadi pada bayi yang makan makanan mengandung spora pada
> bakteri dibanding racun. Spora tersebut kemudian berkembang di dalam usus
> bayi, dimana mereka menghasilkan racun, penyebab pada kebanyakan kasus
> tidak
> diketahui, tetapi beberapa kasus telah dihubungkan dengan pencernaan pada
> madu. Botulism bayi terjadi paling umum diantara bayi yang lebih muda dari
> usia 6 bulan.
>
> *GEJALA
> *
>
> Gejala-gejala pada *foodborne botulism* terjadi tiba-tiba, biasanya 18
> sampai 36 jam setelah racun memasuki tubuh, meskipun gejala-gejala bisa
> mulai lebih cepat selama 4 jam atau selambat-lambatnya 8 hari setelah
> mencerna racun. Racun yang lebih banyak diserap, lebih cepat orang menjadi
> sakit. Biasanya, orang menjadi sakit dalam waktu 24 jam makan makanan
> terkontaminasi adalah yang sangat parah terkena.
>
> Gejala-gejala pertama pada *foodborne* atau luka *botulism* biasanya
> termasuk mulut kering, penglihatan ganda, kelopak mata layu, dan
> ketidakmampuan untuk fokus pada benda di sekitarnya. Pupil pada mata tidak
> mengkerut dengan normal ketika terkena sinar selama pemeriksaan mata.
> Bagaimanapun, pada *foodborne botulism*, gejala-gejala pertama seringkali
> mual, muntah, kram perut, dan diare. Orang yang memiliki luka
> *botulism*tidak mengalami gejala-gejala pencernaan apapun.
>
> Kerusakan syaraf oleh racun mempengaruhi kekuatan otot tetapi bukan indra
> perasa. Nada otot pada wajah kemungkinan hilang. Berbicara dan menelan
> menjadi sulit. Karena menelan adalah sulit, makanan atau ludah seringkali
> terhisap (*asoirated*) ke dalam paru-paru, menyebabkan cekikan atau
> sumbatan
> dan meningkatkan resiko pneumonia. Beberapa orang menjadi sembelit. Otot
> pada lengan dan kaki dan otot yang berhubungan dalam pernafasan menjadi
> lemah secara progresif sebagaimana gejala-gejala secara bertahap menurunkan
> tubuh. Masalah pernafasan kemungkinan mengancam nyawa. Pikiran biasanya
> tetap jernih.
>
> Pada sekitar 90% bayi dengan *infant botulism*, sembelit adalah gejala
> awal.
> Kemudian otot menjadi lumpuh, dimulai dari wajah dan kepala dan segera
> menuju lengan, kaki dan otot yang berhubungan dengan pernafasan. Kelopak
> mata layu, menangis lemah, bayi tidak bisa menghisap, dan wajah mereka
> kehilangan ekspresi. Kisaran masalah dari menjadi lemah dan lambat makan
> sampai kehilangan nada otot dalam jumlah besar dan mengalami kesulitan
> bernafas. Ketika bayi kehilangan nada otot, mereka bisa merasa timpang yang
> abnormal.
>
> *DIAGNOSA
> *
>
> Dokter menduga *botulism* berdasarkan pada gejala-gejala. Meskipun begitu,
> gangguan lain bisa menyebabkan gejala serupa, sehingga informasi tambahan
> diperlukan.
>
> *Electromyography* (merangsang otot dan merekam kegiatan listrik mereka)
> kemungkinan sangat berguna. Pada kebanyakan kasus pada *botulism*, yang
> menunjukkan reaksi otot setelah rangsangan listrik.
>
> Untuk *foodborne botulism*, kemungkinan sumber makanan menyediakan
> petunjuk,
> ketika *botulism* terjadi pada dua atau lebih orang yang makan makanan yang
> sama pada tempat yang sama, diagnosa lebih jelas. Diagnosa dipastikan
> ketika
> racun terdeteksi di dalam darah atau ketika bakteri dideteksi pada kultur
> kotoran. Racun bisa juga diidentifikasi di dalam makanan yang dimakan orang
> tersebut.
>
> Untuk luka *botulism*, dokter menanyakan apakah seseorang telah mengalami
> luka yang merusak kulit. Dokter bisa memeriksa tanda tusukan diduga
> menggunakan obat illicit. Diagnosa tersebut dipastikan ketika racun
> dideteksi di dalam darah atau ketika bakteri terdeteksi dalam kultur
> jaringan yang berasal dari luka.
>
> Mendeteksi bakteri atau racun pada contoh kotoran bayi memastikan diagnosa
> pada *botulism* bayi.
>
> Kadangkala memastikan apakah *botulism* terbentuk dari luka atau makanan
> adalah tidak mungkin.
>
> *PENGOBATAN
> *
>
> Orang yang mengalami *botulism* harus pergi ke rumah sakit segera. Tes
> laboratorium untuk memastikan diagnosa dilakukan, tetapi pengobatan
> seringkali tidak dapat ditunda sampai hasilnya diketahui. Untuk membantu
> menghilangkan berbagai racun yang tidak dapat diserap, dokter bisa memberi
> arang aktif melalui mulut atau melalui pipa yang dimasukkan ke dalam perut.
>
> Tanda vital (detak, tingkat pernafasan, tekanan darah, dan suhu) diukur
> dengan sering. Jika masalah pernafasan terjadi, orang dipindahkan ke ruang
> perawatan intensif dan kemungkinan secara sementara diletakkan pada
> ventilator. Beberapa pengobatan telah mengurangi presentase kematian
> disebabkan *botulism* dari sekitar 70% pada awal 1900 sampai kurang dari
> 10%.
>
> Zat yang menyumbat aksi racun (antitoxin) diberikan segera mungkin setelah
> *
> botulism* telah didiagnosa. Hal ini lebih mungkin untuk membantu jika
> diberikan dalam 72 jam ketika gejala-gejala terjadi. Antitoxin bisa
> memperlambat atau menghentikan kemunduran fisik lebih lanjut, sehingga
> tubuh
> bisa sembuh dengan sendirinya lebih dari jangka waktu sebulan. Meskipun
> begitu, antitoxin tidak dapat membatalkan kerusakan siap dilakukan. Juga,
> beberapa orang mengalami reaksi alergi serius (*anaphylactic*)terhadap
> antitoxin, yang diperoleh dari serum kuda, atau terbentuk serum penyakit.
> Antitoxin tidak dianjurkan untuk *botulism* bayi, tetapi digunakan
> pada *botulism
> immune globulin* (diperoleh dari darah pada orang yang diimunisasi melawan
> *
> botulism*) pada bayi akan dipelajari. Orang bisa memerlukan untuk diberi
> makan melalui pipa pembuluh darah. Bayi bisa memerlukan untuk diberi makan
> melalui pipa palstik makanan tipis (pipa *nasogastric*)dilewati melalui
> hidung dan turun ke tenggorokan.
>
> Beberapa orang yang sembuh dari *botulism* merasa lelah dan nafas pendek
> untuk setahun ke depan. Mereka bisa memerlukan terapi fisik jangka panjang.
>
> *PENCEGAHAN
> *
>
> Spora dari *clostridium botulinum* sangat resisten terhadap panas dan bisa
> bertahan pada rebusan untuk beberapa jam. Meskipun begitu, racun dengan
> cepat dihancurkan oleh panas. Makanan yang disimpan dalam kaleng bisa
> menyebabkan *botulism* jika mereka tidak cukup dimasak sebelum mereka
> disimpan. Bakteri bisa menghasilkan beberapa racun pada suhu serendah
> 37.4ºF
> (3ºC), biasanya suhu pendingin, sehingga membekukan makanan tidak otomatis
> membuatnya aman.
>
> Cara-cara berikut bisa membantu mencegah *foodborne botulism* :
>
>  - Memasak makanan pada suhu 176º F (79.9ºC) selama 30 menit, hampir
>  selalu menghancurkan racun.
>  - Merebus makanan kaleng rumahan selama 10 menit, menghancurkan racun.
>  - Membuang kaleng makanan yang berubah warna atau baunya busuk.
>  - Membuang kaleng yang menggembung atau bocor.
>  - Membekukan minyak yang terkena bawang putih atau rempah-rempah.
>  - Menjaga kentang yang telah dipanggang dalam kertas aluminium tetap
>  panas sampai dihidangkan.
>  - Tidak memberi makan madu anak yang berusia di bawah 2 tahun, yang bisa
>  mengandung *clostridium botulinum spora*.
>
> Jika orang tidak pasti kaleng harus dibuang, mereka bisa memeriksa ketika
> mereka mulai untuk membuka. Sebelum membuat tusukan pertama, mereka bisa
> meletakkan beberapa tetes air di dalam daerah tersebut untuk ditusuk. Jika
> air terusir dibandingkan terhisap ke dalam kaleng ketika kaleng ditusuk,
> kaleng terkontaminasi dan harus dibuang.
>
> Berbagai makanan kemungkinan terkontaminasi harus diletakkan dengan
> hati-hati. Bahkan racun dalam jumlah sedikit yang tercerna, terhisap, atau
> terserap melalui mata atau luka di kulit bisa menyebabkan penyakit serius.
> Sentuhan kulit harus dihindari sebanyak mungkin, dan tangan harus segera
> dicuci setelah memegang makanan.
>
> Jika luka menjadi terinfeksi, dengan segera mencari perawatan medis bisa
> mengurangi resiko luka *botulism*.
>
> Peneliti dan orang lain yang bekerja dengan bakteri atau racun diimunisasi.
>
>
> 2010/4/12 <mr3...@yahoo.com>
>
> Botulisma itu apa yaa?
>> Sent from my BlackBerry®
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>>
>> -----Original Message-----
>> From: boedoet <boed...@gmail.com>
>> Date: Mon, 12 Apr 2010 12:39:07
>> To: <balita-anda@balita-anda.com>
>>  Subject: Re: [balita-anda] Jamur dilidah
>> mugnkin harus cari madu dengan kualitas yg bagus bisa mengurangi resiko
>> botulismanya
>>
>> CMIIW
>>
>> -b-
>>
>>
>>
>> 2010/4/12 Gopina Goham <alfin.b...@gmail.com>
>>
>> > di bawah 2 tahun ndak boleh konsumsi madu, mbak
>>
> ----- Original Message ----- From: "Delya Budhi Mayasari" <delya.bm@
> gmail.com>
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Tuesday, May 25, 2010 9:21 AM
> Subject: Re: [balita-anda] Ask : madu dicampur susu bolehkah?
>
>
>
> bukan mau rutin ngasih madu, cuma mengingat madu banyak manfaatnya, gak ada
>> salahnya kan anak minum madu...anakku umur 3th -1bln, bb10kg, makannya
>> susyaaah bgt
>> maaf ya, cuma nanya kok...
>>
>> 2010/5/25 Tri Puji Rahayu <tprah...@indovision.tv>
>>
>> Kalo anak susah minum madu, coba aja dicampur kalo bikin teh/ air putih
>>> hangat/ dulu aku sih sempet dicampur ke susu tapi g tau rusak apa enggak
>>> kandungannya.
>>>
>>>
>>>
>>> Thanks & Regard
>>>
>>> Tri Puji Rahayu
>>> PT. MNC Sky Vision
>>> Wisma Indovision Lt. 10
>>> Jl. Raya Panjang Z/III
>>> Jakarta 11520
>>> telp : 5828000 ext.9224
>>> www.lidiyazhafira.blogspot
>>> ----- Original Message -----
>>> From: "Delya Budhi Mayasari" <delya...@gmail.com>
>>> To: <balita-anda@balita-anda.com>
>>> Sent: Tuesday, May 25, 2010 8:48 AM
>>> Subject: [balita-anda] Ask : madu dicampur susu bolehkah?
>>>
>>>
>>>  > Dear all,
>>> > Mau tanya dunk...anakku susah sekali minum madu. Kalau madunya dicampur
>>> ke
>>> > susu boleh gak? Ada yg bilang katanya nanti kandungan susunya rusak.
>>> Benar
>>> > gak ya?
>>> > Skalian mohon infonya klo madu yg baik seperti apa? Tks...
>>> >
>>> > -delya-
>>> >
>>>
>>>
>>>  --------------------------------------------------------------
>>> Info Balita: http://www.balita-anda.com
>>> Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
>>> Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>>> Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
>>>
>>>
>>>
>>
>
>
> -------------------------------------------------------------------------------------------
> <i>DISCLAIMER: <br>The information enclosed in this email (and any
> attachments) may be legally <br>privileged and/or confidential and is
> intended only for the use of the addressee(s). <br>No addressee should
> forward, print, copy, or otherwise reproduce this message in any <br>manner
> that would allow it to be viewed by any individual not originally listed
> <br>as a recipient. If the reader of this message is not the intended
> recipient, you are hereby <br>notified that any unauthorized disclosure,
> dissemination, distribution, copying <br>or the taking of any action in
> reliance on the information herein is strictly prohibited. <br>If you have
> received this communication in error, please immediately notify the sender
> <br>and delete this message. Unless it is made by the authorized person,
>  any views expressed <br>in this message are those of the individual sender
> and may not necessarily reflect <br>the views of PT Bank Bukopin Tbk.
>
> -------------------------------------------------------------------------------------------
>
> --------------------------------------------------------------
>  Info Balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
> Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
> Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
>
>

Kirim email ke