Ini sebenarnya sharing lama yang pernah saya tulis 
disini http://bunda2f.multiply.com/journal/item/244
Pasang IUD by Maya Siswadi
Hm, agak lucu juga (menurut saya) sih, sampai Falda 2th 8bln, bundanya baru 
pasang IUD. Lah, sebelumnya pakai alat KB apa??? ^_____^
Memilih-milih alat KB yang paling cocok bagi suami istri setelah menikah, punya 
anak, dan ingin menunda punya anak, adalah wacana kesekian setelah beberapa 
topik seperti  pendidikan, biaya hidup, rencana jangka panjang, kesehatan, dsb.
Saya sendiri sampai butuh waktu 2 tahun lebih, sampai akhirnya memutuskan 
kembali memilih IUD. Dulu sebelum Falda lahir, pernah memilih IUD sebagai alat 
kontrasepsi, tapi di tahun kedua muncul keluhan, mens yg lebih panjang, sering 
flek, sampai suami tidak nyaman .
Alat KB atau kontrasepsi di luaran ada banyak sekali, kenapa kembali memilih 
IUD? Inilah yg membuat pusing, tak ada pilihan ato alternatif lain. 
Saya penderita migrain, yang tidak cocok dengan segala jenis KB hormonal, 
bisa-bisa migrain bertambah parah, dan mungkin akan sering kambuh. Segala jenis 
pil KB umumnya adalah jenis KB hormonal, sehingga tidak cocok untuk saya, 
ditambah saya pelupa, lengkap!!
Segala jenis KB suntik juga tidak cocok, karena termasuk jenis KB hormonal.
Jadi, alternatif KB jangka panjang yg cukup aman adalah IUD, selain kondom & 
steril (tubektomi).
Tadinya sempat terpikir mau KB steril aja, secara sudah punya anak 3. Tapi 
pikir-pikir, kalau suatu hari mau punya anak lagi, bagaimana??  (emangnya masih 
pengeeennn???). Rasanya sih masih belum rela untuk steril, walaupun belum tentu 
juga mau nambah lagi.
Akhirnyaaaaa, 2 minggu yang lalu, ayah 3F meyakinkan untuk mencoba lagi IUD.
Horeeeee dapat dukungaaannnn, tanpa basa basi langsung bikin janji sama 
bidan. Kebetulan saat itu sedang mens, pemasangan IUD biasanya menunggu saat 
mens, entah mens di hari masih banyak atau di hari-hari terakhir (tergantung 
dokter/bidan), kebetulan bidan yg ini maunya menunggu setelah mens hari-hari 
terakhir.
Sewaktu datang ke bidan, masuk ruang periksa, ngobrol bentar sambil bidannya 
siap-siapin alat, saya buka celana **upppsss sensor**, pasang selimut, naik ke 
tempat tidur. Bidannya mulai siap-siap pasang IUD. Sebelumnya dijelaskan dulu 
fungsi IUD, alatnya seperti apa, masih dibungkus dan belom dibuka, trus brapa 
lama jangka pemakaiannya, dsb. Sembari diajak ngobrol, bidannya pasang IUD dan 
taraaaa...ternyata cuma sebentar, ga sampe 10 menit udah beres. Rasanya???
Hm, tadinya udah sempet deg-degan karena takut sakit, namanya mau dimasukkan 
alat, tapi ternyata tidak terasa, sampe bidannya selesai dan bilang "Udah!", 
saya sendiri kaget, loh kog cepet bener, ga krasa lagi... hiiiiiyaaahhh, 
hebat..Apa bidannya yang jago ya.
Saya memang sengaja pasang IUD di bidan, karena males antri di DSOG. Kalau ke 
bidan kan bisa atur waktu kapan bidannya lowong. Sama aja kog pasang IUD di 
bidan atau di DSOG, sama seperti imunisasi di DSA atau di bidan, cuma beda 
harga dan beda antrian. 
sumber :  http://bunda2f.multiply.com/journal/item/244
Maya Siswadi - Bunda 3FYM & FB : m4y...@yahoo.com
Skype & Twitter : @bunda3f

Kirim email ke