*Just for share..*

* *

*Buat tambahan semangat utk ibu2 yg sedang berjuang memberikan ASI…!*

*Buat yg blum bisa optimal memberikan ASI jgn kecil hati yaa..apapun yg
dilakukan adl yg terbaik buat ananda tercinta…*


**

**baca berulang kisah ini smp mrembes mili saking terharunya...
*
Menabung ASI Antara Jeddah –
Jakarta<http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/>

http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/


 *Perjuangan Ratih, ibunya El, Pramugari*

“Selamat Ulang Tahun El Nino Ahmad Hussain Nasution, semoga menjadi anak
yang sholeh, berakhlak mulia, cerdas, sehat, pintar dan menjadi penyejuk
hati papa dan ibu dan membawa kebahagiaan untuk orang banyak. You always me
heart, Papa&Ibu love u!”

Hanya Allah yang Maha Tahu betapa bahagianya ibu di hari ini, 2 Juli 2011.
Hari ini Alhamdullilah genap satu tahun ibu berjuang memberikan full ASI
untuk kamu. Awalnya ini hanya niat untuk bisa terus memberikan ‘cairan emas’
, karena ibu harus bekerja di tempat yang jauh. Tentu sangatlah sulit untuk
bisa merealisasikannya. Sampai suatu hari, ibu membawamu ke dokter anak
untuk imunisasi. Dokter itu yang kemudian meyakinkan dan mendukung ibu,
tidak ada yang mustahil bagi ibu untuk terus bisa memberikan ASI, meski ibu
dan kamu terpisah jarak yang sangat jauh. Sebagai pramugari, ibu sering
meninggalkanmu untuk berkeliling dari negara satu ke negara lain. Saat ini
kamu di Jakarta, sedangkan ibu di Jeddah.

Dukungan dari dokter itu membuat ibu bertekad kuat untuk memberikan ASI
apapun yang terjadi. Setelah 27 hari bekerja, ibu baru kembali ke Jakarta
hanya untuk waktu 9 hari dan saat itu kamu tidak mau menyusu langsung kepada
ibu sampai 2 hari. Ibu sedih sekali karena penolakan itu. Tapi selama 2 hari
itu ibu tetap memompa dan bahkan sudah berniat untuk bertemu konselor
laktasi untuk mengatasi masalah ini. Alhamdulillah dalam 2 hari ternyata
kamu sudah mau kembali menyusu dengan ibu. Sejak itu meskipun lama ditinggal
bekerja lagi, kamu tidak pernah menolak disusuin kalau ibu libur. Kamu makin
besar makin pintar ya nak.

*Perjalanan Panjang ASI Perah*

ASI Perah untuk El awalnya hanya ibu sediakan untuk menambah stok di
freezer. Namun selama bulan Maret, jadwal terbang ibu penuh untuk 15 hari
dan itu tidak memungkinkan untuk menyimpan ASI di freezer karena ijin dari
manager pantry belum ada. Selama itu pula akhirnya ibu tetap memompa ASI
tapi membuangnya. Mulai dari situ, episode “kejar tayang”. Setiap ibu libur,
kerjaan ibu hanya memompa ASI lagi dan lagi untuk mengejar ketinggalan
selama 15 hari sebelumnya.

Sementara telpon dari rumah mengabarkan stok ASIP untuk El semakin sedikit.
Meski ibu sempat lemes, panik dan stress membayangkan kamu tidak punya stok
ASIP, namun ibu selalu bisa kembali meyakinkan diri.”*Ratih, you can do it!*”
dan ibu selalu tetap berpikir positif.

Penerbangan Jeddah-Jakarta dibawah operasional Cengkareng base, dimana
banyak senior yang tidak semua ibu kenal. Tapi entah mengapa, ibu selalu
punya keberanian dan “bermuka tembok” untuk mencari crew yang beroperasi di
hari itu. Kadang informasi ibu dapat dari teman-teman, broadcast BBM atau
dari sistem jadwal. Biasanya atas nama ASI untukmu El, mereka bersedia
menolong. Meski ada juga senior yang jutek ketika dimintai tolong karena
mereka mengira ibu menitipkan nido (susu kaleng besar yang harganya lumayan
murah).

Tetapi mereka biasanya selalu mau karena yang ibu titip adalah ASIP. Ibu
mengingatkan mereka untuk meletakkan ASIP di cargo saja, jadi tidak
memberatkan bawaan mereka di cabin. Ibu siapkan ASIP dengan packing yang
bagus sehingga ASIP masih dalam kondisi beku sampai di Jakarta.

Ada tantangan yang tak kalah seru, ketika stok ASIP di rumah menipis,
sementara hanya ada penerbangan dari Riyadh ke Jakarta. Artinya, ibu butuh
perjuangan untuk mencari bantuan dari crew yang terbang hanya dari Jeddah ke
Riyadh. Ibu cek ke sistem penjadwalan dan syukurlah ada crew orang Indonesia
yang bisa dititipin. Jadi crew itu membawa ASIP ke Riyadh dan dia hanya
meletakkan di pojokan koper crew yang akan ke Jakarta. Ibu juga sudah
janjian dengan crew yang terbang dari Riyadh ke Jakarta. Perjalanan ASIP
untuk El lumayan panjang juga.

Ketika tidak ada orang Indonesia, ibu mencari orang Asia yang bisa dititipin
ASIP. Kali ini ibu berhasil minta tolong crew dari Malaysia untuk membawakan
20 botol ASIP untukmu, El. Pokoknya target ibu hanya menyambung ASIP untuk
El besok dan lusa saja.

Dua hari berturut-turut mengirim ASIP karena kejar tayang, membuat Papamu
kaget karena setiap mengambil ASIP dari temen-temen ibu, ongkos kurir bisa
70 ribu sekali jalan. Tergantung lokasi penjemputan, kalau harus mengambil
dari rumah teman ibu yang agak jauh dari Cinere, bisa 100-150 ribu juga
ongkos kurirnya. Ibu selalu meyakinkan Papamu bahwa kita sudah berjanji
untuk menjadi pejuang ASI buat El. “Ini salah satu risikonya. Sebentar lagi
El setahun dan perjuangan akan sedikit berkurang.”

Ibu merasa beruntung kalau pas dapat penerbangan internasional. Hotelnya
lebih fleksibel, jadi begitu sampai di hotel ibu biasanya langsng
menghubungi pantry untuk menanyakan izin menyimpan ASIP di freezer mereka.
Ada hotel yang menyediakan freezer kecil yang benar-benar bisa bikin beku,
seperti di Johannesberg beberapa waktu lalu. Bikin ibu makin semangat nabung
ASIP buat kamu, El.

Sekarang ibu sedikit bisa bernafas lega ya El. Ibu akan meneruskan pemberian
ASI sampai kamu 2 tahun nanti, Insya Allah. Ibu tau perjalanan El masih
panjang dan ASI bukanlah titik final dalam proses tumbuh kembangmu hingga
nanti kamu menjadi menusia dewasa yang cerdas dan bersahaja.

Maafkan ibu ya nak, sering jauh dari kamu, sementara kamu masih membutuhkan
dekapan ibu, kamu membutuhkan ibu untuk memperhatikan pertumbuhanmu dari
hari ke hari. Apalagi kalau kamu sedang sakit, rasanya dunia ibu
hancur..berasa gak butuh kerjaan, gak butuh uang, ibu hanya ingin dekat
dengan El, mendekap dan menciummu, menyusuimu dan menatap matamu yang
seperti magnet buat ibu. Mata yang bikin damai hati ibu.

Tetapi ini jalan yang ibu dan papa pilih, juga demi El yang kami sayangi.
Sabar ya nak, maafkan ibu. Ibu akan segera kembali mendekapmu nak. Di
ultahnya kemarin, El juga sudah terima gift dari markas sehat yaa, langsung
dua deh! Varicella dan Hep A.

   - Ucapan syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan keajaiban
   ditengah-tengah hal yg kayaknya gak mungkin tapi selalu dengan mudah ibu
   jalani, Alhamdulillaahhhh.
   - Untuk suamiku tercinta yg slalu memberikan supportnya menjadi pejuang
   ASI dan pejuang RUM utk EL (luv u pa)
   - Keluargaku (yangti, yangkung, nenek n’ adek-adek yg selalu aku repotin
   untuk ambil ASIP di Mulia saat weekend or blanja lauk,sayur & buah EL yg
   abis, hehehe luv u sis)
   - Seluruh CGK base & JED base, tanpa perpanjangan tangan & kebaikan hati
   kalian, EL ga akan sukses dapat full ASI til now (even one time, salah
   seorang temen ibu nyeletuk ‘ya oloooo ibu EL, ribet bnerrr sihhh ngerebus
   botol blablabla. Kalo gue sih mendingan ngeluarin uang 1,5jt/bln deh
   daripada harus repot dan pusing kayak loe.’ Hmmm 2 anaknya memang tidak ASI,
   jadi ibu better silent than sakit ati dengernya)
   - Mas Pur – kurir ASIP EL, yang selalu setia jemput ASIP EL dimanapun
   (Allah bless u mas)
   - All smart parents di milis asiforbaby yang cerita-ceritanya selalu
   menginspirasi saya untuk tetap terus
   semangat berjuang demi ASI

(Ratih – ibu EL 1y3d)
*lagi menghadiri sumpah dokter adikku di balai sudirman, merinding denger
isi sumpahnya. Berat bener pertanggung jawabannya di depan Tuhan &
masyarakat.

Ditulis ulang oleh AIMI atas ijin ibu El.


-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke