hi mbak Rumia & all,

hehe .. jadi pengen ikutan nimbrung menuh-menuhin inbox with my silly
opinion :)

Lepas dari issue kopi or madu or both (or teh? kalau memang caffeine yang
jadi zat esensialnya) yang mungkin bisa dipakai untuk 'mencegah' terjadinya
kejang (demam) berulang, saya yakin waktu kita menyaksikan buah hati
mengalami kejang (demam) pertama kali pasti seperti nightmare dan siapa pun
akan berusaha cari cara untuk tidak mau mengulang nightmare yang sama ..

Mungkin issue utamanya adalah: apakah kejang (demam) itu sebenarnya bisa
'dicegah'?
Dari sekian info dan ahli medis yang sempat saya baca dan sharing, mungkin
saya termasuk yang melihat bahwa gejala ini tidak dapat dicegah. Saat anak
demam, kita bisa 'memanage' suhu tubuhnya dengan banyak cara (obat penurun
panas, sponge air hangat, pelukan skin to skin, home treatment lainnya yang
bisa jadi sarana meredakan demam, dll.), berharap dengan suhu yang bisa
dibuat tidak terus meningkat (trigger dari kejang demam) tidak langsung
'bablas' jadi kejang demam.  Sebatas itu yang bisa kita lakukan.
Obat penurun panas bisa membantu menyamankan demam anak, tapi tidak mencegah
kejang (demam).  Obat diazepam (semacam _Stesolid_) sekalipun, bukan
diberikan via dubur anak untuk mencegah kejang demam, tapi saat ia kejang
baru diberikan sebagai muscle relaxan untuk mengurangi kontraksi otot yang
sedang terjadi dan mencegah kejang demam berlangsung berkepanjangan (dan
saya tahu ini bukan prosedur pemberian obat yang mudah yang bisa dilakukan
ortu saat anaknya kejang demam :))

Untuk ortu yang pernah ngalamin anaknya kejang demam, mungkin kutipan dari
Lembar Fakta tentang Febrile Seizure ini bisa dicermati:

http://www.ninds.nih.gov/disorders/febrile_seizures/detail_febrile_seizures.htm

[quote]
What makes a child prone to recurrent febrile seizures?A few factors appear
to boost a child's risk of having recurrent febrile seizures, including
young age (less than 15 months) during the first seizure, frequent fevers,
and having immediate family members with a history of febrile seizures. If
the seizure occurs soon after a fever has begun or when the temperature is
relatively low, the risk of recurrence is higher. A long initial febrile
seizure does not substantially boost the risk of recurrent febrile seizures,
either brief or long.
<http://en.wikipedia.org/wiki/Caffeine>
[/quote]

Diazepam 'kurang baik'? Bukan hanya Diazepam, semua obat/chemicals bahkan
obat penurun panas pun yang masuk tubuh selalu punya kontra indikasi dan
efek samping.  Itu sebabnya harus resep dokter, taat dosis dan taat prosedur
jadi 'wajib' buat obat semacam Diazepam ini.

Ada beberapa kutipan menarik tentang caffeine dan diazepam yang saya temukan
di _Wikipedia_ tentang efek caffeine dan diazepam yang justru berlawanan dan
efek caffeine pada anak-anak

http://en.wikipedia.org/wiki/Diazepam<http://en.wikipedia.org/wiki/Diazepam>
[quote]
Caffeine <http://en.wikipedia.org/wiki/Caffeine> may antagonise the effects
of diazepam and vice versa
[/quote]

http://en.wikipedia.org/wiki/Caffeine
[quote]
Effects on children

It is a common myth that excessive intake of caffeine results in stunted
growth within children, particularly younger children and
teenagers—recently, scientific studies have disproved the
notion.[128]<http://en.wikipedia.org/wiki/Caffeine#cite_note-127>
*Children are found to experience the same effects from caffeine as adults*.

However, subsidiary beverages that contain caffeine, such as energy
drinks<http://en.wikipedia.org/wiki/Energy_drink>,
most of which contain high amounts of caffeine, have been banned in many
schools throughout the world, due to other adverse effects having been
observed in prolonged consumption of
caffeine.[129]<http://en.wikipedia.org/wiki/Caffeine#cite_note-128>In
one study, caffeinated
cola <http://en.wikipedia.org/wiki/Cola> has been linked to hyperactivity in
children
[/quote]

So, saya cenderung memilih untuk 'me-manage' suhu tubuh saat anak saya
'mulai' demam (atau me-manage dengan usaha ekstra kalau anak pernah kejang
demam) agar tidak terjadi suhu tubuh tinggi yang jadi trigger kejang demam
(kalau suhu belum tinggi sudah kejang sudah bukan kejang demam lagi
ceritanya:))
Kebetulan saya punya 4 anak dengan jarak usia kurang lebih 2 tahunan.  Dari
yang saya amati, daya tahan mereka saat deal dengan demam berbanding lurus
dengan usianya (dengan catatan: mereka mendapat perlakuan nutrisi,
vaksinasi, home-treatment, pengasuhan yang kurang lebih sama).  Itu mungkin
sebabnya banyak disebutkan kasus kejang demam (bukan yang kompleks atau
symptomatic) berangsur menghilang hingga batas usia balita anak.

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

2011/4/20 <rumi...@yahoo.co.id>

> Betul mam. dr bbrp imel jg tlihat ada perbedaan pendapat..its oke, toh
> bunda pst kasi advice yg tbaik berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya.
>
> Ada yg mencegah kejang dgn icip2 kopi...ada yg ga pernah kasi kopi dan tdk
> kejang. Dan itu mnrt sy tdk ada yg salah.. Sy baru kepikiran, namanya jg HT,
> kdg bs dibilang believe or not.
>
> Sy disini hny mencoba mengambil tengahnya sj. Dgn pertimbangan:
>
> 1. Kondisi anak sy sdh pernah kejang dan sy jg pny riwayat kejang wktu
> kecil. Sebelum kejang sy tdk pernah kasi kopi.
>
> 2. Usia anak 21bln dan bkn bayi lagi mnrt sy, sehingga sy anggap sdh bs
> minum madu dan kopi dlm batasan sedikit dan tdk tiap hari..sehingga (smbil
> berdoa berharap) nti-nya anak  tdk ketergatungan kopi dan tdk terhambat
> penyerapan kalsium dlm tubuhnya.
>
> 3. Desakan sodara yg menganjurkan kasi kopi..drpd nti makin disalahkan, sy
> kasi sj kopi tp dikit dan tdk tiap hari.
>
> 4. Sy jg tdk menutup diri penggunaan diazepam sesuai copas mba uci walaupun
> mnrt bunda khadijah kurang baik.
>
> Mohon maaf BA'ers atas imel sy jika ada yg kurang berkenan.
>
> Brgds,rumia
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> <deleted>

Reply via email to