Kabar yang beredar di masyarakat menuturkan agar laki-laki jangan terlalu
banyak mengonsumsi kedelai karena bisa membuatnya menjadi lebih feminin.
Tapi benarkah kabar tersebut?


“Itu tidak mungkin, kalau ia hanya mengonsumsi kedelai dalam bentuk produk
aslinya seperti tahu, tempe itu tidak mungkin membuat laki-laki jadi
feminin,” ujar Prof Dr Ir Made Astawan, MS selaku dosen Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan IPB dalam acara konferensi pers Healthylicious 2 ‘Gaya
Hidup Sehat dengan Kedelai-The Wonder of Soy’ di Hotel Nikko, Jakarta,
Selasa (12/4/2011).

Prof Made menuturkan jika seseorang mengonsumsi dalam bentuk suplemen hal
ini mungkin saja terjadi, karena biasanya di dalam suplemen terkandung
isoflavon dalam bentuk isolatnya, yaitu sudah diisolasi sehingga didapat
isoflavon yang lebih murni.

“Biasanya kalau dalam bentuk suplemen orang lebih jor-joran mengonsumsinya
sehingga bisa jadi asupannya berlebihan, dan dalam penelitian itu biasanya
yang digunakan dalam bentuk isolatnya,” ujar Prof Made.

Kondisi ini dikarenakan senyawa fitokimia isoflavon yang terdapat di dalam
kedelai memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks
<http://www.tokopasutri.com/foredi.php?id=rumahbahagia>estrogen yang
terdapat pada perempuan.

Selain isoflavon, kedelai juga mengandung genistein dan daidzein, yang
keduanya juga bertindak mirip estrogen dan dikenal sebagai fitoestrogen
(estrogen yang diproduksi tanaman).

“Kacang kedelai merupakan makanan nabati yang memiliki kualitas gizi baik,
dan jika dikonsumsi dalam bentuk produk aslinya tidak membuat laki-laki
menjadi feminin,” ungkapnya.

Karenanya jangan ragu untuk mengonsumsi produk olahan kedelai secara
teratur, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi
kedelai seperti menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung
dan kanker.


sumber : infopasutri.wordpress.com

Kirim email ke