Pak Nethan,

Saya juga pernah punya masalah yang sama dengan Pak Nethan, yaitu BS
menerima telepon saat saya dan suami tidak berada di rumah yang kami ketahui
pada saat kami telepon ke rumah ternyata telepon sedang on line. Kemudian
saya sarankan agar BS kami dapat menerima telepon pada sore hari atau pada
pagi hari yang mana jamnya telah kami tentukan masing2 kurang lebih 30
menit. Dalam kurun waktu 2 minggu BSnya nurutin apa yang saya sarankan,
namun ternyata setelah lebih dari waktu tersebut terasa bahwa maunya
waktunya tambah terus. Akhirnya dengan berat hati kami terpaksa
memberhentikan BS tersebut karena terasa mengganggu waktu kerja dan anak
kami terbengkalai karenanya...saran saya ada baiknya Pak Nethan coba dulu
memberikan jadwal telepon tetapi terbatas hanya terima saja, kalau dijadwal
nggak bisa juga, baiknya cari pengganti BS saja Pak...yang umurnya jangan
terlalu tua kalau saya sih cari BS atau pembantu yang umurnya baru belasan
deh...maks 20 tahun bukan apa2 Pak selain belum terlalu genit juga orangnya
lebih gampang diatur atau dibilang-bilangin.

Rgrds,
Lilis

-----Original Message-----
From: Nethan Bukit [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 03 Desember 2003 8:56
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] BS yg mulai berani terima telepon



dear Bapak-Ibu,

Kemarin saya mengetahui bahwa BS kami (anak kami baru 4,5bln) mulai berani
terima telepon dari laki2 yang kedengarannya sdg pdkt/pacaran (??) (ini
mulai sejak kembali dari mudik lebaran kemarin). Kami mulai kuatir akan hal
ini, terutama jika mendengar modus2 operandi kejahatan akhir2 ini yg
menggunakan/mendekati pembantu/BS sbg pacar untuk merampok rumah majikannya.

Satu sisi, kami menyadari bahwa BS itu(24th) mempunyai wilayah
sosial-pribadi/ perlu juga memikirkan jodohnya, tapi kami juga tidak suka
jika waktunya akan banyak untuk bertelepon sehingga menelantarkan anak kami.


Kami tidak mengawasi mereka 100% krn isteri saya juga bekerja, dan kami tdk
mempunyai keluarga yg lain selama kami bekerja sehingga kami membuka telepon
untuk lokal krn takut terjadi apa2 dgn rumah/anak kami, jadi ada kemungkinan
mereka menggunakan tlp pd jam kerja.Sebenarnya untuk hal ini, selama tagihan
tlpnya wajar kami tdk terlalu keberatan.

Untuk terima tlp dari keluarga intinya, sih kami nggak keberatan, selagi dlm
batas normal.

Mohon pencerahan dari Bapak/Ibu yg pernah punya pengalaman serupa bagaimana
menangani masalah ini. 

Papanya Nethania



---------------------------------
Do you Yahoo!?
Free Pop-Up Blocker - Get it now

---------------------------------------------------------------------
>> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke