hi mbak Delima,

Akhir Feb'11 lalu di milis ini saya sempat copy-pasted artikel cukup panjang
tentang Alergi Susu Sapi.  Karena cukup panjaaang, say re-post links nya
saja ya mbak :)

http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg243618.html

http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg243619.html

http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg243620.html

Dari info di atas yang pernah saya baca sekilas, rasanya ada beberapa points
yang menjawab pertanyaan mbak.  Yang saya ingat (cmiiw kalau agak tidak
tepat menjabarkannya):

* Salah satu bahan dalam sufor adalah protein susu sapi yang tidak seperti
ASI, tidak semua bayi bisa 'toleran' dengan zat ini.

* Bicara sufor berarti nggak lepas dari kenyataan bahwa kandungan dan
komposisi 'zat2 penyusun' sufor (sangat) bisa membuat tubuh si kecil yang
mengkonsumsi jadi 'bereaksi'.  Ada yang langsung 'kena' kulitnya, sistem
pernapasannya atau sistem pencernaannya.  Reaksi bisa berlangsung cepat
(habis minum lalu muncul rash di kulit), atau berlangsung agak lambat (si
kecil jadi diare/muntah/konstipasi, dll.) Ini mungkin yang sering disebut
orang 'alergi susu sapi'.

* Kalau Rein dianjurkan untuk 'switch' dengan susu HA (hipoalergenik),
mungkin dengan pertimbangan bahwa pemberian ini untuk 'mencegah' Rein
mengalami alergi susu sapi di kemudian hari, bukan karena dia sudah
'divonis' alergi susu sapi (karena kalau sudah 'divonis' alergi susu sapi,
biasanya malah sudah dianjurkan untuk minum susu soya/kedelai (sama sekali
tidak ada protein susu sapi di dalamnya).  Dengan konsumsi susu HA,
diharapkan Rein bisa dicegah untuk menjadi 'alergi' susu sapi dan sebaliknya
bisa 'toleran' dengan protein susu sapi ini sejalan dengan bertambah
usianya.

* So, mungkin yang bisa dilakukan adalah benar2 mencermati jenis sufor yang
diperkenalkan kepada Rein. Ya, bisa dibilang seperti 'trial and error'
method untuk mencari sufor apa yang paling cocok dengan Rein (alias: tidak
membuat dia diare/konstipasi, tidak ada gangguan kulit & pernapasan, selama
2 mingguan dikonsumsi tidak menimbulkan masalah untuk dia, dll.)

Saya kurang tahu apa sebelumnya ada advise untuk 'switch' sufor Rein dengan
sufor jenis lainnya (misalnya yang tanpa AA/DHA atau yang punya komposisi
lemak/protein lain, dll. yang siapa tahu cocok untuk pencernaannya) sebelum
akhirnya memilih susu HA.  Tetapi memang, konsumsi sufor (apa pun jenis dan
merknya) bisa dibilang 'cocok' kalau memang si kecil (yang juga sedang tidak
sakit atau terinfeksi) tidak mengalami masalah dalam
kulit/pernapasan/pencernaannya.


cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi




2011/4/6 delima manalu <delpino...@gmail.com>

> dear all,
> wajarkah bila ganti susu formula, efeknya adalah sering BAB dan encer
> (diare)? dan apakah obatnya? padahal sufornya diganti dari sufor biasa ke
> sufor yg hipoalergenik (HA). tolong sharenya yaa..
>
> --
>
<deleted>

Kirim email ke