terharu hikss...
TFS ya pak

-b-



2011/8/12 Wahyu Prasetyo <wahyuprasetyo...@gmail.com>

> Cerita Sedih Tentang Cinta Ayah
>
> Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang
> bekerja
> diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,
> yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..
>
>
> Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
>
> Lalu bagaimana dengan Papa?
>
> Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu
> setiap
> hari,
>
> tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk
> menelponmu?
>
> Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu
> bercerita atau berdongeng,
>
> tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa
> selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan
> seharian?
>
> Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
> Cerita Sedih Tentang Cinta
> Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
>
> Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di
> sepedamu…
>
> Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda
> bantunya”
> ,
>
> Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
>
> Tapi sadarkah kamu?
>
> Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu
> mengayuh
> sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
>
> Cerita Ayah
>
> Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama
> menatapmu iba.
>
> Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi
> tidak sekarang”
>
> Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak
> yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
>
> Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit
> membentak dengan berkata :
>
> “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
>
> Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
>
> Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
>
> Ketika kamu sudah beranjak remaja….
>
> Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa
> bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
>
> Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
>
> Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa
> berharga..
>
> Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting
> pintu…
>
> Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah
> Mama….
>
> Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak
> dalam batinnya,
>
> Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS
> menjagamu?
>
> Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke
> rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
>
> Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di
> ruang tamu..
>
> Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
>
> Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan
> untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
>
> Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang
> dengan hati yang sangat khawatir…
>
> Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut…
>
> Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras
> dan
> Papa memarahimu.. .
>
> Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan
> segera
> datang?
>
> “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
>
> Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter
> atau Insinyur.
>
> Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata
> hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
>
> Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai
> dengan keinginan Papa
> Kisah Sedih
>
> Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
>
> Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
>
> Papa harus melepasmu di bandara.
>
> Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
>
> Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk
> berhati-hati. .
>
> Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
>
> Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan
> menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
>
> Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi
> dewasa.
>
> Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang
> pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
>
> Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama
> dengan
> teman-temannya yang lain.
>
> Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu
> ia
> tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
>
> Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
>
> Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti
> Papa
> belikan untukmu”.
>
> Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya
> tersenyum?
>
> Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
>
> Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
>
> Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang
> tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
>
> Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada
> Papa untuk mengambilmu darinya.
>
> Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
>
> Karena Papa tahu…..
>
> Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
>
> Dan akhirnya….
>
> Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki
> yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
>
> Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang
> panggung sebentar, dan menangis?
>
> Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
>
> Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah
> selesai dengan baik….
>
> Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
>
> Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
>
> Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang
> sesekali datang untuk menjenguk…
>
> Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
>
> Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
>
> Papa telah menyelesaikan tugasnya….
>
> Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
>
> Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
>
> Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
>
> Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
>
> Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam
> segala hal…
>
> Menangislah…. …
>

Kirim email ke