Member yth, 
Mohon hati2 pada saat post sebuah berita tanpa kita tau jelas informasinya 
didapat dari mana? Terutama apabila menyangkut sebuah nama atau sebuah brand, 
apabila ada kesalahan informasi  akan butuh waktu yang sangat lama untuk 
menghapus informasinya dari web.


Rgds,
Rahman-G

sent from my BlackBerry

-----Original Message-----
From: sri_leona...@yahoo.co.id
Date: Thu, 10 Feb 2011 16:13:37 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Minum Susu Formula Bukan Suatu Keharusan, Ini Triknya
Ak dpt broadcast msg bunyiny gini :
DR Sri Estuningsih peneliti penemu bakteri Enterobacter Sakazaki akhirnya buka 
mulut & mengatakan beberapa merek susu yg
terkontaminasi bakteri tsb, yaitu bebelac, dancow, bendera, S26 & susu SGM2. 
Untuk bubur bayi DR Sri hanya menyebutkan merek SUN. Please forward ke teman2 
lain yang punya baby atau anak kecil.., demi buah hati kita..
Bner ƍäª ya?
Coz anakku pake bebelac,,
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: LUSIKA Yuliana <uci.lus...@gmail.com>
Date: Thu, 10 Feb 2011 23:07:52 
To: ba_oot<ba_...@balita-anda.com>; <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Minum Susu Formula Bukan Suatu Keharusan, Ini Triknya
http://health.detik.com/read/2011/02/10/122827/1568498/764/minum-susu-formula-bukan-suatu-keharusan-ini-triknya?ld991106763Minum
Susu Formula Bukan Suatu Keharusan, Ini Triknya

*Jakarta,* Minum susu formula bukan suatu keharusan untuk balita. Asalkan
diberi asupan gizi yang cukup, anak sebenarnya sudah tercukupi kebutuhan
gizinya. Bagaimana jika anak yang sudah 2 tahun diberi susu formula?

"Boleh-boleh saja minum susu formula (untuk anak di atas 2 tahun) tapi tidak
harus, karena nutrisi di susu bisa didapat dari makanan lain," kata pakar
laktasi Dr Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLC saat dihubungi *detikHealth,* Kamis
(10/2/2011).

Dr Utami menekankan susu formula tidak termasuk kategori produk yang steril
sehingga tidak ada produk susu formula yang benar-benar bebas dari
kontaminasi bakteri.

Walaupun sebenarnya bakteri ini bisa mati dengan air matang. "Bakteri dalam
susu akan mati jika dimasak dengan benar. Biasanya dengan pemanasan pada
suhu 72 derajat celcius sudah mati," ungkap Dr Utami.

Selain *Enterobacter Sakazakii,* ada berbagai jenis bakteri yang bisa
mencemari susu formula. Sebagian merupakan bakteri baik, sebagian lagi
adalah bakteri patogen atau
*penyebab*<http://health.detik.com/index.php?fa=parserads.search&idkanal=755&keyword=OA==&width=280&height=125>
 
*penyakit*<http://health.detik.com/index.php?fa=parserads.search&idkanal=755&keyword=Mw==&width=280&height=125>
misalnya *Salmonella, Staphylococcus aureus, Streptococcus* dan bahkan*
 Mycobacterium* penyebab*tuberculosis* (TBC).

Kontaminasi dalam pengolahan susu formula bisa terjadi sejak diambil dari
ambing (puting) hewan yang mengalami infeksi, misalnya mastitis atau radang
ambing. Proses pengolahan yang tidak steril maupun sifat susu itu sendiri
sebagai media terbaik bagi pertumbuhan bagi bakteri juga menyebabkan susu
formula mudah ditumbuhi bakteri.

Menurut Dr Utami, tahu dan tempe merupakan sumber protein utama yang lebih
disarankan. Kedua jenis makanan ini bahkan lebih dianjurkan dibandingkan
mengkonsumsi susu kedelai meski sama-sama dibuat dari bahan nabati.

Sebagai pegiat program Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Dr Utami juga
menambahkan bahwa satu-satunya susu yang aman dikonsumsi manusia adalah ASI.
Oleh karena itu ia sangat tidak menganjurkan anak di bawah umur 2 tahun
untuk minum susu selain ASI.

*Trik Jika Terpaksa Minum Susu Formula untuk Anak di Atas 2 Tahun*

Sebagian besar susu formula berbahan dasar susu sapi, namun sebenarnya ada
tiga tipe utama dari susu formula, seperti dikutip dari *Mayo Clinic*, Kamis
(10/2/2011) yaitu:


   1. Susu formula berbahan dasar susu sapi, susu ini memberikan
   keseimbangan nutrisi yang baik tapi beberapa bayi kadang mengalami reaksi
   alergi dengan susu sapi.
   2. Susu formula berbahan dasar kedelai, susu ini berguna bagi seseorang
   yang tidak menginginkan protein hewani untuk bayinya. Namun bayi yang alergi
   dengan susu sapi ada kemungkinan alergi pula dengan susu kedelai.
   3. Susu formula protein hidrolisat, susu ini baik untuk bayi yang
   memiliki alergi dengan susu sapi dan juga kedelai. Protein dalam susu lebih
   mudah dicerna dan cenderung kurang menyebabkan reaksi alergi, sehingga
   disebut debagai formula *hypoallergenic.*


Umumnya bayi yang mengosumsi susu formula dari sapi beresiko mengalami
kekurangan zat besi, karena itu pilihlah susu formula yang sudah
difortifikasi (diperkaya) dengan zat besi, khususnya selama masa balita.

Selain itu perhatikan pula enam bahan utama lainnya yang terdapat di dalam
susu formula, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan
nutrisi lain yang merupakan zat makro dan mikro nutrien.

Untuk protein ada yang mengandung whey dan juga kasein, studi menunjukan
protein whey lebih mudah dicerna dibandingkan dengan kasein karenanya akan
lebih bermanfaat untuk anak yang memiliki*gastroesophageal reflux disease*
 (GERD).

Beberapa susu formula juga melengkapi nutrisinya dengan asam lemak rantai
panjang DHA (*docosahexaenoic acid*) dan ARA (*arachidonic acid*), keduanya
sangat penting untuk perkembangan otak dan juga penglihatan bayi. Serta
adanya tambahan prebiotik dan probiotik yang ditambahkan untuk membantu
kehadiran bakteri sehat di dalam usus sehingga bisa meningkatkan sistem
kekebalan tubuhnya.

Faktor lain yang harus diperhatikan orangtua dalam memilih susu formula
untuk si kecil adalah:


   1. Melihat apakah bayi menyukai susu tersebut atau tidak (bayi bisa
   menghabiskan susu dan tidak menolak atau memuntahkannya)
   2. Adakah efek samping yang muncul seperti diare, perut kembung, alergi,
   sesak napas dan kolik yang merupakan reaksi alergi dari laktosa atau salah
   satu kandungan dalam susu formula
   3. Serta harga dari susu formula untuk menghindari pemberian susu yang
   terlalu encer sehingga nutrisi yang didapatkan si kecil tidak sesuai dengan
   yang seharusnya.



(*ir/ir*)

-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke