Written by Pelangi TC
**
**
**
*Setiap orang tua mengharapkan anak-anak mereka tumbuh sempurna. Bukan hanya
pandai dan berhubungan dengan IQ (Intelligence Quotient / kecerdasan), tapi
juga memiliki sikap yang baik dengan indikasi EQ (Emotional Quotient /
kecerdasan emosional) yang baik pula.*

Salah satu bentuk EQ adalah mampu berempati pada orang lain. Mampu merasakan
kondisi emosional orang lain, sehingga bisa menjalin hubungan atau kekraban
dengan orang lain. Empati bisa dikatakan sebagai dasar paling penting dalam
setiap interaksi sosial.

Itulah mengapa empati harus dimiliki setiap orang, sebab manusia adalah
makhluk sosial. Dan rasa ini sebenarnya harus diasah sejak muda, dimana
orangtua harus menjadi penuntunnya. Adapun bentuk-bentuk pelatihan empati
yang dapat diberikan orangtua kepada anak bisa diberikan dalam cara:



1. *Memberi teladan*

Perasaan belas kasihan anak akan terasah jika ia melihat sendiri bagaimana
Anda menolong tetangga yang mungkin ingin meminjam tangga, misalnya. Atau
biarkan anak melihat Anda menolong temannya yang terjatuh dari sepeda.
Hal-hal seperti ini akan membekas di hatinya dan membuatnya termotivasi
melakukan hal yang sama.

2. *Beri pujian*

Teladan dari Anda sangat mungkin untuk dilakukannya suatu hari nanti. Dan
bila ini terjadi berikanlah pujian yang tulus, sehingga ia ingin
melakukannya di kemudian hari.

3. *Ikutsertakan dalam kegiatan sosial*

Bila anak masih tergolong sangat muda, ikutsertakan dalam kegiatan sosial di
lingkungan tempat tinggal. Mulailah dari kegiatan seperti mengumpulkan
pakaian bekas dengan melibatkan anak untuk memilih mana pakaiannya yang
ingin diberikan kepada orang lain atau meminjamkan barang miliknya kepada
teman yang membutuhkan.

Rasa empati dapat diperkenalkan pada anak sejak usianya 2 tahun. Saat ini
anak sudah mulai berinteraksi dengan orang lain, selain orangtuanya. Di usia
ini pula anak biasanya sudah diperkenalkan dengan teman sebaya.

Kirim email ke