Menumbuhkan Kemandirian Sejak Diniby Maya Siswadisumber 
: http://bunda2f.multiply.com/journal/item/323/Menumbuhkan_Kemandirian_Sejak_Dini
Mandiri Sejak Dini? Mungkinkah? Mungkin!!Ya, mungkin sekali anak-anak mandiri 
sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir!!
Syaratnya cuma :1. Jangan pernah meragukan atau meremehkan kemampuan mereka2. 
Jangan intervensi usahanya, biarkan mereka berusaha sendiri, orang tua cukup 
mendampingi, tidak perlu menggurui atau menasehati ini itu, cukup jadi 
supporter yang baik3. Hargai setiap usahanya, sekecil apapun itu, berikan 
mereka pujian
Sejak kecil, anak-anak sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda kemandiriannya, 
tanda-tanda kesiapannya untuk suatu hal. Hanya saja, kadang-kadang orang tua 
seringkali lupa atau malah mengabaikan signal-signal tersebut.
Banyak signal-signal dan tanda ingin mandiri yang ditunjukkan seorang anak. 
Mulai belajar tengkurap, merangkak, berdiri, berjalan, turun dari tempat tidur, 
naik tangga, makan, pakai baju, celana, pasang kancing, menulis, pakai sepatu, 
pakai kaos kaki, menggambar, dsb. Tinggal orang tuanya aware atau tidak. 
Percaya atau tidak pada kemampuan anak.
Falda belajar pake celana sendiri (umur 1,5 th)
Contoh gampangnya, ketika anak mulai belajar makan-makanan padat (belajar 
MPASI, sekitar umur 6-8 bln), mereka mau pegang sendok sendiri, mau suap 
sendiri, mau makan sendiri. Kadang-kadang kita orang tua mikir "ah repot, nanti 
berantakan, belepotan, makanannya sedikit yang masuk, kebuang-buang"
See?Under estimate pada kemampuan anak.
Memang sih kalo kita biarkan anak makan sendiri jadi sedikit merepotkan. Tapi, 
demi pelajaran berharga bagi mereka, knapa tidak? Sebuah pelajaran memang mahal 
harganya.
Bayar sekolah bayi aja mahal dan butuh modal. Nah ini self learning yang ingin 
dijalankan anak malah tidak didukung, bagaimana anak mau belajar mandiri? Mau 
belajar percaya akan kemampuannya? Lama-lama, karena merasa gak dipercaya, anak 
jadi mikir, "ah, biarin deh gak usah coba lagi, nanti kalo aku coba lagi malah 
dimarah-marahi, salah melulu"
HuffffhhhGiliran orang tua ingin anak belajar mandiri untuk makan, anak udah 
malas mencoba ^__^ Contoh lainKetika anak mau belajar naik tangga sendiri.Tidak 
jarang orang tua belum-belum sudah berseru "awas, jangan naik-naik tangga, 
nanti jatuuh!!"
Apa yang kira-kira terjadi pada anak ketika kita berseru seperti itu?
Yup, mereka kaget, mengkeret, atau bahkan jadi takut mau naik. Walau memang ada 
juga yang ndablek dan masa bodoh, tetep naik tangga. Tapi sedikit atau banyak 
seruan kita sudah menurunkan sedikit rasa percaya dirinya.
Trus musti gimana doonk? **bingung jadi orang tua**
Untuk masalah makan, biarkan anak belajar makan sendiri. Taruh anak di high 
chair (jika ada), alasi lantai high chair dg karpet plastik atau koran (supaya 
gampang membersihkannya, atau kalau pake koran tinggal buang), bersihkan atau 
cuci meja high chair sebelum makan, sehingga bersih dan steril. Taruh piring 
plastik isi makanan, sendok plastik di meja tsb, atau bisa juga berikan finger 
food jika suka, kemudian katakan "nah sekarang giliran adek makan, makan yang 
banyak ya"
Dah, tinggalkan anak makan sendiri, yakinkan diri kita sendiri bahwa mereka 
bisa makan, entah seberapa pun yang masuk. Ketika sesi makan selesai, walau 
meja, lantai berantakan, baju dan mukanya belepotan, hargai usahanya, 
katakan"waaa, adek hebat, bisa makan sendiri, habis lagi. Good job!!" sambil 
acungkan dua jempol atau berikan pelukan hangat atau kecupan sayang.
Kalau gak punya high chair bagaimana? Sediakan karpet plastik bersih, dudukkan 
mereka disana, taruh semua perlengkapan makannya di karpet dan lakukan hal yang 
sama seperti contoh makan di high chair. Kalau belum bisa duduk sendiri? 
Berikan finger food dan pangku anak, biarkan mereka makan sendiri. Atau, 
dudukkan di karpet, berikan sanggahan di belakangnya, dan tetap letakkan 
perlengkapan makan di depannya, nanti mereka akan belajar untuk melakukannya 
sendiri karena mereka memang mau bisa.
Bagaimana untuk anak yang mulai belajar naik tangga?Biarkan mereka naik tangga 
sendiri, orang tua mendampingi di belakangnya. Ingat, hanya mendampingi, jangan 
memegangi!! Bersabarlah mengawasi anak dari belakangnya. 
Ketika anak naik tangga satu step, orang tua mengikuti di bawahnya, begitu anak 
berhasil, berikan pujian "waaaa, hebaaaattt", berikan tepuk tangan jika perlu. 
Naik tangga step kedua, orang tua mengikuti lagi, begitu terus sampai tangga 
teratas, orang tua mengikuti dan mendampingi di belakang anak, berikan pujian 
selalu setiap anak berhasil di tiap stepnya.
Dengan cara seperti itu, Insya Allah akan menumbuhkan kepercayaan diri pada 
diri si anak sekaligus menumbuhkan kemandirian pada dirinya.
Ok, happy parenting. Smoga bermanfaat
Maya Siswadi - Bunda 3FYM, FB : m4y...@yahoo.com
Twitter: bunda3f
http://bunda3f.multiply.com

Perlu penghasilan tambahan?? 
Bosan dengan penghasilan yg segitu2 aja? 
Saatnya klik http://bossbunda.co.cc

Kirim email ke